BRI Liga 1

Anak Asuhnya Ditahan Imbang Persik Kediri, Aji Santoso Marah-marah: Kemenangan Persebaya Dirampok Wasit!



NOBARTV NEWS – Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso tak kuasa menahan rasa kesalnya dengan keputusan wasit ketika timnya bermain melawan Persik Kediri kemarin. Laga ke-empat belas Persebaya harus ternodai karena banyak keputusan kontroversial yang dilakukan oleh sang pengadil lapangan.

Sebagaimana diketahui, kemarin, Persebaya dan Persik Kediri memainkan laga ke-empat belasnya di musim 2022-2023 dalam ajang . Jika melihat statistik penampilan kedua tim musim ini, tim berjuluk Bajul Ijo ini jelas lebih diunggulkan.

Setidak-tidaknya, kita bisa melihat perbandingan ke-duanya. Musim ini, Persik menjadi satu-satunya tim yang tak pernah meraih kemenangan.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman ini, Aji Santoso mengandalkan sosok Leo Lelis dan Dandi Maulana di posisi bek tengah. Tanpa kehadiran Rizky Ridho yang masih bersama dalam TC jelang , Aji menaruh harapan banyak kepada duet bek tersebut. Di lini tengah, Brylian Aldama mengisi posisi yang biasa ditempati oleh wonderkid muda Marselino Ferdinan.

Sepuluh menit pertandingan berjalan, Persebaya harus menerima hukuman penalti usai salah satu pemainnya melakukan pelanggaran di dalam kotak 12 pas. Tanpa kendala, bek tengah Persik asal Brasil Arthur Silva sukses mencetak gol.

Dua menit setelah gol tersebut, wasit mengeluarkan kartu kuning pertama untuk Dandi Maulana.

Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Aji memasukkan Ahmad Nufiandani. Winger Persebaya itu masuk menggantikan posisi Brylian Aldama. Masuknya Nufiandani membuahkan hasil. Ia memberikan assist untuk gol penyeimbang Persebaya. Assist tersebut ia berikan kepada winger asal Jepang Sho Yamamoto.

Namun petaka datang untuk Persebaya pada menit ke-69. Untuk kedua kalinya, Dandi Maulana mendapatkan kartu kuning sehingga wasit akhirnya memberikannya kartu merah di laga tersebut. Bermain dengan 10 menit sejak menit 70, Persebaya dan Persik berulangkali saling serang.

Kesialan Persebaya memuncak beberapa menit sebelum berakhirnya pertandingan. Saat itu, salah satu pemain Persebaya dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh kiper Persik.

Dari tayangan ulang, jelas bahwa sang kiper melakukan pelanggaran. Namun wasit maupun asistennya tak menganggapnya sebagai sebuah pelanggaran. Sontak, hal itu menimbulkan protes dari para pemain Persebaya. Sayang, keputusan wasit sudah bulat bahwa hal itu tidak masuk kategori pelanggaran.

Persebaya dan Persik akhirnya bermain imbang 1-1.

Usai laga, Aji Santoso marah-marah. Dalam sesi konferensi pers, pelatih asal Malang itu menunjukkan video pertandingan yang baru saja dilakoni anak asuhnya. Aji memperlihatkan tayangan ulang yang di mana salah satu pemainnya dijatuhkan namun wasit tak peduli. Saking kesalnya Aji, ia menyebut kemenangan Persebaya dalam laga itu sudah dirampok oleh wasit. Andai saja wasit memberikan hadiah penalti, barangkali hasil akhir akan berubah untuk kemenangan tim asal Jawa Timur itu.

“Oke terima kasih, yang jelas saya sampaikan bisa dikatakan kita hampir menuju kemenangan namun dirampok sama wasit,” kata Aji Santoso usai laga.

“Saya sendiri sebenarnya tidak mau mengomentari terhadap kepemimpinan wasit, kalau mungkin melihat keputusan wasit Persebaya kena penalti, itu memang penalti, itu disetengah mainan saya marah kepada pemain saya, kenapa buru-buru ambil pelanggaran yang akhirnya jadi penalti,” tambah eks pemain Timnas Indonesia era 90-an itu.

“Sekarang kebetulan membawa rekaman biar nanti dikira fitnah, monggo mendekat mas, foto aja, yes, rekamannya komentatornya bilang apa. Apa itu kata komentatornya?” tutupnya setengah bertanya.

Senada dengan pelatihnya, pemain Persebaya Alta Ballah juga menyayangkan keputusan kontroversial wasit yang saat itu dipimpin oleh Ginanjar Rahman Latief.

“Tadi dari pemain sendiri, saya juga tidak bisa berkata-kata, harusnya wasit lebih fair dan berikan hadiah penalti,” terang Alta Ballah.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

18 Comments