NOBARTV NEWS Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey memastikan, partainya akan mendaftarkan Pramono Anung-Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024. PDIP batal mendukung Anies Baswedan maju Pilkada Jakarta 2024.
“Pram (Pramono) besok mendaftar jam 11 di KPU sama Rano Karno,” kata Olly, pada 27 Agustus 2024.
Keputusan ini membuat Anies Baswedan, meskipun elektabilitasnya dari berbagai lembaga survei berada di posisi puncak, menemui jalan buntu untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Anies bersama PKS
Pada 25 Juni 2024, PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman menjadi pasangan calon (paslon) untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024. DPP PKS meyakini bahwa pasangan calon (paslon) ini sudah memiliki kualifikasi mumpuni dan serasi untuk memimpin Jakarta.
Kendati demikian, pada 20 Agustus 2024, DPP PKS mendukung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Syaikhu menegaskan, PKS saat ini telah berada dalam KIM. Selain itu, dukungan terhadap Anies Baswedan dan Sohibul Iman secara otomatis telah gugur karena PKS kurang empat kursi dari partai lain sampai pada 4 Agustus 2024, seperti diberitakan Antara.
Anies dengan NasDem
Pada 22 Juli 2024, NasDem resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Namun, pada 15 Agustus 2024, usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Surya Paloh memastikan tidak akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Surya Paloh juga mengklaim bahwa Anies Baswedan telah menerima ditinggal partainya dalam pencalonan Pilkada Jakarta 2024. Surya Paloh menyebut Anies Baswedan merupakan sosok yang cukup matang untuk menerima keputusan NasDem.
Anies bersama PKB
Pada 21 Juli 2024, Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas mengatakan, partainya belum bisa memberikan kepastian mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. Meskipun PKB sudah memberikan sinyal dukungan, tetapi masalah utama yang menjadi perhatian adalah penentuan calon wakil gubernur.
Selain itu, Hasbiallah Ilyas juga mengomentari, bahwa dukungan PKS kepada Anies Baswedan dan Sohibul Iman belum bisa dipastikan oleh PKB untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Namun, saat ini, PKB sudah resmi bergabung dengan KIM yang menunjukkan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono.
DPR Menganulir Putusan MK
Pada 21 Agustus 2024, Baleg DPR dalam membahas RUU Pilkada tidak mengadopsi Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait penurunan ambang batas pencalonan kepala daerah untuk partai politik.
Baleg DPR memutuskan ambang batas Pilkada 2024 ditentukan dari perolehan suara sah partai politik atau gabungan dari partai politik yang dikaitkan dengan jumlah DPT Pemilu 2024 setiap daerah dengan besaran 10 persen, 8,5 persen, 7,5 persen dan 6,5 persen.
Namun, syarat tersebut ternyata tidak berlaku bagi partai politik yang sudah mendapatkan kursi di DPRD. Akibatnya, Anies Baswedan pun yang berpotensi diusung PDIP tidak dapat maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Anies berkunjung ke Kantor DPP PDIP
Pada 26 Agustus 2024, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat membenarkan, bahwa Anies Baswedan mendatangi kantor DPP PDIP bersama Rano Karno untuk berdiskusi. Namun, Djarot Saiful Hidayat mengatakan belum ada keputusan partainya mengenai paslon yang akan diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, persoalan itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat ini, PDIP mundur mendukung Anies Baswedan dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024 yang dialihkan mendukung Pramono Anung dan Rano Karno.
Sebelumnya, memang PDIP dikabarkan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai calon Gubernur di pilkada Jakarta 2024. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Sumber Daya, Said Abdullah, mengatakan duet Anies Baswedan dan Rano Karno hampir dipastikan terwujud.
“Insya Allah (PDIP mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Rano Karno),” kata Said Abdullah, saat dikonfirmasi awak media dari Jakarta, Senin, 26 Agustus.
Di saat yang sama, Anies Baswedan memang diundang ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat. Di sini, Anies Baswedan sempat berdiskusi dengan Rano Karno. Namun, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak mengumumkan jagoan partainya di Pilkada Jakarta.