NOBARTV NEWS – Dari 18 kontestan Liga 1, hanya beberapa klub yang masih menggunakan pelatih lokal. Sisanya lebih banyak menggunakan pelatih asing. Salah satu pelatih lokal yakni Aji Santoso enggan menyalahkan menjamurnya pelatih asing itu. Ia justru meminta kepada pelatih lokal untuk belajar dari mereka.
Sebagaimana diketahui, satu-persatu pelatih lokal berguguran di Liga 1 musim ini. Djadjang Nurdjaman didepak oleh Persikabo 1973 dan Rans Nusantara mengakhiri kerjasamanya dengan Rahmad Darmawan. Bahkan, tak hanya pelatih lokal saja, pelatih asing pun turut menjadi korban ketika timnya bermain buruk. Dan kini, mayoritas klub lebih mempercayai keberadaan pelatih asing daripada lokal.
Perhari ini, 13 Pebruari 2023, tersisa lima pelatih asing di Liga 1. Mereka adalah Seto Nurdiyantoro (PSS Sleman), Aji Santoso (Persebaya Surabaya), Muhammad Ridwan (PSIS Semarang), I Putu Gede (Arema FC), dan Rahmad Darmawan yang baru saja diresmikan sebagai pelatih baru Barito Putera.
Bagi pelatih Persebaya Aji Santoso, keberadaan pelatih asing tersebut tak membuat dirinya takut untuk bersaing. Justru, pelatih asal Malang ini meminta para pelatih lokal untuk belajar banyak dari mereka. Sebab seperti yang kita ketahui, faktanya adalah lima tim penguasa papan atas BRI Liga 1 saat ini merupakan pelatih asing.
Persija Jakarta diarsiteki oleh Thomas Doll, Persib Bandung ditangani oleh Luis Milla. Sedangkan PSM Makassar ditukangi oleh Bernando Tavares, Madura United oleh Fábio Lefundes serta Borneo FC diarsiteki oleh André Gaspar.
Mau tak mau, harus diakui bahwa mereka merupakan pelatih hebat yang mampu menyulap tim-nya hingga ke titik saat ini. Sebab itu, Aji sebagai salah satu pelatih lokal yang masih bertahan tak takut untuk disaingi. Justru ia berharap pelatih lokal lainnya untuk banyak-banyak menyerap ilmu mereka. Hal itu secara tak langsung bisa meningkatkan kualitas mereka juga.
“Yang kedua memang yakni tuntutan bahwa pelatih-pelatih lokal untuk bekerja lebih keras untuk bersaing dengan pelatih-pelatih asing,” kata Aji Santoso, Minggu 12 Pebruari kemarin.
“Karena tidak mungkin di suatu negara melarang pelatih asing, itu yang tidak mungkin,” ujarnya menambahkan.
“Pertama, aturan harus ketat, jangan hanya sekedar pelatih asing, paling tidak harus lima tahun harus melatih di negaranya, terus memiliki sertifikat yang layak, standar yang jadi aturan. Memang kita sekarang tinggal mungkin beberapa pelatih lokal saja ya, lebih banyak didominasi pelatih asing.”
Aji juga enggan untuk menyalahkan pelatih asing tersebut.
“Kita tidak boleh menyalahkan pelatih asing ya, yang harus ditekankankan adalah pelatih-pelatih lokal harus belajar lebih keras lagi untuk bisa bersaing dengan pelatih-pelatih asing. Karena di dunia profesional, tidak ada larangan untuk pelatih asing,” katanya lagi.
Tak segan-segan, Aji juga memuji beberapa pelatih asing yang dianggapnya punya kualitas baik.
“Saya lihat banyak pelatih asing yang punya kualitas, Thomas Doll bagus, Luis Milla juga bagus. Pelatih-pelatih ini yang membuat kita ini memiliki kemauan untuk belajar banyak untuk bersaing dengan mereka-mereka ini (pelatih asing),” ujarnya memungkasi.
Benar, berarti pelatih lokal yang harus ditambah dan tentunya pelatih lokal harus lebih berkualitas daripada pelatih asing agar bisa bersaing dan unggul dari pelatih luar.
Ya bisa dibilang begitu pelatih asing biasanya pengalaman nya lumayan banyak