NOBARTV NEWS – Dalam Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang diberlangsungkan di Surabaya Sabtu kemarin, Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa mendesak PSSI untuk segera menerapkan VAR. Desakan tersebut sesuai dengan apa yang dijanjikan Erick Thohir sebelum Kongres Luar Biasa PSSI kemarin.
Sebagaimana diketahui, pada Sabtu 4 Maret kemarin, PSSI dan perwakilan dari klub Liga 1 dan 2 melakukan pertemuan yang dikenal dengan nama ‘Sarasehan Sepak Bola Indonesia.’ Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibahas.
Beberapa hal yang diputuskan adalah PSSI era Erick Thohir memastikan bahwa Liga 2 dan Liga 3 Nasional tetap distop. Keputusan tersebut tentu amatlah mengecewakan – terlebih untuk para penikmat, pemain, serta klub kasta kedua dan ketiga Liga Indonesia. Sebab bagaimana tidak, dalam janji kampanye-nya, Erick sempat mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kembali Liga 2 dan 3 andai dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
Namun sayangnya, harapan tersebut pada akhirnya sirna. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa Liga 1 musim ini tanpa adanya degradasi.
Sebagai gantinya, di musim depan PSSI akan membuat regulasi yang lebih bersahabat. Misalnya, operator untuk masing-masing kompetisi akan dipisah. Jadi operator Liga 1 dan 2 yang saat ini ditangani oleh PT LIB tidak akan ditangani oleh mereka saja namun akan dipisah. Selain itu, PSSI akan kembali menghidupkan Piala Indonesia yang memungkinkan tim asal Liga 1 dan 2 saling berhadapan.
Selain janji kampanye terkait dilanjutkannya kembali Liga 2 itu, PSSI – dalam hal ini Erick Thohir juga didesak untuk menunaikan janji kampanye-nya yakni menerapkan VAR untuk Liga 1. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa dalam pertemuan tersebut.
Selain masalah VAR, Sadikin Aksa juga menuntut PSSI untuk membuat jadwal serta perizinan pertandingan yang pasti.
“Kami ingin, pertama jadwal yang pasti, kedua perizinan, ketiga kuantitas dan kualitas wasit ditingkatkan dan yang terakhir kami ingin federasi mempercepat pemakaian VAR, karana tanpa sokongan itu agak berat,” ujarnya.
Menurut Aksa, dengan adanya VAR, maka match fixing yang selalu menjadi polemik dalam sepak bola Indonesia bisa segera teratasi.
“Kalau kuantitas dan kualitas wasit bagus, saya yakin match fixing akan teratasi sendiri. “Ini yang mau dibuat oleh Pak Erick dan jajaran Exco PSSI,”
Permintaan Aksa langsung dijawab oleh Ratu Tisha yang di mana memiliki kapasitas sebagai Wakil Ketua Umum PSSI 2. Kata Tisha, sebelum adanya VAR, maka PSSI harus terlebih dahulu melakukan pembinaan kepada wasit.
“Yang pertama wasitnya dulu, itu yang terpenting. Tidak cuma dari klub dan suporter, tetapi juga kepada media dan brodcast,” jawabnya.
Harus melewati tahapan dahulu tdk bisa langsung instan
Pelatihan dan SDM Wasit harus di tingkat kan , mungkin 2025 bisa ada VAR
Bakalan terus diundur sampai lupa janji kampanye
Sekalian tahun 2027 saat masa jabatannya berakhir
Satu janji saat kampanye sudah hangus yakni melanjutkan Liga 2, kemungkinan janji-janji lainnya akan nyusul, mau heran tapi negeri +62