NOBARTV NEWS – Dalam beberapa tahun terakhir, naturalisasi pemain asing menjadi salah satu strategi yang diadopsi oleh berbagai federasi olahraga di Indonesia untuk meningkatkan prestasi tim nasional. Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tetapi juga oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi). PP Perbasi saat ini mulai aktif memproses naturalisasi sejumlah pemain untuk memperkuat Tim Nasional Basket Indonesia. Rencana ini diumumkan oleh Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi, yang menyatakan bahwa langkah ini diambil guna mengikuti jejak PSSI dalam mengoptimalkan talenta pemain asing demi kemajuan olahraga Indonesia.
Nirmala Dewi hadir dalam pertemuan penting antara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, yang diadakan di Kantor Kementerian Hukum dan HAM pada Kamis, 19 September 2024. Dalam kesempatan tersebut, Nirmala menyampaikan perkembangan terbaru terkait pembukaan kantor Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) di Jakarta. Menurut Nirmala, FIBA baru saja membuka kantor resminya di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada 17 September 2024.
“Kami sebagai federasi sudah melaporkan kepada Pak Menteri bahwa kantor FIBA Indonesia telah resmi dibuka beberapa hari lalu. Ini menjadi langkah penting bagi perkembangan bola basket di tanah air,” ungkap Nirmala.
Selain mengabarkan tentang pembukaan kantor FIBA, Nirmala juga menyinggung tentang program naturalisasi yang kini menjadi salah satu fokus utama PP Perbasi. Menurutnya, Timnas Basket Indonesia membutuhkan pemain dengan postur tinggi dan kemampuan teknik yang mumpuni agar dapat bersaing di level internasional. Dalam rangka itu, naturalisasi menjadi solusi yang dianggap efektif.
“Kami membutuhkan talenta baru, khususnya pemain yang memiliki postur tinggi dan skill yang unggul. Oleh karena itu, kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak pemain diaspora yang mendapatkan paspor hijau dan bisa bergabung dengan Timnas,” tambahnya.
Indonesia sendiri telah memiliki beberapa pemain basket naturalisasi, baik di tim putra maupun putri. Di sektor putra, beberapa nama seperti Anthony Beane Jr, Marques Bolden, Lester Prosper, Anthony Hargrove Jr, Anthony Wayne Cates Jr, dan Jamarr Andre Johnson telah membela Merah Putih. Di sektor putri, pemain seperti Peyton Whitted dan Kimberley Pierre-Louis turut membantu meningkatkan performa Timnas Bola Basket Putri Indonesia. Kehadiran pemain-pemain ini diharapkan mampu mendongkrak prestasi Indonesia di ajang internasional.
Upaya naturalisasi pemain ini tidak hanya dilakukan oleh PP Perbasi, tetapi juga oleh PSSI yang kini tengah memproses naturalisasi dua pemain sepak bola keturunan Indonesia, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir terus berupaya memperkuat Timnas Sepak Bola Indonesia dengan menambah jumlah pemain berkualitas. Proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders saat ini telah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) untuk pengambilan sumpah kewarganegaraan di Belanda.
Menanggapi program naturalisasi ini, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menyatakan dukungannya. Ia menegaskan bahwa kementeriannya akan memberikan dukungan penuh kepada PSSI dan PP Perbasi demi kemajuan olahraga Indonesia. “Kami siap memberikan dukungan optimal kepada seluruh talenta yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, baik itu di sepak bola maupun bola basket,” ujar Supratman.
Di sisi lain, Erick Thohir juga menyatakan optimisme terhadap masa depan olahraga Indonesia. Menurut Erick, keputusan FIFA dan FIBA untuk membuka kantor di Indonesia menunjukkan bahwa mereka mengakui keseriusan pemerintah dalam mengembangkan olahraga nasional. “Ini adalah prestasi besar karena FIFA dan FIBA melihat bahwa pemerintah Indonesia serius dalam membangun fondasi olahraga, tidak hanya untuk sekarang tetapi juga untuk masa depan,” jelas Erick.
Dengan adanya langkah naturalisasi ini, PP Perbasi berharap dapat membentuk tim nasional yang lebih kompetitif di tingkat internasional. Nirmala Dewi menegaskan bahwa federasi akan terus berusaha menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan bakat-bakat baru di dunia basket Indonesia. Naturalisasi pemain dianggap sebagai salah satu jalan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ke depan, langkah naturalisasi ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan prestasi tim nasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk membangun olahraga sebagai salah satu pilar penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan kompetitif di kancah global. Dengan dukungan pemerintah dan federasi olahraga, Indonesia kini menatap masa depan olahraga yang lebih cerah, baik di cabang sepak bola maupun bola basket.