NOBARTV NEWS – Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha menjawab soal kemungkinan Liga 1 menerapkan VAR atau Video Assistant Referee. Kata Tisha, VAR bukanlah masalah alat namun SDM lah yang harus diperbaiki sebelum menggunakan teknologi canggih tersebut.
Sebagaimana diketahui, Ratu Tisha akhirnya kembali ke kepengurusan PSSI. Di Kongres Luar Biasa PSSI Kamis lalu, nama Tisha sejatinya tak masuk dalam orang yang terpilih (sebagai Waketum PSSI). Sebab namanya hanya menempati posisi ketiga dalam perolehan suara untuk Calon Wakil Ketua Umum PSSI.
Akan tetapi, setelah dilakukan pemungutan suara ulang karena terindikasi adanya kecurangan, nama Tisha berada di peringkat tertinggi. Dengan demikian, ia berhak untuk menjadi Wakil Ketua Umum PSSI 1. Namun secara mengejutkan lagi, Yunus Nusi yang berada di bawahnya (posisi kedua) justru mundur setelah terpilih. Dengan demikian, Zainudin Amali pun naik menggantikannya. Dengan demikian, Zainudin Amali dan Ratu resmi mendampingi sang Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir.
Nah, sesuai janji kampanye yang pernah disampaikan oleh Ketum PSSI Erick Thohir terkait penggunaan VAR di Liga 1, sang Waketum Ratu Tisha pun ikut angkat suara. Serupa dengan Erick yang menyebut VAR harus didahului dengan kualitas stadion dan wasit yang mumpuni, Tisha juga mengatakan hal yang serupa.
Jadi, sebelum VAR, Tisha mengatakan kalau PSSI kudu memperbaiki kualitas wasit terlebih dahulu. Bisa tidaknya mereka menggunakan VAR. Singkatnya, VAR bukan masalah utama, namun PSSI harus memperhatikan SDM (Sumber Daya Manusia) terlebih dahulu.
“VAR di Indonesia bukan masalah alat. Tapi, masalah SDM (sumber daya manusia). Ketika ada VAR, selain wasit yang bertugas di lapangan, kita mesti memiliki wasit yang bisa mengoperasikan VAR dengan kompetensi,” terang Ratu Tisha.
“Jadi, challenge-nya bukan infrastruktur, tapi SDM. Ada berapa wasit kita yang tersedia? Wasit yang masuk kategori level bagus untuk di-upgrade untuk mengoperasikan VAR. Lalu, ada berapa wasit muda kita?” lanjutnya setengah bertanya.
Selain masalah VAR, Tisha juga menjawab terkait wacana dilanjutkannya lagi kompetisi Liga 2 dan 3 Nasional sesuai janji kampanye Erick Thohir sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
“Sebagai pengurus PSSI yang baru, kami mesti melihat dulu kondisi terkini seperti apa. Sebab, ada variabel yang tidak bisa diubah. Yaitu, waktu. Kesiapan peserta kompetisi memang paling utama. Lalu, kita juga melihat kondisi bisnis dan marketing. Melihat juga kondisi persiapan penyelenggaraan kompetisi,” katanya.
“Tapi, semua variabel itu terkendala dengan waktu. Sekarang kita mau menyongsong Piala Dunia U-20 2023. Mau memasuki bulan puasa juga. Sementara itu, Juli sudah harus menggelar kompetisi musim baru,” ujarnya memungkasi.
Berarti harus didik benar-benar supaya VAR berjalan di Indonesia
Benar banget SDM nya dulu yang harus diperbaiki, wasit Indonesia harus sekolah/belajar lagi dan harus berlisensi standar internasional (FIFA)
Tapi dengan adanya VAR bisa meminimalisir kesalahan wasit
Pas kampanye kemaren katanya mau pasang VAR, sekarang sudah muncul alasan-alasan klasik
Benar tapi kualitas wasitnya dulu yang diperbaiki.
Kemungkinan masih lama lagi menggunakan VAR.
Ya, butuh beberapa tahun lagi sepertinya
Salah satu cara memperbaikinya dengan adanya VAR
Penggunaan VAR juga butuh biaya yg tidak sedikit
Butuh proses tenaga ahli juga harus dimatangkan
Kalau persiapan sdh matang pasti var segera diterapkan
Stadion juga punya fasilitas yg bagus untuk var juga
Semoga segera dipelajari biar cepat diterapkan
Belum tentu juga sih, kalau tdk paham
Di inggris menggunakan var saja sering salah, apalagi disini😭