NOBARTV NEWS Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, siap mengajukan Kabupaten Buleleng, Bali, masuk dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Sandiaga menyebutkan bahwa Buleleng memiliki potensi yang luar biasa menjadi kabupaten kreatif dunia. Hal ini Ia sampaikan dalam kegiatan workshop “KaTa Kreatif” yang berlangsung di Taman Budaya Buleleng, Jumat (30/8/2024).
“Potensinya memang luar biasa, kita lihat produk-produk ekonomi kreatifnya dan Kabupaten Buleleng telah ditetapkan menjadi kabupaten kreatif yang siap untuk kita ajukan menjadi kabupaten kreatif dunia melalui proses UNESCO,” ujar Sandiaga.
Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai salah satu dari enam kabupaten/kota kreatif di Indonesia tahun 2024 oleh Kemenparekraf, bersama Kabupaten Grobogan dengan subsektor kuliner, Kabupaten Garut untuk kategori seni pertunjukan, Kota Jakarta Selatan dengan subsektor seni rupa, Kabupaten Karawang dengan seni pertunjukan, dan Kota Yogyakarta di subsektor seni rupa.
Menurut Sandiaga, selain Buleleng, Indonesia sudah memiliki tiga kota yang mendapat predikat UCCN, yakni Pekalongan dengan kategori craft and folk art, Bandung untuk kategori desain, dan Ambon dengan kategori musik.
Apabila Buleleng berhasil mendapatkan legitimasi dari UNESCO, maka dampak yang akan timbul bisa sungguh luar biasa.
Bukan hanya mengangkat seni dan budaya Bali, tetapi juga membuat Buleleng, khususnya bagian Bali utara, semakin dikenal dunia dan menarik wisatawan berkunjung.
“Dengan legitimasi dari UNESCO, tentu akan memberikan dampak yang besar. Tidak hanya pada keberlanjutan dan kelestarian seni dan budaya, tetapi secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif,” jelas Sandiaga, yang dikutip dari laman Kumparan (2/9/2024).
Sebelumnya, Kemenparekraf memang sedang gencar mempromosikan wisata di Bali bagian utara, khususnya Kabupaten Buleleng, karena kawasan Bali selatan yang hampir overtourism.
Sandiaga juga mengatakan bahwa minat wisatawan asing untuk datang ke Indonesia akan meningkat dan masyarakat jadi lebih sejahtera.
Penetapan Buleleng sebagai kota kreatif dunia akan membuat ekosistem wilayah ini dipantau langsung oleh UNESCO, agar para pelaku konsisten dalam melestarikan budaya, seni pertunjukan, dan penyelenggaraan even-even tahunan yang ada.
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan, Kabupaten yang terletak di Bali bagian utara ini dikenal memiliki keunggulan dalam subsektor kriya.
“Ada 17 subsektor di ekonomi kreatif sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2019 yang dapat dipilih. Buleleng telah menetapkan kriya sebagai subsektor penghela. Dan subsektor pendukungnya juga harus disiapkan, mulai dari kuliner, musik, fesyen, film, seni pagelaran, juga aplikasi permainan dan lainnya,” ujar Sandiaga.
Kehadiran Menparekraf, Sandiaga, dalam Workshop “KaTa Kreatif” yang berlangsung di Taman Budaya Buleleng, Bali, pada Jumat (38/8/2024), adalah sebagai bentuk dukungan dalam menghadirkan ruang diskusi antara Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten, dan pelaku seni, untuk menemukan inovasi atau langkah strategis yang akan membawa Buleleng mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai Creative Cities Network dengan kategori seni kriya.
Sementara itu, mengutip dari laman Detik (27/8), Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kratif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan, “KaTa Kreatif Indonesia” merupakan program unggulan Kemenparekraf yang bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, dan menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan suatu daerah.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini, menjelaskan bahwa sejak 2019 hingga saat ini, sudah ada 41 kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia. Penetapan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kelas ekonomi kreatif kabupaten/kota serta dapat berkiprah di tingkat nasional hingga internasional.
Oneng menambahkan, pihaknya turut memberikan pendampingan pada kabupaten/kota terpilih agar dapat menembus UNESCO Creative Cities Network.
“Kami juga memberikan pendampingan pada kabutapen/kota untuk mereka bisa masuk ke UNESCO Creative Cities Network,” ujarnya.