NOBARTV NEWS – Bentrok yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia dengan aparat kemanan kembali terjadi. Kali ini, suporter PSIS Semarang terlibat bentrok dengan kepolisian ketika Laskar Mahesa Jenar menjamu tamunya Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang. Tembakan gas air mata kembali terjadi dalam bentrokan tersebut.
Sebagaimana diketahui, tadi sore waktu setempat, tim papan tengah PSIS Semarang menjamu tamunya yakni Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang. Laga tersebut merupakan derby antar tim sesama Jawa Tengah.
Namun sejak kemarin, Panitia Pelaksana (Panpel) laga tersebut telah memastikan bahwa tidak boleh ada suporter hadir di dalam stadion. Keputusan itu diambil setelah pihak Panpel, PSIS, Persis, dan aparat kepolisian melakukan sebuah kesepakatan. Tim tuan rumah meminta para suporter untuk mendukung dari rumah (nonton di televisi).
Namun pada hari pertandingan yang jatuh pada sore tadi, ribuan suporter tuan rumah justru mendatangi stadion. Padahal, mereka sudah diberikan himbauan keras untuk tidak datang. Hal ini dilakukan Panpel demi menjaga kondusifitas pertandingan.
Berdasarkan pengakuan dari salah satu suporter yakni Heri, kedatangan para suporter itu hanya untuk mendukung saja. Heri menegaskan bahwa suporter PSIS tidak memiliki masalah apapun dengan suporter atau tim lawan. Ia mempertanyakan alasan utama kenapa suporter tuan rumah tak mendapatkan izin untuk mendukung tim kesayangannya.
“Kami datang untuk nonton tim kesayangan kami, dan PSIS jadi tuan rumah, kok malah kami suporter nggak diizinkan nonton. Kalau alasan pertimbangan keamanan, kami tidak ada masalah dengan tim dan suporter Persis,” kata Heri.
Sementara itu Kabag Operasional Polrestabes Semarang AKBP Robertho telah mengimbau kepada para suporter untuk membubarkan diri. Terutama, agar tidak melakukan tindak anarkis yang bisa menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.
“Saya minta rekan-rekan damai, yang kondusif, tolong jangan anarkis”, ujar AKBP Recky Robertho.
Namun sayangnya, bentrokan tak terhindarkan. Para suporter memaksa untuk masuk ke dalam stadion yang langsung dihadang oleh para aparat kemanan. Tak mendapatkan kesempatan untuk masuk, suporter kemudian melempar batu dan botol ke arah mobil rantis polisi. Mereka juga berteriak dari luar stadion.
Hingga pada akhirnya, pihak kepolisian pun melakukan hal yang sama seperti di Tragedi Kanjuruhan beberapa bulan lalu. Polisi kembali melemparkan gas air mata kepada para suporter yang memaksa masuk ke dalam stadion tersebut. Berbagai rekaman video momen gas air mata tersebut tersebar di lini masa media sosial khususnya twitter.
🚨 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐈𝐍𝐆!
Situasi di luar Stadion Jatidiri saat Match PSIS Semarang vs Persis Solo yang diadakan tanpa penonton.
Polisi menembakkan Gas Air Mata untuk membubarkan massa di luar Stadion. https://t.co/7T85EjXzDP
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) February 17, 2023
Terjadi kericuhan di luar Stadion Jatidiri, Semarang, ketika pertandingan PSIS Semarang vs Persis Solo sedang berlangsung.
Pada 16 Februari, Polda Jawa Tengah sudah mengeluarkan surat rekomendasi yang menyatakan bahwa pertandingan tersebut tidak boleh dihadiri penonton. pic.twitter.com/IYOeMcw7yh
— PanditFootball.com (@panditfootball) February 17, 2023
Apakah ini benar di luar Stadion Jatidiri?#PSISvsPersis pic.twitter.com/e4NosFXZEH
— mohammed ali mahrus (@AlionelMessi_) February 17, 2023
Adapun di laga itu, PSIS Semarang dan Persis Solo bermain sama kuat 1-1.
Jangan sampai ada korban lagi
Harus dipertanyakan H-3 tiket dijual tapi H-1 jadi tanpa penonton siapa yang mesti disalahkan
Baru juga ET menjabat ketua umum sudah dihadapkan dengan kasus seperti ini lagi hadeehhhh
Erik langsung gercep, langsung kordinasi dgn yg ada dikejadian
Semoga tidak ada korban
Dasar suporter primitif GK belajar dengan kejadian yang sudah-sudah.