Politik & Hukum

Pilgub Jakarta: Bukan Anies, Ahok, ataupun RK, Demokrat Malah Usulkan Nama Ini



NOBARTV NEWS DPD Demokrat sedikit ‘agak laen’ dalam Pilgub Jakarta kali ini. Alih-alih menyebut nama-nama potensial macam Anies, Ahok, ataupun Ridwan Kamil (RK), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jakarta malah mengusulkan nama Heru Budi Hartono, Pj Gubernur Jakarta saat ini untuk diusung dalam Pilgub November nanti.

Kemungkinan itu disampaikan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta, Mujiyono, di awal Juli lalu. “Betul (Heru Budi diusulkan sebagai bakal cagub), (karena) masuk dalam tujuh kriteria yang diinginkan Demokrat,” ujar Mujiyono sebagaimana dikutip dari kompas.com.

Tak hanya Heru Budi, Mujiyono mengatakan mereka juga tengah menggodok sejumlah nama potensial dari internal partai. Salah satunya adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon untuk diusulkan sebagai bakal Calon Wakil Gubernur (cawagub) Jakarta.

Tanggapan AHY

Ketua Umum (ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menanggapi santai isu itu. Baginya siapapun boleh mengusulkan nama cagub yang sebaiknya didukung Demokrat. Termasuk apa yang dilakukan oleh DPD Partai Demokrat Jakarta.

“Jadi, ya, kalau di DPD punya, misalnya, bukan rekomendasi, ya, bisa dikatakan, usulan, saya pikir boleh-boleh saja usulan itu selalu kita terima,” ungkap AHY dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Hingga saat ini Partai Demokrat telah memberikan sejumlah rekomendasi dukungan kepada beberapa calon kepala daerah di berbagai wilayah. Namun, untuk Jakarta Partai Demokrat belum menentukan sikap.

Hal yang sama juga dilakukan oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Untuk Jakarta memang belum ada yang disepakati oleh KIM. Pasalnya mereka butuh calon yang memberikan efek kejut untuk mengalahkan Anies Baswedan.

Kondisi tersebut juga diamini oleh AHY. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu mengatakan komunikasi di internal KIM terus terjalin.

“Nah, saya bicara di sini Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih juga terus mencari siapa yang kira-kira paling siap da memiliki kang kemenangan yang paling baik,” ungkap AHY.

Punya kenangan pahit dengan Anies

Menarik membicarakan pasang-surut hubungan Anies dan Partai Demokrat. Apa yang terjadi di masa lalu pun bisa saja mempengaruhi apakah Demokrat dan Anies bisa bersatu atau tetap berseberangan jalan.

Jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 Partai Demokrat sejatinya berada di Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, mereka menjadi partai yang paling ngotot menyodorkan nama cawapres kepada Anies yang tak lain tak bukan adalah Ketua Umum mereka sendiri, AHY.

Dinamika terus terjadi bahkan AHY dan Anies hampir pasti berpasangan. Anies telah memberikan janji tertulis kepada AHY pun AHY sampai mengantar Anies ke bandara saat hendak beribadah ke tanah suci.

Namun karena merasa dikhianati akhirnya AHY membawa Partai Demokrat pindah ke KIM. Anies kemudian berpasangan dengan Cak Imin dan AHY menjadi pendukung Prabowo-Gibran.

Drama antara Anies dan Partai Demokrat saat itu jadi perbincangan di mana-mana. Pasalnya, Partai Demokrat menuding Anies telah mengkhianati mereka. Sejumlah petinggi partai berlambang mercy itu pun melakukan serangan terbuka kepada Anies.

Maka sangat wajar jika nama Anies tak masuk radar Partai Demokrat untuk pilgub Jakarta 2024 ini. Meskipun memiliki elektabilitas tinggi dan potensi menang yang besar, namun Partai Demokrat sudah terlanjur pernah menyerang Anies beberapa bulan silam.

Akan tetapi, politik serba dinamis. Bukan mustahil ketika memiliki kepentingan yang sama dan hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, keduanya akan melupakan apa yang pernah terjadi dan kembali menjadi rekan kerja sama yang harmonis dalam pilgub Jakarta 2024 mendatang. 

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Pilgub Jakarta: Bukan Anies, Ahok, ataupun RK, Demokrat Malah Usulkan Nama Ini yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.