NOBARTV NEWS – Liga 1 musim depan (2023-2024) akan menerapkan VAR di tengah-tengah kompetisi. Kata Erick Thohir, untuk menerapkan VAR, maka seluruh stadion harus mempunyai WiFi.
Sebagaimana diketahui, sejak beberapa waktu lalu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut VAR akan digunakan pada Liga 1 musim depan. Penggunaan VAR tersebut sudah dibahas sejak sebelum ia terpilih sebagai Ketua Umum. Pengadaan VAR adalah salah satu janji dari sang ketua umum. Sejak sebelum dilangsungkan KLB PSSI 16 Pebruari, VAR adalah salah satu poin yang ingin dijanjikan oleh eks Presiden Inter Milan itu.
Dan dua hari yang lalu, Ketua Umum PSSI tersebut sudah melakukan pertemuan perdana dengan distributor VAR asal Singapura. Pertemuan tersebut membahas implementasi penggunaan VAR di Liga Indonesia. Dalam keterangan yang disampaikan oleh pihak distributor, Liga Singapura dan Thailand sudah lebih dulu menggunakan teknologi canggih itu.
“Meeting pertama dengan distributor VAR dari Singapura. Kami membahas implementasi teknologi VAR dalam pertandingan sepak bola Indonesia,” tulis Erick Thohir dalam akun media sosialnya.
Kedua Liga di negara Asia Tenggara tersebut menjadi lebih kompetitif karena VAR sudah lebih dulu digunakan. Segala keputusan jadi lebih tepat dan adil sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari tim yang menyebut dirinya merugi. Adapun dalam keterangan berikutnya, Erick menyebut seluruh stadion di Liga 1 harus memiliki WiFi untuk menunjang pengadaan VAR tersebut.
“Salah satu masalah teknologi ini menurut saya adalah WiFi. Menurut saya WiFi adalah kuncinya,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Sementara itu, pihak distributor menyebut mereka memiliki protokol khusus ketika koneksi WiFi terputus. Oleh sebabnya, WiFi adalah wajib hukumnya digunakan di setiap stadion.
“Seluruh stadion harus memiliki WiFi. Kami punya protokol khusus untuk ketika koneksi WiFi terputus,” jelas pihak distributor tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengungkapkan modal yang harus dirogoh untuk mengadakan VAR. Jumlah yang disebutkan Ferry Paulus tak kaleng-kaleng. Untuk pengadaan teknologi canggih tersebut, PSSI harus mengeluarkan dana hampir ratusan miliar rupiah. Hal tersebut disampaikan Ferry ketika mengikuti pelantikan pengurus PSSI di Hotel Fairmont Jakarta Pusat Jumat kemarin.
“Enggak cukup 10 atau 20 miliar, mendekati 100 miliar,” kata Ferry.
“Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi apa namanya semua ada, di semua klub itu ada karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwithnya juga variatif,” ujarnya memungkasi.
Memang sudah seharusnya seperti itu
Harus ada pengorbanan untuk memajukan Liga
Jaringan juga lemot
Proses tg tdk mudah
Biaya tdk murah