What's on Google Trends

Mantan Detektif Stoughton Terancam Hukuman Mati atas Kasus Sandra Birchmore



NOBARTV NEWS Kematian Sandra Birchmore tiga tahun yang lalu diyakini sebagai kasus bunuh tiri, namun baru-baru ini Kejaksaan Amerika Serikat di Boston mengumumkan penangkapan dan dakwaan terhadap mantan perwira Polisi Stougton, Matthew Farwell (38), lewat konderensi pers (28/8).

Jenderal Federal pada hari Rabu (28/8), mengumumkan penangkapan mantan detektif polisi Stoughton, Mattew G. Farwell, atas tuduhan pembunuhan terhadap Sandra Birchmore pada Februari 2021 silam.

Pembunuhan diduga terjadi tak lama setelah wanita berusia 23 tahun itu menyampaikan kehamilannya pada Farwell. Farwell mencekiknya dan ‘mengolah’ apartemen Birchmore agar kematian tersebut tampak seolah-oalah seperti kasus bunuh diri.

Sebelumnya, Departemen Kepolisian Stoughton, Mass., menuduh tiga mantan petugas di departemen tersebut terlibat dalam hubungan yang tidak pantas dengan Sandra Birchmore, dimulai saat gadis itu berusia 15 tahun.

Namun kini, juru bicara Kejaksaan Distrik Norfolk dan Kantor Kejaksaan Agung Massachusett merilis pernyataan baru mengenai tuduhan tersebut.

Kronologi Tuduhan Pembunuhan atas Matthew Farwell

Matthew G. Farwell, seorang ayah dari 3 orang anak, dituduh melalukan hubungan seksual dengan Birchmore sejak gadis itu berusia 15 tahun sampai 23 tahun, hingga kemudian Farwell membunuhnya tak lama setelah gadis itu memberitahukan kehamilannya.

Jaksa mengatakan, Farwell melakukan pembunuhan itu untuk mencegah Birchmore mengungkapkan hubungan mereka dan dugaan kejahatan yang telah ia lakukan. Apalagi, sebelum pembunuhan terjadi, ada seseorang yang menelepon ke Kantor Kepolisian Stoughton dan melaporkan hubungan ilegal tersebut.

Baca Juga:  Kritik Isu Fufufafa yang Mengaitkan Nama Gibran, Rocky Gerung Beri Jawaban Tegas

“Ia (Farwell) menggunakan pengetahuan dan pengalamannya sebagai petugas penegak hukum untuk memalsukan kematian Sandra agar tampak seperti bunuh diri. Ia (Farwell) diduga berusaha menutupi jejaknya dan mencoba lolos dari kasus pembunuhan ini, dan ia hampir berhasil,” ujar Joshua Levy, Jaksa AS, yang dikutip dari laman nbcboston (29/8).

Kepolisian Stoughton, Kantor Kejaksaan Distrik Norfolk, dan Kantor Kejaksaan Agung Massachusetts, merilis pernyataan yang sama mengenai dakwaan Farwell kepada Kepala Kepolisian Stoughton, Donna McNamara. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai “ketidakadilan yang mengerikan.”

Menurut dokumen pengadilan, Birchmore hamil dan sekitar bulan Desember 2020, ia memberitahu Farwell bahwa pria itu adalah anak dari bayinya.

Namun, Farwell diduga tidak senang atas berita kehamilan itu, lalu menyusun rencana pembunuhan dengan mencekik Birchmore hingga tewas, kemudian merekayasa TKP agar kematian gadis itu tampak seperti bunuh diri.

Sandra Birchmore Gembira atas Kehamilannya

Menurut Levy, Jaksa As, Birchmore dilaporkan gembira dengan kehamilannya. Bahkan, menurut FBI, beberapa hari sebelum kematiannya, gadis itu menelepon untuk menanyakan tentang pakaian bayi dan pemotretan bayi newborn.

Sebaliknya, Levy mengatakan, Farwell justru memberi reaksi negatif. Kejadian itu membuat Farwell kehilangan kendali dan kesabaran hingga akhirnya pria menghabisi nyawa Sandra.

Awal Mula Terungkapnya Penyebab Kematian Sandra Birchmore

Birchmore, yang sedang hamil tiga bulan, ditemukan tak bernyawa di apartemennya, di Canton, pada 2021. Kematian gadis itu ditetapkan secara resmi oleh pihak berwenang sebagai bunuh diri.

Baca Juga:  Long Weekend Maulid Nabi, Tiket Kereta ke Luar Kota Jakarta Terjual 114 Ribu

Namun, keluarga korban memutuskan menyewa seorang dokter ahli patologi. Hasil pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa kasus kematian Sandra Birchmore bukanlah bunuh diri, melainkan pembunuhan.

Keluarga pun mengajukan tuntutan pembatalan penyebab kematian atas Sandra. Kantor Kejaksaan AS kembali memeriksa bukti lama dan menemukan bukti baru yang mulai menemui titik terang yang mengarah pada dakwaan.

Matthew Farwell Terancam Hukuman Mati

Asisten Agen Khusus FBI, Stephen Kelleher, yang bertanggung jawab atas kasus ini menegaskan bahwa baik senjata maupun lencana Farwell tidak memberinya kewenangan sedikit pun untuk melanggar hukum, termasuk mengeksploitasi, melecehkan, bahkan memerkosa anak di bawah umur, lalu membunuhnya.

“Senjata dan lencana Matthew Farwell tidak memberinya kewenangan untuk melanggar konstitusi. Dan itu tentu saja tidak memberinya hak untuk mengeksploitasi, melecehkan, dan memperkosa seorang anak, lalu membunuhnya beserta bayi yang belum lahir, demi menutupi kejahatan yang dilakukannya,” ujarnya.

Pihak berwenang federal menuduh Farwell membunuh Birchmore di Canton (lokasi apartemen Sandra), pada 1 Februari 2021 silam. Pembunuhan dilakukan hampir dua minggu setelah seorang teman Birchmore menelepon Departemen Kepolisian Stoughton dan melaporkan hubungan Farwell dan Birchmore.

Jaksa mengatakan, jika terbukti bersalah, Farwell akan menghadapi hukuman ‘wajib mati’ atau ‘penjara seumur hidup’.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Mantan Detektif Stoughton Terancam Hukuman Mati atas Kasus Sandra Birchmore yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Yuvita Mulanda

Writing is a cure for me :)