NOBARTV NEWS – PT LIB selaku operator Liga 1 dikabarkan harus merogoh kocek yang cukup besar untuk pengadaan VAR di Liga 1. Jumlah nominal uang yang harus dikeluarkan mencapai angka 100 miliar rupiah.
Sebagaimana diketahui, sejatinya, Liga 1 musim ini sudah menggunakan teknologi canggih bernama VAR sejak pekan pertama kemarin. Akan tetapi, karena keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), maka penerapan teknologi canggih tersebut terpaksa diundur hingga pertengahan musim.
Dan ketika tengah musim itu datang, ternyata – VAR tak kunjung digunakan. Pasalnya, di saat yang bersamaan, PSSI juga sedang sibuk dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Ya, di even internasional tersebut, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Akibatnya, PSSI selaku Federasi Sepakbola tertinggi di Indonesia tak mungkin teralihkan fokusnya di dua tempat. Hingga pada akhirnya, pembahasan terkait VAR baru bisa dilakukan begitu Piala Dunia U-17 selesai.
Kini, even tersebut sudah selesai digelar. Sebagaimana rencana di awal, VAR akhirnya benar-benar akan digunakan. Para wasit dan perangkat pertama yang akan mengoperasikan teknologi canggih itu pun juga telah mendapatkan beberapa kali pelatihan bahkan masih terus berjalan sampai saat ini. Rencananya, VAR akan mulai digunakan pada bulan Pebruari tahun depan (2024). Hal tersebut disampaikan oleh Humas PT LIB Sabina Katya.
“VAR di pertengahan musim BRI Liga 1, Februari tahun depan,” ujar Humas LIB Sabina Katya.
“Jadi sekarang sudah masuk tahap kedua di mana wasit, asisten wasit, dan replay operator yang terkurasi itu dibekali latihan lagi,” ucapnya menambahkan.
“Untuk selanjutnya ada simulasi di lapangan itu pada Januari 2024. Jadi masih on the track. Timeline-nya juga sudah diketahui FIFA karena mereka selalu monitor.
Terkait jumlah VAR yang akan digunakan, Sabina Katya menyebut akan menggunakan 15 buah. Ke-15 VAR tersebut akan digunakan menyesuaikan dengan kondisi stadion-stadion itu sendiri.
“Alasan mempunyai 15 VAR, kami menyesuaikan saja karena kami memiliki perhitungan dan menyesuaikan dengan stadion,” ucapnya memungkasi.
Di lain kesempatan, Direktur Marketing PT LIB Budiman Dalimunthe menyebut jumlah nominal uang yang harus dikeluarkan pihaknya untuk mendapatkan 15 VAR tersebut. Katanya, PT LIB merogoh kocek hingga 100 miliar rupiah. Budiman menyebut VAR adalah bentuk investasi serius PT LIB dan PSSI untuk kemajuan sepakbola di tanah air.
“VAR angkanya lebih dari Rp100 miliar. Maaf, investasi kami soal sepak bola bukan main-main. Tolong dibantu,” jelas Budiman Dalimunthe.