NOBARTV NEWS – Dunia balap motor kembali berduka dengan meninggalnya Luca Salvadori, seorang pembalap motor asal Italia. Salvadori menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan fatal dalam ajang *International Road Racing Championship* (IRRC) di Frohburg, Jerman. Insiden tragis ini terjadi pada sesi kualifikasi, Sabtu, 14 September 2024. Meskipun sempat mendapatkan pertolongan medis di lokasi dan dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong akibat luka parah yang dideritanya.
Salvadori, yang lahir pada tahun 1992, telah menjadi salah satu sosok populer di dunia balap motor, terutama di kalangan penggemar Ducati. Sebelum insiden yang merenggut nyawanya, ia sempat membalap dalam beberapa ajang bergengsi seperti MotoE dan Campionato Italiano Velocità (CIV). Namun, beberapa tahun terakhir, ia lebih banyak terlibat dalam balap jalan raya Eropa, termasuk di sirkuit Frohburg yang legendaris.
Tim balapnya, Broncos Racing, menyampaikan berita duka ini melalui sebuah pernyataan resmi. “Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan kepergian Luca Salvadori. Setelah mengalami kecelakaan di sirkuit jalan raya Frohburg, cedera serius yang dideritanya tidak memungkinkan dirinya untuk bertahan. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya,” tulis tim dalam pernyataannya.
Sirkuit Frohburg dikenal sebagai salah satu ajang balap jalan raya tertua di Eropa, dan selama lebih dari 60 tahun telah menjadi tuan rumah kejuaraan balap kelas *Supersport* dan *Superbike* di IRRC. Sayangnya, sirkuit ini juga memiliki reputasi yang cukup berbahaya karena konfigurasi lintasan yang menantang dengan tikungan tajam dan kecepatan tinggi. Pada sesi kualifikasi tersebut, selain Salvadori, Didier Grams dari Jerman juga mengalami kecelakaan hebat di tikungan cepat depan paddock. Meskipun Grams berhasil selamat, nasib naas menimpa Salvadori.
Kepergian Salvadori tidak hanya dirasakan oleh komunitas balap, tetapi juga oleh para penggemar motor di seluruh dunia yang mengenalnya melalui media sosial. Salvadori dikenal sebagai salah satu pembalap yang aktif berbagi kisah dan pengalamannya di platform digital. Di akun Instagram-nya, Salvadori memiliki lebih dari 415 ribu pengikut, sementara kanal YouTube-nya berhasil mengumpulkan 583 ribu subscriber. Konten-konten yang dibagikannya sangat diminati oleh para pecinta otomotif, terutama penggemar balap motor.
Dalam videonya, Salvadori sering berbagi pengalaman pribadinya di dunia balap, termasuk cerita-cerita di balik layar, analisis balapan, serta momen-momen menegangkan di lintasan. Kehadirannya di dunia digital membuatnya tidak hanya dikenal sebagai pembalap, tetapi juga sebagai kreator konten yang menginspirasi banyak orang. Ketenaran Salvadori di media sosial membuktikan bahwa dirinya tidak hanya piawai di atas lintasan, tetapi juga dalam menciptakan konten yang menarik bagi penggemar motor di seluruh dunia.
Pada bulan Juli 2024, Salvadori sempat ambil bagian dalam acara tahunan World Ducati Week di Sirkuit Misano, Italia. Dalam acara ini, ia berbagi trek dengan beberapa nama besar seperti Francesco Bagnaia, Marc Marquez, dan Alex Marquez. Momen tersebut menjadi salah satu highlight dalam karier Salvadori, di mana ia bisa merasakan atmosfer kebersamaan dengan pembalap top dunia dalam satu ajang.
Sayangnya, karier dan kehidupan Salvadori harus berakhir terlalu cepat. Di usianya yang masih muda, 32 tahun, ia meninggalkan dunia balap dan para penggemarnya dengan duka mendalam. Banyak pembalap, termasuk Bagnaia dan Marquez, turut menyampaikan rasa belasungkawa mereka atas kepergian Salvadori.
Meskipun Salvadori telah tiada, warisan yang ia tinggalkan, baik di dunia balap maupun di media sosial, akan selalu dikenang oleh para penggemar motor di seluruh dunia. Kematian tragis ini menjadi pengingat bahwa di balik kegembiraan dan adrenalin yang dihadirkan oleh olahraga balap, selalu ada risiko besar yang harus dihadapi oleh para pembalap. Dunia balap kehilangan salah satu talenta terbaiknya, namun semangat dan dedikasi Salvadori dalam dunia balap akan terus hidup melalui karya-karya digitalnya.
Selamat jalan, Luca Salvadori.
