NOBARTV NEWS Pada laga keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, duel antara Timnas Indonesia dan China akan dipimpin oleh wasit asal Timur Tengah, Omar Mohamed Ahmed Hassan Al-Ali.
Wasit yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) ini telah ditunjuk oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk mengawasi jalannya pertandingan krusial tersebut.
Laga ini akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, China, pada Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Penunjukan wasit asal Timur Tengah untuk pertandingan ini kembali mengundang perhatian publik Indonesia.
Setelah beberapa kontroversi terkait keputusan-keputusan wasit yang merugikan tim nasional Indonesia, kekhawatiran muncul terkait kemungkinan Al-Ali memihak salah satu tim. Namun, siapa sebenarnya sosok Omar Al-Ali, dan apa saja rekam jejaknya di dunia perwasitan?
Karier Gemilang Al-Ali di Dunia Perwasitan
Omar Mohamed Al-Ali adalah wasit profesional yang memulai kariernya di Liga Uni Emirat Arab.
Ia mendapatkan lisensi FIFA pada tahun 2015, hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah memulai debutnya sebagai wasit pada musim 2013-2014.
Penunjukan Al-Ali sebagai pengadil lapangan untuk laga penting seperti ini bukan tanpa alasan.
Dengan pengalaman bertahun-tahun memimpin berbagai pertandingan internasional, Al-Ali telah menjadi salah satu wasit andalan di bawah naungan AFC dan FIFA.
Pertandingan perdananya di ajang resmi AFC terjadi pada 27 Maret 2018 saat memimpin laga antara Korea Utara melawan Hong Kong dalam Kualifikasi Piala Asia 2019.
Selain itu, ia juga pernah dipercaya untuk memimpin tiga pertandingan di Piala Dunia U-17 2023 yang diadakan di Indonesia, termasuk laga perempat final antara Jerman dan Spanyol.
Namun, perjalanan karier seorang wasit tidak selalu mulus, dan hal ini juga berlaku bagi Al-Ali.
Meskipun memiliki pengalaman yang mumpuni, Al-Ali tidak luput dari sorotan publik akibat beberapa keputusan kontroversial yang pernah ia buat.
Kontroversi di Laga Australia vs Bahrain
Salah satu momen yang paling diingat dari Al-Ali terjadi saat ia memimpin pertandingan antara Australia dan Bahrain di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang berlangsung di Stadion Robina pada 5 September 2024.
Dalam laga tersebut, wasit asal UEA ini dianggap tidak tegas dalam menanggapi aksi teatrikal para pemain Bahrain yang sering melakukan “guling-guling” di lapangan.
Puncaknya terjadi pada menit ke-77 ketika Kusini Yengi, pemain Australia, mendapatkan kartu merah setelah dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Sayed Baqer.
Keputusan ini menuai banyak protes, terutama dari pihak Australia yang merasa dirugikan.
Setelah Yengi dikeluarkan, Australia kesulitan mengembangkan permainan, dan akhirnya kalah 0-1 akibat gol bunuh diri yang dicetak oleh Harry Souttar pada menit ke-89.
Kejadian ini memicu perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola.
Banyak yang menganggap bahwa keputusan Al-Ali terlalu berat sebelah dan mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
Hal inilah yang kemudian menambah kekhawatiran bagi tim dan pendukung Timnas Indonesia menjelang laga melawan China.
Kekhawatiran Publik Indonesia
Penunjukan Al-Ali sebagai wasit di laga China vs Indonesia tidak lepas dari perhatian para warganet Indonesia.
Kekhawatiran publik meningkat setelah Timnas Indonesia mengalami hasil yang kurang memuaskan dalam laga sebelumnya melawan Bahrain, di mana pertandingan tersebut dipimpin oleh wasit asal Timur Tengah lainnya, Ahmed Abu Bakar Al Kaf dari Oman.
Dalam laga yang berakhir imbang 2-2 tersebut, beberapa keputusan wasit dinilai merugikan Skuad Garuda.
Salah satu momen paling kontroversial adalah gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Bahrain pada menit ke-90+9, padahal waktu tambahan hanya diberikan 6 menit.
Keputusan ini memicu protes keras dari pihak Indonesia yang merasa bahwa tambahan waktu tersebut tidak seharusnya ada.
Protes ini bahkan akan dilayangkan oleh PSSI kepada AFC sebagai bentuk kekecewaan atas performa wasit dalam laga tersebut.
Dengan latar belakang ini, tidak mengherankan jika warganet dan pendukung Timnas Indonesia merasa was-was menjelang laga melawan China.
Mereka khawatir bahwa keputusan-keputusan kontroversial seperti yang terjadi dalam laga melawan Australia atau Bahrain bisa terulang dan merugikan tim asuhan Shin Tae-yong.
Harapan di Tengah Kontroversi
Meski demikian, di tengah berbagai kontroversi yang menyelimuti nama Omar Al-Ali, banyak yang berharap bahwa sang wasit dapat menjalankan tugasnya secara adil dan profesional di laga China vs Indonesia.
Sebagai wasit berlisensi FIFA dan AFC, Al-Ali tentunya memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa pertandingan berjalan dengan lancar tanpa ada keputusan yang merugikan salah satu pihak.
Bagi Timnas Indonesia, laga melawan China menjadi momen penting untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.
Dukungan penuh dari para suporter dan performa maksimal dari para pemain akan sangat menentukan hasil akhir pertandingan ini.
Apapun yang terjadi di lapangan, publik sepak bola Indonesia berharap bahwa laga ini akan menjadi pertandingan yang adil dan menghibur, tanpa adanya keputusan-keputusan kontroversial yang dapat merusak keindahan olahraga ini.