NOBARTV NEWS – Sandy Walsh mengungkapkan fakta mengejutkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Bek sayap Timnas Indonesia itu mengaku pernah ditawari untuk bermain di Persija Jakarta namun kala itu dirinya menolak.
Sebagaimana diketahui, Sandy merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia yang cukup moncer saat ini. Dengan tiga caps bersama Timnas Indonesia, eks pemain Zulte Waregem itu membuat lini belakang sayap skuad Garuda tampil gemilang.
Selain dirinya, salah satu pemain naturalisasi yang sukses mencuri perhatian adalah Shayne Pattynama. Sama seperti Sandy Walsh, Pattynama juga bermain di posisi fullback namun bagian kiri. Penampilan keduanya kala melawan Brunei Darussalam beberapa waktu lalu membuat permainan Timnas Indonesia tampil ciamik.
Saat ini, kedua pemain naturalisasi tersebut meniti karier sepakbolanya di luar negeri. Pattynama bermain untuk klub divisi utama Liga Norwegia Viking FK sedangkan Sandy Walsh untuk klub KV Mechelen yang berkompetisi di Liga utama Belgia.
Penampilan ciamik keduanya tentu tak lepas dari latihan demi latihan yang didapatkannya bersama dua klub Eropa itu. Bahkan, bukan hanya Sandy Walsh dan Shayne Pattynama saja, beberapa pemain naturalisasi yang tercatat bermain di luar negeri juga memberikan penampilan memukau tiap kali bermain dengan Timnas Indonesia. Sebut saja seperti Jordi Amat, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick.
Menariknya, beberapa waktu lalu, usai membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, salah satu pemain yakni Sandy Walsh membuat gempar penikmat sepakbola tanah air. Dalam sebuah wawancaranya, Sandy mengaku dirinya pernah ditawarkan untuk bergabung dengan klub Liga 1 Persija Jakarta. Akan tetapi, kala itu, Sandy memilih untuk tidak mengambil kesempatan tersebut. Katanya, penawaran dari Persija tersebut sangat baik.
“Penawaran mereka (Persija Jakarta) sama sekali tidak buruk, bahkan menurut saya cukup bagus. Tapi, momen saya main di Indonesia belum tiba,” kata Sandy Walsh.
Lebih lanjut, kata Sandy lagi, ia mengaku akan terus bermain di Liga Eropa semampunya. Berarti, ia akan meninggalkan Eropa jika dirinya memang sudah tidak layak bermain di sana.
“Untuk timnas, saya akan selalu ada di sini. Namun, jika bicara liga, saya ingin main di Eropa selama yang saya bisa. Jadi, kita lihat saja,” ujarnya menambahkan.
Walaupun demikian, Sandy juga tak menutup kemungkinan jika dirinya suatu hari nanti bermain di Indonesia.
“Saya ingin datang dalam keadaan bugar, mungkin di usia 35 tahun bisa terjadi, jika saya terus menjaga kondisi.”
“Mungkin saat itu juga liganya (Liga 1) sudah lebih profesional, yang tentu saja sangat bagus. Saya bisa main dua-tiga musim di Indonesia, kenapa tidak?” katanya memungkasi.
Jangan pulang dulu ke Indonesia
Masih layak main di eropa