BRI Liga 1

Pemain Naturalisasi Ramai-ramai Sindir PSSI Soal Regulasi Baru Liga 1

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Pada Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang dilangsungkan pada Sabtu 4 Maret kemarin, terdapat beberapa wacana terkait regulasi baru di Liga 1. Salah satunya adalah pembatasan pemain naturalisasi untuk setiap klub. Sontak, rencana tersebut mendapat kecaman dari beberapa pemain naturalisasi.

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu 4 Maret kemarin, bertempat di Surabaya, Jawa Timur, PSSI dan perwakilan Liga 1 dan 2 melakukan sebuah diskusi. Dalam diskusi tersebut, banyak sekali hal yang dibahas. Dimulai dari janji kampanye Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kepastian kelanjutan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 Nasional, sampai dengan wacana baru terkait regulasi Liga 1 dan 2 di musim depan.

Janji kampanye yang dimaksud adalah pengadaan VAR untuk Liga 1. Hal itu dipertanyakan oleh CEO PSM Makassar. Dalam kesempatan itu, ia mempertanyakan janji kampanye yang pernah disampaikan oleh Erick Thohir itu.

Selain itu, di kesempatan yang sama juga, PSSI akhirnya memastikan bahwa kompetisi Liga 2 dan Liga 3 Nasional tetap distop seperti keputusan PSSI era Mochamad Iriawan sebelumnya.

Dari dua hal di atas, Erick Thohir dipastikan gagal memenuhi dua janji kampanye-nya. Sebab sebelum KLB PSSI 16 Pebruari kemarin, Erick sempat menginginkan VAR untuk diterapkan di Liga 1. Selain itu, ia berjanji akan melanjutkan kembali Liga 2 dan 3 begitu terpilih sebagai Ketum PSSI.

Selain dua poin di atas, PSSI dan perwakilan klub tersebut juga membahas mengenai regulasi baru yang kemungkinan besar akan diterapkan di musim depan. Peraturan tersebut membahas beberapa hal. Seperti akan diadakannya babak play off untuk peringkat 1, 2, 3 dan 4. Lalu jumlah kuota pemain asing, hingga pembatasan untuk pemain naturalisasi.

Kata Erick, PSSI kemungkinan akan membatasi jumlah pemain naturalisasi untuk musim depan. Jadi, setiap tim hanya boleh mendaftarkan satu pemain naturalisasi di skuadnya.

“PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain,” kata Erick Thohir.

Akan tetapi, peraturan ini masih akan dikaji sebelum ditetapkan. Sebab keputusan tersebut harus melalui rapat dan mendapatkan persetujuan dari para stakeholder yang terkait.

“Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama dan belum tuntas,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Meski ucapan Erick tersebut masih sebatas wacana, namun hal itu ditentang oleh banyak orang – termasuk dari pemain naturalisasi itu sendiri. Stefano Lilipaly (Borneo FC) hingga Marc Anthony Klok (Persib Bandung) ramai-ramai mengungkapkan kekecewaannya.

“Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama,” tulis Marc Klok di akun twitter pribadinya.

“Kalau main untuk timnas, kita orang Indonesia. Saat main di liga, kita pemain naturalisasi,” tulis pemain naturalisasi lainnya Stefano Lilipaly.

Jika regulasi ini benar-benar diterapkan di musim depan, maka tim yang akan paling merugi adalah tim yang menggunakan banyak pemain naturalisasi. Di Madura United, ada empat pemain yang berstatus naturalisasi. Mereka adalah Beto Goncalves (Brasil), Otavio Dutra (Brasil), Lee Yu-jun (Korea Selatan), dan Esteban Vizcarra (Argentina). Sementara itu, Persib juga memiliki tiga pemain naturalisasi di timnya. Selain Marc Klok (Belanda), Persib juga punya Ezra Walian (Belanda) dan Victor Igbonefo (Nigeria).

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

7 Comments

        1. Kalau usulan dari klub itu tergantung dari klubnya sendiri apa sanggup bayar pemain atau tidak disini PSSI harus benar-benar mencermati usulan ini jangan sampai terjadi ada pihak sakit hati dari para pemain naturalisasi 😁