NOBARTV NEWS – Akibat Tragedi Kanjuruhan, banyak siklus dan peraturan sepak bola Indonesia yang berubah. Dari diterapkannya sistem buble pada putaran pertama hingga dihapuskannya kompetisi Liga 2 dan Liga 3 Nasional. Akibat keputusan itu, salah satu klub Liga 2 Persipura Jayapura melakukan somasi kepada PSSI dan melapor kepada FIFA.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, PSSI telah melakukan rapat dengan Exco dan memutuskan bahwa Liga 2 serta Liga 3 Nasional diberhentikan. PSSI mengkalim terdapat 20 klub Liga 2 yang menolak untuk melanjutkan kompetisi karena ketiadaan dana atau operasional klub.
Akan tetapi, dari 20 nama klub yang diklaim PSSI menolak, ternyata terdapat klub yang memprotes karena namanya masuk dalam daftar itu. Pihak klub merasa tak pernah setuju untuk dihentikannya kompetisi namun PSSI mengklaim data tersebut mereka dapatkan dari persetujuan klub yang bersangkutan.
Sebetulnya, klub-klub Liga 2 sempat memberikan saran agar kompetisi tersebut dilanjutkan dengan format buble hingga berakhirnya putaran kedua dengan tujuan menghemat operasional klub. Jadi, klub yang tadinya tidak memiliki dana mempunyai kesempatan untuk melanjutkan kompetisi hingga selesai.
Di antara klub-klub yang melakukan protes tersebut adalah Persipura Jayapura. Klub yang musim lalu terdegradasi ke Liga 2 itu mengaku sangat kecewa dengan keputusan PSSI itu.
“Saya sangat menyayangkan keputusan Exco PSSI yang terkesan terburu-buru,” ungkap Manajer Persipura Yan Permenas.
“Saya rasa apa dasarnya 20 klub yang tidak setuju. Tidak diketahui dari mana saja. Seharusnya PSSI merilis ke publik daftar tim-tim yang merasa keberatan kembali bergulirnya kompetisi kembali,” tambahnya lagi.
Dan kini, tidak hanya protes saja, Yan Parmenas mengaku sudah melakukan somasi kepada PSSI buntut dihentikannya Liga 2 itu. Hal itu diungkapkan Parmenas ketika melakukan pertemuan dengan Menpora RI bersama dengan perwakilan Liga 2 lainnya kemarin. Bahkan tak hanya kepada PSSI saja, laporan itu juga ia kirimkan ke FIFA hingga AFC.
“Apa yang kami lakukan adalah sebagai bentuk ketidak percayaan kami terhadap PSSI. Surat somasi kami juga (kami -red) sampaikan ke FIFA, AFC, Menpora dan Komisi X DPR RI,” terangnya Selasa 17 Januari kemarin.
“Persipura juga mempertanyakan transparansi PSSI dalam membuat keputusan sebagaimana dimaksud pada Rapat Komite Eksekutif tersebut. Hingga kini, Persipura tidak pernah mengetahui nama-nama klub yang meminta agar kompetisi tersebut tidak dilanjutkan kembali,” papar Manajer yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu.
“Persipura Jayapura meminta agar PSSI, dalam waktu tujuh hari sejak tanggal surat ini dibuat untuk membatalkan keputusan Rapat Komite Eksekutif tanggal 12 Januari 2023 terkait penghentian kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 serta mengadakan pertemuan khusus antara PSSI, operator pertandingan dan para klub peserta Kompetisi Liga 2 untuk menentukan format baru sebelum melanjutkan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023,” pungkasnya.
Mantap, suatu tindakan yang bagus.
Sangat bagus Persipura kalau bisa banned lagi saja Indonesia
Harusnya semua klub liga 2 kompak melakukan hal serupa
Penuh dengan drama