NOBARTV NEWS – Nova Arianto baru-baru ini membongkar kelemahan para pemain Timnas Indonesia.
Nova Arianto adalah satu dari beberapa orang yang cukup beruntung dalam persepakbolaan tanah air. Bagaimana tidak, ia adalah salah satu mantan pemain Timnas Indonesia pada era 2000-an. Selain itu, ia juga sempat bermain di beberapa klub tersohor dalam negeri seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung, hingga Sriwijaya FC.
Setelah rehat sebagai pemain profesional pada tahun 2015 lalu, Nova langsung mendapat kesempatan untuk tetap mengabdi dalam dunia sepak bola sebagai asisten pelatih. Ia pernah mengabdi di Pelita Bandung Raya, Madiun Putra, Bhayangkara FC U-21, hingga Lampung Sakti FC. Di tahun 2019, Nova digaet PSSI untuk menjadi asisten Timnas Indonesia U-23. Setahun berselang, ia pindah ke Timnas Indonesia U-19 dengan jabatan yang sama hingga akhirnya di tahun 2020, ia menjadi salah satu tangan kanan dari pelatih Timnas Indonesia senior Shin Tae-yong.
Kesempatan berada di tengah-tengah sosok pelatih berpengalaman seperti Shin Tae-yong jelas membuat Nova ketiban untung. Selain mendapat benefit dari pekerjaan tersebut, Nova juga mendapat ilmu penting dari sosok yang berada di dekatnya itu. Bahkan kini, setelah cukup lama bersama Shin Tae-yong, ia mendapat kepercayaan ganda untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-17. Jadi, selain menjadi asisten STY, Nova juga menjabat sebagai nahkoda baru untuk skuad Garuda Asia.
Ilmu-ilmu yang didapatkannya dari Shin Tae-yong secara khusus membuat dirinya banyak mengenal karakteristik para pemain. Bahkan, kelemahan hingga kekurangan pemain pun sudah dihafal betul oleh mantan bek tengah Timnas Indonesia ini. Baru-baru ini, kelemahan para pemain Timnas Indonesia itu dibongkar olehnya dalam sebuah podcast di kanal YouTube bernama Sport77 Official.
Kata Nova, kekurangan di tubuh skuad Garuda sangatlah kompleks. Dimulai dari mentalitas, fisik, hingga disiplin.
“Kita bisa melihat fisik dasar pemain, masalah mentalitas pemain, masalah disiplin, masalah attitude, dan masalah kerja keras,” kata Nova.
“Itu adalah masalah yang saya temui di tim nasional senior,” ucapnya menambahkan.
Permasalahan-permasalahan ini pun menjadi dasar bagi Nova untuk membentuk skuad Garuda sejak awal. Beruntungnya, ketika ia dipilih sebagai pelatih Timnas Indonesia U-17, berbagai faktor kekurangan yang ada di Timnas Indonesia senior itu pun diaplikasikannya kepada para pemain muda. Hal itu ditujukan agar para pemain muda tersebut tidak memiliki kesamaan ketika mereka beranjak ke tim senior.
“Ketika saya mendapatkan tugas, pikiran saya cuma satu. Kita harus memulainya atau memperbaikinya dari tingkat usia yang paling kecil di tim nasional,” ucapnya.
“Saya melihat di Piala Asia. Kita lemah dalam duel bola-bola atas. Ini kenapa saya buatkan gen-nya di situ, agar ke depan, timnas senior bisa mempunyai gen pemain timnas yang tinggi-tinggi,” papar Nova lagi.
“Saya dengar, kalau nggak salah, di Malaysia, mereka menyiapkan kiper-kiper mereka sejak usia 12 atau 13 tahun, cari yang tinggi-tinggi, ia latih, ia buat, agar nanti saat mereka nanti di level atas kipernya mempunyai postur yang tinggi,” ucapnya memungkasi.