Fashion & Style

Nilai Sebuah Perhiasan: Tren Desain Perhiasan dari Masa ke Masa



NOBARTV NEWS Nilai dari sebuah perhiasan tidak hanya sekedar untuk penunjang penampilan saja, melainkan juga bisa meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Tak heran, jika desain-desain dari perhiasan senantiasa berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Mulai dari warna, pola, hingga berlian yang disematkan pun memiliki keunikan tersendiri, tergantung pada situasi saat itu.

Misalnya, pada tahun 1940-an, perhiasan besar dengan warna yang mencolok menjadi tren. Sebab, saat itu adalah era dimana semakin banyak wanita yang memasuki dunia kerja. Jadi, liontin foto dan anting-anting yang menempel (stud earrings) menjadi jenis perhiasan yang paling banyak digunakan.

Tren Desain Perhiasan dari Masa ke Masa

Desain perhiasan adalah cermin dari evolusi budaya, teknologi, dan gaya hidup manusia. Sejak ribuan tahun yang lalu, perhiasan tidak hanya berfungsi sebagai aksesori tetapi juga sebagai simbol status, kekuasaan, dan ekspresi pribadi.

Artikel ini akan mengulas berbagai tren desain perhiasan dari masa ke masa, menunjukkan bagaimana kreativitas manusia dalam membuat perhiasan terus berkembang.

Zaman Kuno

Perhiasan Zaman Kuno
Ilustrasi Perhiasan Zaman Kuno (SC: Intisari Online – Grid.ID)

Di zaman kuno, perhiasan sering kali memiliki nilai simbolis dan spiritual yang mendalam. Di Mesir Kuno, perhiasan dibuat dari bahan-bahan seperti emas, lapis lazuli, dan turquoise, serta dihiasi dengan simbol-simbol religius dan kekuasaan.

Kalung, gelang, dan cincin sering kali diukir dengan motif dewa-dewa dan hieroglif, mencerminkan kekayaan dan status pemakainya.

Di Yunani dan Romawi Kuno, perhiasan sering kali memiliki desain yang terinspirasi oleh alam dan mitologi. Cincin, gelang, dan anting-anting yang dihiasi dengan batu permata dan desain rumit menunjukkan kedudukan sosial dan prestise.

Selain itu, perhiasan ini juga berfungsi sebagai amulet atau jimat yang dipercaya dapat memberikan perlindungan dan keberuntungan.

Abad Pertengahan

Perhiasan Abad Pertengahan
Ilustrasi Perhiasan Abad Pertengahan (SC: Indozone Fadami)

Selama abad pertengahan, perhiasan mulai menjadi lebih simbolis dan sering kali memiliki makna religius. Para bangsawan Eropa mengenakan perhiasan yang dihiasi dengan batu-batu berharga seperti zamrud, safir, dan ruby.

Desainnya menekankan simbol-simbol keagamaan seperti salib, dengan ornamen yang sering kali bersifat berat dan berlapis emas.

Perhiasan juga menjadi penanda status sosial yang penting, dan sering kali digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan. Bros besar dengan desain floral atau heraldik menjadi populer, sementara cincin dan kalung dengan batu permata besar menunjukkan kekayaan dan pengaruh pemiliknya.

Era Victoria

Perhiasan Era Victoria
Ilustrasi Perhiasan Era Victoria (SC: Lifestyle.kompas.com)

Abad ke-19, khususnya era Victoria, membawa perubahan besar dalam desain perhiasan. Selama periode ini, perhiasan menjadi lebih sentimental dan personal. Desain seperti cameo, locket, dan bros dengan motif bunga dan simbol cinta menjadi sangat populer.

Penggunaan material seperti emas kuning dan perak, serta batu permata yang lebih terjangkau seperti garnet dan amethyst, mendominasi pasar.

Era Victoria juga dikenal dengan penemuan teknik baru dalam pembuatan perhiasan, termasuk pengecoran dan pengelasan yang memungkinkan desain yang lebih rumit dan terperinci.

Sentimenalisme menjadi tema utama, dengan perhiasan yang sering kali diberikan sebagai hadiah untuk melambangkan perasaan dan hubungan pribadi.

Art Deco

Perhiasan Art Deco
Ilustrasi Perhiasan Art Deco (SC: Ubuy Indonesia)

Awal abad ke-20 memperkenalkan desain Art Deco, yang dikenal dengan bentuk geometris dan simetris. Gaya ini menggabungkan unsur-unsur modernitas dan kemewahan, dengan penggunaan material seperti platinum, berlian, dan batu permata besar.

Desain Art Deco mengedepankan garis yang bersih, pola yang berulang, dan warna-warna cerah, mencerminkan kemajuan teknologi dan gaya hidup yang lebih modern.

Pengaruh seni dan arsitektur dari periode ini dapat dilihat dalam perhiasan yang memiliki motif yang terinspirasi oleh bangunan ikonik dan desain interior dari era tersebut.

Art Deco juga menandai awal dari penggunaan material yang tidak konvensional, seperti kaca dan enamel, dalam pembuatan perhiasan.

Kontemporer

Perhiasan Kontemporer
Ilustrasi Perhiasan Kontemporer (SC: Elle Indonesia)

Saat ini, tren desain perhiasan sangat beragam dan mencerminkan keberagaman selera dan inovasi teknologi. Desain minimalis dengan garis-garis bersih dan bentuk geometris sederhana mendominasi pasar.

Teknologi seperti pencetakan 3D memungkinkan penciptaan perhiasan dengan bentuk yang kompleks dan detail yang sangat halus.

Material modern seperti titanium, silikon, dan kombinasi logam eksotis semakin populer, menawarkan alternatif yang lebih ringan dan tahan lama dibandingkan dengan logam tradisional.

Selain itu, personalisasi perhiasan menjadi tren besar, memungkinkan individu untuk mengekspresikan keunikan mereka melalui desain yang disesuaikan dan makna pribadi.

Tren desain perhiasan telah mengalami perubahan yang signifikan dari masa ke masa, mencerminkan perubahan dalam budaya, teknologi, dan gaya hidup manusia.

Dari simbol spiritual dan kekuasaan di zaman kuno hingga desain minimalis dan inovatif saat ini, perhiasan terus berfungsi sebagai ekspresi estetika dan identitas yang mendalam.

Melalui setiap perubahan tren, perhiasan tetap menjadi bagian penting dari sejarah manusia, yakni mencerminkan nilai dan kreativitas yang abadi.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Nilai Sebuah Perhiasan: Tren Desain Perhiasan dari Masa ke Masa yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: