NOBARTV NEWS Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin rencananya akan ditemui oleh anggota Tim Panel Panitia Khusus (Pansus) PBNU. Hal itu disampaikan oleh Cholil Nafis, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus anggota Tim Panel Pansus PBNU. Ia mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk mengunjungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin guna mendiskusikan dan mengevaluasi hubungan antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Cholil Nafis menjelaskan bahwa kunjungan ini bukanlah pemanggilan seperti ketika Pansus memanggil sejumlah eks petinggi PKB untuk datang ke Kantor PBNU. Khusus untuk Ma’ruf Amin Tim Pansus lah yang mendatangi Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sebagai bentuk hormat kepada Ma’ruf Amin yang merupakan pendiri PKB dan memiliki peran penting dalam sejarah partai tersebut.
“Kami akan sowan kepada beliau sebagai bentuk penghormatan dan juga untuk mendapatkan masukan dari beliau mengenai hubungan antara PBNU dan PKB,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor PBNU di Jakarta, pada hari Senin (6/8) kemarin.
Lebih lanjut, Cholil Nafis menyatakan bahwa kunjungan ke Ma’ruf Amin merupakan langkah strategis dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat bagi PBNU. Seperti diberitakan sebelumnya PBNU memiliki agenda besar untuk memperbaiki hubungan antara PBNU dan PKB. Namun dikarenakan tidak ada i’tikad baik dari petinggi PKB maka rasanya diperlukan upaya pengambilan kembali PKB oleh PBNU.
Selain mengunjungi Ma’ruf Amin, tim dari PBNU juga berencana akan bertemu dengan sejumlah pengurus senior PKB yang lain. “Kami akan menemui para tokoh senior yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang sejarah PKB dan NU. Hal ini penting agar kami dapat memperoleh perspektif yang komprehensif mengenai hubungan keduanya dari waktu ke waktu,” tambah Cholil Nafis sebagaimana dikutip dari antaranews.com
Perihal siapa saja tokoh senior PKB yang dimaksud Cholil Nafis mengatakan pihaknya akan membahas secara internal mengenai hal tersebut. “Kami akan mengatur pertemuan dengan para tokoh yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah serta dinamika hubungan antara PKB dan PBNU,” ungkapnya.
PBNU Panggil Eks Sekjen PKB
Sebelumnya, PBNU telah membentuk panitia khusus untuk menyinkronkan dan merekonsiliasi hubungan dengan PKB. Pembentukan panitia ini merupakan tindak lanjut dari hasil pleno PBNU beberapa waktu lalu.
Panitia tersebut diketuai oleh Anwar Iskandar, Wakil Rais Aam PBNU, dan Amin Said Husni yang saat ini merupakan salah satu Wakil Ketua Umum. Mereka telah membentuk tim panel untuk melakukan pendalaman dan analisis lebih lanjut mengenai hubungan antara PBNU dan PKB.
Cholil Nafis menjelaskan bahwa tim panel ini bertugas untuk mengumpulkan informasi yang akan menjadi bahan rekomendasi bagi PBNU. Rekomendasi ini nantinya akan digunakan untuk menentukan langkah-langkah strategis yang harus diambil untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan antara PBNU dan PKB.
PBNU nampak begitu serius dengan upaya ini. Terbukti pada Rabu (31/7) lalu, PBNU telah mengundang Lukman Edy, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB, untuk berdiskusi dan bertukar informasi. Pertemuan tersebut memberikan banyak wawasan dan informasi yang berguna bagi PBNU dalam merumuskan langkah-langkah selanjutnya.
“Kami telah berbincang banyak hal dengan Lukman Edy, dan mendapatkan berbagai informasi yang penting untuk proses ini,” tambahnya.
Pada saat dipanggil PBNU Lukman Edy mengaku membawa sejumlah berkas yang ia jadikan sebagai lampiran. Berkas-berkas itu kabarnya akan memperkuat keterangan dan informasi yang dibutuhkan oleh PBNU. Meskipun efek dari datangnya ia ke PBNU membuat kubu PKB melaporkannya ke polisi atas delik pencemaran nama baik terhadap Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Teranyar, PBNU mengundang Effendy Choirie, politikus Partai NasDem yang juga eks pengurus DPP PKB. Dengan pemanggilan pria yang akrab disapa Gus Choie itu diharapkan PBNU akan mendapat informasi yang lebih lengkap dan komprehensif terkait perkembangan internal PKB dari waktu ke waktu.