Politik & Hukum

PKB Gabung Prabowo-Gibran, Dulu Kritisi Makan Siang Gratis Kini Siap Mendukung



NOBARTV NEWS Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru saja mengumumkan ke publik bahwa mereka akan menyusul Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Hal itu disampaikan langsung oleh Muhaimin Iskandar, Ketua Umum (Ketum) PKB.

Menurut Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, dirinya dan PKB sejatinya telah mendukung Prabowo-Gibran pasca penetapan hasil pemilu oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi pemilihan Umum (KPU) yang mengesahkan kemenangan pasangan 02.

“Ya, PKB sudah melakukan pembicaraan intensif, sudah sejak putusan MK dan KPU hasil Pilpres. Jadi Pak Prabowo juga pernah datang ke kantor PKB dan kita bersepakat akan memantapkan perjalanan koalisi di pemerintahan yang akan datang,” kata Cak Imin kepada awak media.

PKB memutuskan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran bukan tanpa alasan. Menurutnya, PKB punya tanggung jawab moral untuk membantu pemimpin terpilih dalam mengabdi kepada rakyat sekalipun Cak Imin merupakan rival Prabowo-Gibran pada kontestasi Pilpres lalu.

Menurut Cak Imin dirinya dengan Prabowo maupun PKB dengan Gerindra memiliki banyak kesamaan.

“Banyak sekali kesamaan kerakyatan, populisme, kemudian kesamaan visi perjuangan. Dan ini sudah diputuskan di Musyawarah Kerja Nasional yang lalu, bahwa PKB akan berkoalisi dengan pemerintah,” lanjut Cak Imin.

Cak Imin: Dulu Kritik Makan Siang Gratis

Jika melihat perjalanan politik Cak Imin pada gelaran Pilpres sebelumnya rasanya akan sangat unik untuk dibahas. Dari 4 orang rival Prabowo-Gibran, hanya Cak Imin yang menyatakan diri akan bergabung dengan pasangan calon terpilih tersebut.

Ganjar Pranowo jelas-jelas akan setia dengan PDIP menjadi oposisi, setidaknya sampai detik ini. Mahfud MD pun tidak akan ikut bergabung dengan Prabowo-Gibran karena merasa tidak punya kontribusi untuk pemenangan mereka.

Sedangkan Anies Baswedan, sepertinya memang tidak diajak untuk bergabung.

Padahal, banyak jejak digital yang menunjukkan pada saat kampanye Pilpres lalu Cak Imin termasuk sering mengkritisi program kerja Prabowo-Gibran, utamanya makan siang gratis.

Bahkan dilansir dari cnnindonesia.com, Cak Imin pernah menganggap makan siang gratis sebagai program yang nggak nyambung. Menurutnya, permasalahan dan solusi yang ditawarkan tidak nyambung sama sekali.

Saat masa Pilpres 2024 lalu Prabowo menyatakan makan siang gratis sebagai salah satu upaya menanggulangi stunting.

Oleh Cak Imin, makan siang gratis bukan solusi yang nyambung untuk permasalahan stunting di Indonesia.

“Ya, bukan saya menolak program makan siang gratis, tapi bahwa antara problem dan masalah kadang-kadang enggak nyambung,” ujar Cak Imin dalam acara Slepet Imin di Yogyakarta, pada Senin (5/2) lalu.

“Antara persoalan dan solusi ngga ada hubungannya,” 

Menurut Cak Imin saat itu, program makan siang gratis untuk anak sekolah yang disebut sebagai langkah mengatasi stunting tidak tepat. Alih-alih mengatasi stunting, Cak Imin berseloroh makan siang gratis untuk anak sekolah adalah sebuah program hiburan.

“Lah, kalau makan siang untuk anak sekolah, bukan stunting namanya, itu hiburan,” ungkap Cak Imin.

Lain dulu lain pula sekarang. Pasca menyatakan akan bergabung dengan Prabowo, Cak Imin mengaku siap membantu mensukseskan program makan siang gratis.

“Karena PKB sudah memantapkan diri berkoalisi dengan Gerindra dan Pak Prabowo tentu secara moral kita akan mendukung semua program-program Pak Prabowo Termasuk makan siang gratis, yang tentunya harus betul-betul disiapkan dengan baik,” ujar Cak Imin.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul PKB Gabung Prabowo-Gibran, Dulu Kritisi Makan Siang Gratis Kini Siap Mendukung yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

NOBARTV SPESIAL MENU : Write for UsNonton MotoGPNonton FilmVideo GolAplikasi Airdrop KriptoLowongan Kerja PenulisBerita Terkini [ Follow Nobartv.co.id di Google NewsWhatsApp Channel ]

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.