NOBARTV NEWS – Usai menolak kehadiran atlet Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia, Gubernur Bali Wayan Koster lagi-lagi menolak kedatangan atlet Israel lainnya dalam even World Beach Games 2023. Lantas, bagaimana respon Menpora RI Dito Ariotedjo akan hal itu?
Sebagaimana diketahui, beberapa minggu lalu, Wayan Koster menjadi salah satu kepala daerah yang diketahui menolak kehadiran Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023. Selain Koster, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah juga mengatakan hal sama. Kedua kepala daerah ini merupakan politikus dari PDIP.
Selain Ganjar dan Koster, beberapa elemen masyarakat Indonesia juga menolak keikutsertaan negara yang diketahui menjajah bangsa Palestina itu. Akibat penolakan dari berbagai elemen hingga tokoh masyarakat tanah air, FIFA akhirnya membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Meski FIFA tak menyebut penolakan tersebut sebagai penyebabnya, namun masyarakat luas berasumsi bahwa itulah sebab FIFA memutuskan hal tersebut.
Lucunya, usai pembatalan Piala Dunia U-20 itu, Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah untuk even olahraga World Beach Games 2023. Even tersebut akan digelar di Bali pada bulan Agustus mendatang. Hal yang mengejutkan adalah atlet asal Israel akan berpartisipasi di even tersebut.
Setelah atletnya ditolak tampil di Piala Dunia U-20, lagi-lagi atlet Israel di even World Beach Games juga ditolak oleh Wayan Koster. Koster konsisten dengan pendirinya. Ucapan Koster tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan PDIP – yang di mana memegang teguh konstitusi.
“Saya berpatokan pada konsitusi, yang kedua dasarnya adalah Permenlu Nomor 3 Tahun 2019, yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia,” kata Koster beberapa waktu lalu.
“Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang,” tegas sang gubernur.
Penolakan yang disampaikan Koster tersebut mendapat respons dari Menpora baru yaitu Dito Ariotedjo. Lalu apa kata sosok pengganti Zainudin Amali itu?
“Ya saya sepakat dengan Pak Presiden bahwa politk dan olahraga tidak bisa dicampur aduk. Jadi berkaca pada pengalaman Piala Dunia U-20, saya sebagai menpora akan mengedepankan komunikasi, kolaboratif dan saya akan menghubungkan seluruh stakeholder agar dengan perbedaan itu ada titik temunya,” kata Dito Ariotedjo.
Lebih lanjut, kata Dito lagi, pihaknya akan membuka jalur diplomasi serta koordinasi agar even tersebut tetap bisa dilaksanakan di Bali. Sebab jika tidak, bisa saja even World Beach Games di Bali dibatalkan seperti Piala Dunia U-20 kemarin.
“Jadi saya rasa dengan diplomasi dan juga koordinasi semua bisa dijalani,” ujarnya menutupi.