NOBARTV NEWS – Pada uji coba ban Michelin terbaru di sirkuit Misano, terjadi perbedaan pendapat antara dua pembalap papan atas MotoGP, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. Tes ban yang diadakan pekan ini menjadi sorotan karena kedua pembalap ini memiliki pandangan yang cukup kontras mengenai performa ban baru tersebut.
Dalam sesi tes berdurasi 30 menit, Pecco Bagnaia tampak langsung menyukai ban baru Michelin. Menurutnya, ban ini memiliki daya cengkeram yang sangat baik dan sesuai dengan gaya balapnya di atas motor Ducati Desmosedici GP24. Dia merasa ban ini memberinya keuntungan besar dalam hal pengereman dan akselerasi, terutama ketika keluar dari tikungan.
Bagnaia menjelaskan bahwa saat sesi kualifikasi MotoGP San Marino 2024, ia mencatatkan waktu sekitar 1 menit 30,3 detik dengan ban yang digunakan saat ini. Namun, pada uji coba ban baru, ia bisa mencatatkan waktu 1 menit 30,6 detik tanpa harus memaksakan diri seperti saat kualifikasi. Hasil ini menunjukkan bahwa ban baru memberinya stabilitas yang lebih baik, sehingga ia bisa mengerem dengan maksimal dan keluar tikungan dengan lebih cepat dan mulus.
“Aku suka ban ini. Inilah yang aku cari. Sekarang aku bisa mengerem dengan lebih baik karena ban ini memberikanku kepercayaan diri untuk melakukannya,” kata Bagnaia, dilansir dari Motosan. Ia menambahkan bahwa dengan ban baru ini, ia merasa lebih percaya diri saat melibas tikungan dan mendekati batas maksimal kemampuan ban tersebut.
Namun, di sisi lain, Marc Marquez memiliki pandangan yang berbeda. Pembalap Honda ini tidak begitu terkesan dengan performa ban baru Michelin. Meskipun Marquez setuju bahwa ban ini memberikan pengereman yang baik, ia merasa bahwa ban ini tidak membuat motornya lebih cepat, berbeda dengan pendapat Bagnaia. Menurut Marquez, setelah beberapa putaran, ban ini terasa aneh dan membuat motor terasa lebih lambat, meskipun stabilitas pada awalnya cukup baik.
“Stabilitasnya bagus pada awalnya, tapi kemudian terasa aneh. Setelah empat lap, kau bisa mengontrolnya, pengeremannya memang bagus, tapi motornya jadi lebih lambat,” kata Marquez. Pandangan ini menunjukkan bahwa meskipun ban baru memiliki beberapa keunggulan, ada juga kelemahan yang dirasakan oleh beberapa pembalap.
Tes ban yang dilakukan di Misano ini merupakan bagian dari program Michelin dalam mengembangkan ban yang lebih sesuai dengan kebutuhan MotoGP di masa depan. Salah satu fokus utama dari pengembangan ini adalah untuk mengatasi beban ekstra yang dihasilkan oleh perangkat aerodinamika dan sistem ketinggian motor, serta meningkatkan performa ban dalam kondisi tekanan dan suhu yang berubah-ubah saat mengikuti motor lain dari dekat.
Piero Taramasso, bos divisi MotoGP Michelin, menjelaskan bahwa ban baru ini dirancang dengan konstruksi dan profil yang berbeda dari ban sebelumnya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan daya cengkeram yang lebih baik dan umpan balik yang lebih stabil bagi pembalap, terutama saat menikung dengan cepat. Selain itu, ban ini juga didesain untuk lebih tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan, yang sering menjadi masalah dalam balapan jarak dekat.
Menurut Taramasso, mayoritas pembalap yang mencoba ban baru ini memberikan respons positif. Mereka merasa bahwa ban ini memberikan stabilitas yang lebih baik, terutama di tikungan cepat. Namun, seperti yang diakui oleh Taramasso, ban ini masih membutuhkan beberapa penyesuaian agar bisa bekerja dengan optimal di berbagai jenis motor dan sirkuit.
“Kami senang dengan hasil tes ini, karena dasar pengembangannya sudah bagus. Namun, tentu saja masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar ban ini cocok untuk semua pabrikan dan pembalap,” kata Taramasso.
Salah satu pembalap yang paling antusias dengan ban baru ini adalah Pecco Bagnaia. Ia merasa bahwa ban ini sangat membantunya dalam hal pengereman, terutama saat memasuki tikungan. Sebagai pembalap yang bergantung pada pengereman yang kuat, Bagnaia merasa bahwa ban ini memberi keuntungan besar dalam gaya balapnya.
“Saya suka ban ini karena remnya bekerja dengan sangat baik. Ini adalah sesuatu yang saya butuhkan untuk memperbaiki performa saya,” kata Bagnaia. Namun, ia juga mengakui bahwa ban ini agak berat saat harus melakukan perubahan arah, meskipun grip yang ditawarkan sangat baik.
Dengan MotoGP yang akan segera kembali digelar, para pembalap diperkirakan tidak akan menggunakan ban baru ini hingga tes pasca musim di Valencia. Hingga saat itu, Michelin akan terus menganalisis data dari uji coba ini dan melakukan perbaikan yang diperlukan agar ban ini bisa memberikan performa terbaik di lintasan balap.
Uji coba ban Michelin di Misano memberikan pandangan yang berbeda dari para pembalap MotoGP. Sementara Pecco Bagnaia merasa ban ini sangat membantu dan sesuai dengan gaya balapnya, Marc Marquez justru merasakan kelemahan pada performa kecepatan motornya. Pengembangan ban ini akan terus dilakukan oleh Michelin untuk memastikan bahwa ban ini bisa bekerja dengan optimal di berbagai kondisi dan sirkuit. Dengan begitu, MotoGP musim 2025 diharapkan akan menghadirkan balapan yang lebih kompetitif dan menarik.