BRI Liga 1

Siap-siap! Pengatur Skor Liga Indonesia Bakal Dihukum Seumur Hidup!



NOBARTV NEWS – Kemarin, Ketua Umum PSSI, Menpora RI Zainudin Amali, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan sebuah jumpa pers. Jumpa pers tersebut juga dihadiri oleh beberapa wartawan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sebagaimana diketahui, sejak terpilih sebagai Ketua Umum PSSI lewat Kongres Luar Biasa Kamis kemarin, Erick langsung bergerak cepat. Dua hari sesudah KLB, ia langsung melakukan rapat bersama kedua wakil dan para anggota exco. Tak berselang lama, ia juga mengunjungi wasit Liga 2 yang kehilangan pekerjaan karena dihentikannya kompetisi.

Dan pada Minggu kemarin, ia kembali melakukan rapat bersama Menpora RI dan Kapolri. Dalam rapat tersebut, Erick banyak membahas tentang mafia dan hukuman apa yang bakal diberikan kepada mereka.

“Hukuman [mafia bola] seperti apa? Kalau kami di PSSI lebih ke sepak bolanya. Satu pemain, wasit, pemilik klub, pengurus klub pelatih, termasuk saya,” kata Erick Thohir dalam kesempatan itu.

Dengan tegas, Erick menyebut mereka, siapapun yang terlibat dalam pengaturan skor akan menerima hukuman yang cukup berat. Erick mengancam mereka (pengatur skor) dengan hukuman seumur hidup. Kata Erick, hukuman tersebut seharusnya sudah diputuskan sejak lama. Bukan ketika ia memimpin PSSI sekarang.

“Semua pelatih yang jelas-jelas terkena permainan daripada mengatur skor, dihukum seumur hidup. Ini tindakan yang sepatutnya sudah seharusnya diambil selama ini,” ujarnya menambahkan.

Hukuman tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka untuk sepak bola Indonesia. Namun para pelaku juga tak akan mendapatkan tempat lagi di sepak bola dunia alias FIFA. Hal ini ia putuskan setelah melakukan rapat dengan para Exco PSSI dalam rangka meningkatkan dan membangun persepakbolaan Indonesia yang lebih baik lagi.

“Saya yakin ini jadi perubahan besar bagi sepak bola Indonesia. Karena tentu yang sudah kita sepakati di rapat Exco bahwa ini bagian dari membangun sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi.”

Lebih lanjut, Erick mengatakan kalau peraturan yang akan diterapkannya itu tidak perlu dimasukkan ke FIFA. Sebab pada dasarnya, pengaturan mafia bola itu statusnya cukup kuat dan telah diatur dalam kode etik.

“Saya rasa tidak perlu dimasukkan statuta, karena sudah ada aturannya di FIFA, tinggal bagaimana kita punya nyali untuk mengimplementasikan saja,” pungkasnya.

Beberapa janji lainnya juga tengah dinanti masyarakat Indonesia terkait kampanye Erick Thohir jika terpilih sebagai Ketum PSSI. Untuk dilanjutkannya lagi Liga 2 dan 3, Erick bakal bertemu dengan perwakilan suporter. Terkait dibangunnya training center untuk , PSSI sudah membentuk Komite Adhoc Infrastruktur. Adapun untuk penggunaan VAR atau Video Assistant Referee di Liga 1, banyak orang masih menunggu apakah teknologi tersebut akan diterapkan di tengah kompetisi saat ini atau di musim berikutnya.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

4 Comments