NOBARTV NEWS Investasi dan bisnis villa di Bali membutuhkan perencanaan, perhitungan resiko, serta perhitungan keuntungan yang matang. Untuk itu, sebaiknya Anda menggandeng kolega maupun developer yang memang sudah berpengalaman di bidangnya.
Seiring dengan meningkatnya wisawatan, maka jumlah pengunjung yang berlibur ke Bali juga semakin meningkat. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada bisnis yang ada di Bali, termasuk dalam bidang properti. Ubud menjadi salah satu area di Bali yang cukup menjanjikan sebagai peluang investasi.
Alasan Investasi Villa di Bali Sangat Menjanjikan
Ubud memiliki wilayah yang masih asri, sehingga banyak investor yang memilih Ubud untuk membangun properti, terutama villa. Sebab, suasana khas pedesaan dengan udara sejuknya membuat Ubud sangat cocok dijadikan sebagai kawasan hunian yang menjanjikan keindahan alam.
Sebelum Anda memulai investasi dan bisnis villa di Bali, ada baiknya untuk mengetahui apa saja hal yang menjadi alasan bahwa berinvestasi properti di Bali sangat menjanjikan.
- Sebagai Alat Proteksi Terhadap Inflasi
Keuntungan memilih investasi villa di Bali adalah bisa melindungi Anda dari inflasi. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa inflasi merupakan kondisi dimana nilai mata uang menjadi lemah dan tidak berharga.
Kondisi ini rawan sekali terjadi di era modern seperti saat ini, sehingga seseorang pun harus memilih instrumen terbaik untuk menjaga hartanya dari adanya inflasi.
Salah satu cara terbaiknya adlaah dengan berinvestasi di sektor properti. Meskipun nilai mata uang terus mengalami penurunan, namun harga villa tidak akan mengalami penurunan bahkan akan mengalami peningkatan.
Pasalnya, villa akan semakin langka, sehingga nilai investasi akan mengalami peningkatan setiap waktunya. Investasi tersebut akan berbeda dengan jenis instrument lainnya yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Mulai dari faktor ekonomi negara, hingga berbagai macam kondisi layaknya pandemi.
Dengan begitu, maka villa pun akan tetap memberikan Anda keuntungan meski sedang berada di tengah terjadinya inflasi.
2. Sebagai Agunan dengan Nilai Tinggi
Properti merupakan salah satu instrumen terbaik karena sifatnya yang liquid. Selain itu, harganya yang stabil membuat properti memiliki nilai yang tinggi. Salah satunya adalah sebagai agunan untuk keperluan dana darurat Anda nantinya.
Anda juga bisa menggunakan villa sebagai agunan untuk mengajukan pinjaman ke bank dengan mudah. Selain mudah, nilai agunan yang dimiliki villa juga tinggi, dan solid. Bahkan, pihak bank biasanya bisa memberikan pinjaman hingga 80% dari nilai agunan villa yang Anda miliki.
3. Keuntungan Besar dalam Waktu Singkat
Jika berbicara mengenai investasi, maka tidak akan jauh dari keuntungan. Pemilihan villa sebagai instrumen investasi merupakan keputusan terbaik, karena bisa memberikan keuntungan besar dalam jangka waktu yang cukup singkat.
Keuntungan ini tidak hanya bisa Anda dapatkan dari trend penyewaan villa saja, melainkan juga dari lahan atau properti yang terus mengalami kenaikan harga setiap tahunnya.
Dengan begitu, maka biaya sewa villa pun akan meningkat lebih tinggi, sehingga Anda pun akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda seiring dengan berjalannya waktu.
Tips Investasi dan Bisnis Villa di Bali
Setelah semua persiapan investasi dan bisnis villa Anda selesai, maka Anda bisa mulai mencoba beberapa tips berikut agar bisnis villa Anda sukses dan lancar.
- Membuat Perencanaan Bisnis
Tips pertama yang bisa Anda lakukan untuk memulai bisnis villa adalah dengan membuat perencanaan bisnis yang matang. Mulai dari anggaran, lokasi, tema, target pasar, hingga strategi pemasarannya.
Dalam perencanaan bisnis ini pastikan juga untuk menghitung estimasi keuntungan per bulan yang nantinya bisa Anda dapatkan. Selain itu, pastikan juga estimasi titik Break Event Point (BEP), sehingga semuanya bisa terencana dengan baik.
Tidak hanya itu, ada baiknya juga jika investor bekerjasama dengan tim yang sudah profesional dan memiliki pengalaman di bidangnya.
2. Mencari Lokasi yang Tepat
Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mencari lokasi yang tepat, seperti mencari lokasi tempat wisata maupun alam terbuka yang memang banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun asing. Nah, salah satu lokasi yang sering dikunjungi turis adalah Ubud.
Sebab, Ubud memiliki pemandangan persawahan yang asri, dengan udara bersih, dan memiliki beragam fasilitas lengkap, seperti monkey forest, day club, hingga tempat spa.
3. Mengurus Legalitas Kepemilikan
Setelah Anda memiliki perencanaan yang baik untuk memulai bisnis villa, dan sudah menemukan lokasi yang cocok. Maka, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengurus legalitas kepemilikan.
Untuk itu, Anda perlu memilih partner atau developer yang sudah berpengalaman dan memiliki track record dalam pengurusan perizinan pembangunan.
Perlu Anda ketahui, bahwa untuk investor asing tidak bisa memiliki sertifikat hak milik, bahkan memiliki jangka waktu tertentu hingga maksimal adalah 25 tahun saja. Berbeda dengan investor lokal yang bisa memiliki sertifikat hak milik.
Adapun beberapa jenis izin yang harus Anda persiapkan sebelum berinvestasi villa di Bali adalah izin pembangunan, izin lingkungan, hingga izin usaha pariwisata.
4. Susun Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang diperlukan agar bisnis villa yang Anda jalankan bisa semakin dikenal. Selain melakukan kerjasama dengan pihak lain, baik menggunakan aplikasi maupun broker untuk membantu pemasaran, Anda juga bisa melakukan strategi pemasaran lain sendiri.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media sosial yang disesuaikan dengan target pasar. Untuk media sosial yang biasanya memiliki engagement tinggi dan banyak diminati, seperti Instagram dan TikTok.
Anda juga bisa mulai membuat konten yang menarik di media sosial tersebut. Bahkan, Anda juga bisa melakukan kerjasama endorsement, seperti meminta tokoh terkenal untuk mempromosikan vilaa Anda.