NOBARTV NEWS – Liga 1 benar-benar darurat VAR. Sudah tak terhitung berapa keputusan kontroversial yang diberikan sang pengadil lapangan. Padahal, PSSI sudah menambah jumlah wasit dalam sebuah pertandingan namun sayang peraturan tersebut tak cukup efektif sampai saat ini.
Sebagaimana diketahui, wasit Liga 1 kembali menjadi perbincangan hangat. Hal tersebut tak lepas dari keputusannya ketika mengesahkan gol striker Persija Michael Krmencik ke gawang Arema FC pada Minggu 14 Pebruari kemarin.
Bertanding di Stadion Patriot, Candrabhaga, Kabupeten Bekasi kemarin sore, tim Macan Kemayoran menjamu tim asal Jawa Timur Arema FC. Di laga itu, Arema tumbang dengan skor akhir 2-0. Namun satu dari dua gol yang dicetak terindikasi offside. Pasalnya, sebelum menerima sodoran bola dari Osvaldo Haay, Michael Krmencik sudah berada di belakang pemain kedua terakhir Arema FC. Namun sialnya, wasit yang berada tepat di samping gawang tak mempedulikannya. Alhasil, gol tersebut dinyatakan sah.
Pasca gol tersebut, berbagai sindiran kembali dilontarkan. Kualitas wasit Indonesia kembali dipertanyakan. Padahal, PSSI sejak musim lalu sudah menggelontorkan dana yang tentunya tak sedikit untuk para wasit yang memimpin pertandingan termasuk dengan para asistennya.
Tahun lalu, dalam sebuah konferensi pers, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjelaskan bahwa PSSI telah menambah jumlah wasit dalam setiap pertandingan. Hal itu dilakukan demi meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan kecil yang bisa diputuskan oleh pengadil lapangan. Iriawan juga menjelaskan jumlah gaji yang didapatkan mereka dalam satu pertandingan saja.
“Yang jelas saya samakan antara asisten wasit dengan wasit tambahan. Biar berputar begitu. Wasit utama Rp10 juta, hakim garis Rp7,5, dan wasit tambahan Rp5 juta,” kata Ketum PSSI Mochamad Iriawan.
“Wasit cadangan harusnya Rp3,5 juta. Tadinya mau segitu sekarang kita samakan Rp5 juta. Banyak yang tanya ke saya apakah ini sudah izin ke FIFA, ya sudahlah,” tambah Iriawan saat itu.
“Mereka fokus di kotak 12 dan 16, juga untuk memastikan gol atau tidak. Juga untuk memerhatikan di kotak penalti, khususnya pelanggaran dan handball, misalnya wasit tengah tidak melihat. Mudah-mudahan ini memberikan rasa keadilan yang lebih kepada semua peserta kompetisi. Kami berharap ini bisa berjalan lancar. Kalau untuk musim depan opsinya begitu [pakai wasit tambahan],” tutupnya saat itu.
Namun sayangnya, sampai saat ini, meski upaya tersebut sudah dilakukan PSSI, masih banyak kejadian yang kerap merugikan beberapa klub. Posisi yang seharusnya off-side dianggap on-side, begitupun dengan sebaliknya. Padahal, gaji yang mereka dapatkan semata-mata agar mereka lebih sigap dan teliti untuk memimpin sebuah pertandingan.
Bahkan, jika dibandingkan dengan wasit lain di Liga Thailand, Malaysia, atau Vietnam, gaji yang didapatkan oleh wasit Liga Indonesia jauh lebih besar.
Sebagai perbandingan, wasit utama Liga Vietnam mendapatkan 5 juta rupiah, asisten wasit 3,1 juta, dan wasit tambahan 2,53 juta. Di Liga Thailand, 4,59 juta diberikan untuk wasit utama, 3,6 juta buat asisten wasit dan 1,9 juta untuk wasit tambahan. Adapun di Liga Malaysia, wasit utama hanya diberikan 1,45 juta saja, 1,1 juta untuk asisten wasit, dan wasit tambahan cuma mendapatkan 870 ribu rupiah.
Gaji tertinggi di Asia tenggara tapi kualitasnya buruk dan keputusan²an banyak yang GK adil dan kontroversi.
Gajinya gede bener
Bola tidak offside malah offside, sebaliknya bola offside malah tidak offside 🤣
SDMnya yg perlu dibenahi… Trutama wasit samping gawang…
Bahkan tertinggi di Asean
Yg paling fatal hakim garis, masa regulasi offside saja tidak paham
Baru saja kemaren kejadian 😂
Gaji bintang 5, kualitas kaki 5 🗿
Makan gaji buta kinerja sangat ampas 🤣🤣🤣
Gaji tinggi tapi wasitnya sungguh tidak layak, apalagi itu yang didekat gawang cuma cosplay jadi patung
Sudah berkali kali terjadi tapi seakan tidak ada reaksi dari komite wasit nya seperti ada jual beli pertandingan 🤔🤔