NOBARTV NEWS – Asprov PSSI Sumatera Selatan (Sumsel) mempertanyakan keputusan PSSI membatalkan status Stadion Jakabaring Palembang sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.
Seperti yang diketahui, di waktu dekat ini, Timnas Indonesia U-17 akan berlaga pada ajang Piala Dunia U-17 2023. Di ajang ini, skuad Garuda Asia (julukan Timnas Indonesia U-17) akan bertindak sebagai tuan rumah. Oleh karena itu, tanpa mengikuti babak kualifikasi, anak asuh Bima Sakti itu telah memastikan satu tempat di putaran final dalam ajang tersebut.
Diputuskannya Indonesia sebagai tuan rumah untuk ajang ini disebabkan tuan rumah sebelumnya memilih untuk mengundurkan diri. Tuan rumah yang dimaksud adalah Peru. Awalnya, Peru berstatus sebagai tuan rumah untuk ajang itu. Akan tetapi, negara asal Amerika Latin itu dilanda krisis ekonomi dan bencana alam – sehingga mereka memutuskan untuk mengundurkan diri. Pada akhirnya, beberapa bulan pasca pengunduran diri Peru itu, FIFA meminta Indonesia sebagai penggantinya.
Begitu terpilih sebagai tuan rumah, berbagai persiapan dilakukan oleh PSSI. Salah satunya adalah terkait dengan venue pertandingan. Awalnya, PSSI disebut menyiapkan delapan stadion untuk menggelar even tersebut. Delapan stadion yang dimaksud adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Manahan Solo, Jakarta Internasional Stadium (JIS), dan terakhir adalah Stadion Pakansari Bogor.
Akan tetapi, baru-baru ini, lewat sebuah konferensi pers terbarunya, PSSI – melalui sang Ketua Umum Erick Thohir memastikan bahwa Piala Dunia U-17 hanya akan digelar di empat stadion saja. Kata Erick, keempat stadion yang diajukan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari FIFA.
“Karena itu ada kesepakatan dengan FIFA, tapi yang akan mengumumkan FIFA ya bukan saya, bahwa nanti untuk di Jakarta ada dua grup, lalau di Bandung di Si Jalak Harupat dua grup, lalu di Surabaya satu grup dan Solo satu grup,” kata Erick Thohir.
“Kita juga mengusulkan tim nasional main di Jakarta, lalu pembukaan di Jakarta, semifinal dan final di Solo seperti yang U-20,” ucapnya memungkasi.
Keputusan FIFA untuk menunjuk empat stadion tersebut dipertanyakan oleh Asprov PSSI Sulawesi Selatan. Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Faisal Mursyid mengaku kecewa dengan keputusan itu.
“Kurang ngerti kita dengan ini. Dua kalimat yang disatukan itu, kita ‘kecewa berat’. Pertimbangannya apa?” kata Faisal Mursyid.
“Ya kita terus terang saja kita gak tahu apakah ini dari FIFA atau dari PSSI. Yang jelas, kita ada harapan sebagai tuan rumah kemarin. Namun, tidak tahu lagi penjelasannya juga kita tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan sebenarnya,” ucapnya menambahkan.
“Dari sisi dana dan lain sebagainya sama saja antara Jakarta-Palembang dengan Jakarta-Surabaya itu. Kita sedih mendengar kabar itu karena sudah hampir tiga tahun kerja mempersiapkan,” pungkasnya.
Hanya terpusat di jawa