NOBARTV NEWS – Wakil Ketua Umum PSSI aktif Iwan Budianto memastikan diri tidak akan ikut andil dalam kepengurusan PSSI yang baru pada Kongres Luar Biasa mendatang. Iwan Budianto menyebut insiden Kanjuruhan menjadi sebab ia mengambil keputusan itu.
Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu membuat banyak kalangan terkena imbasnya. Liga sempat dihentikan meski akhirnya dilanjutkan. Dan kini, buntut kejadian yang sama, banyak klub membubarkan diri hingga pada akhirnya PSSI mengambil kebijakan untuk menyetop Liga 2 dan Liga 3 Nasional.
Meski keputusan PSSI tersebut menimbulkan banyak kontra, namun mereka memiliki banyak klub yang sudah menyerah untuk melangsungkan kompetisi lagi. Sehingga dengan demikian, PSSI pun memutuskan untuk meniadakan Liga 2 dan Liga 3 Nasional serta tidak menerapkan sistem degradasi pada Liga 1.
Akibat hal itu, banyak yang kecewa karena menurut mereka, pihak yang seharusnya paling bertanggungjawab atas kejadian itu adalah Arema FC. Tragedi Kanjuruhan adalah ulah dari pihak Arema sehingga yang pantas menerima akibatnya adalah mereka. Bukan klub sesama Liga 1 atau bahkan Liga 2 dan 3 yang tak memiliki kaitan sama sekali.
Banyak publik bertanya-tanya mengapa Arema yang menjadi pemicu tragedi justru tidak dijatuhi hukuman berat? Mereka pun menerka bahwa faktor Iwan Budianto yang menjadi penyebabnya. Diketahui, selain sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, Iwan juga merupakan pemilik saham mayoritas di Arema. Kenyataan tersebut membuat orang beranggapan bahwa faktor Iwan Budianto lah yang membuat Arema diistimewakan.
Hingga pada akhirnya, Iwan Budianto pun mengambil kesimpulan. Sebagai bentuk rasa bersalahnya atas Tragedi Kanjuruhan, dan demi mengedepankan indepedensi-nya, pria kelahiran Malang 24 Januari 1974 ini mengambil kesimpulan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai Exco PSSI pada KLB mendatang. Ia menyebut tidak elok jika ia maju untuk mengurusi persepakbolaan tanah air lagi.
Iwan juga menegaskan bahwa ia tidak bersedia untuk dicalonkan.
“Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI. Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan,” terang Iwan Budianto dilansir dari laman resmi PSSI.
Lebih lanjut, ia berharap kepada siapapun pengurus yang terpilih nanti, semoga mereka bisa menjalankan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027 bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara,” tutup pernyataan Iwan Budianto.
Selain Iwan Budianto, dua anggota Exco PSSI juga dikabarkan tidak akan maju sebagai anggota eksekutif lagi. Mereka adalah Haruna Soemitro dan Yoyok Sukawi.
Semoga ini jalan terbaik
Alhamdulillah dia sadar juga
Alhamdulillah, kenapa GK dari dulu aja.
Mungkin mau jadi aktor dibalik layar 😁😁
Terbaik karena orang ini tidak maju di bursa calon Ketum
Mungkin dia sudah mendapat hidayah 🗿
Sangat aneh juga ada petinggi klub yg menjadi Exco PSSI, mungkin ini faktor kenapa tidak ada sanksi tegas terhadap Arema di tragedi Kanjuruhan
Salah satu org yg buat sepakbola tdk maju