NOBARTV NEWS – Meski tidak tergabung di grup yang sama di Piala AFF 2022, namun media Malaysia turut mengomentari kehadiran dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Media tersebut menyebut Timnas Indonesia jauh lebih berbahaya dengan kehadiran dua pemain barunya itu.
Diketahui, Timnas Indonesia tergabung di grup A Piala AFF 2022 dengan juara bertahan Timnas Thailand. Selain Thailand, ada juga Timnas Kamboja, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Adapun Timnas Malaysia, skuad asuhan Kim Pan-gon itu berada di grup B bersama Timnas Vietnam, Myanmar, Laos, dan Singapura.
Jelas, Timnas Malaysia dan Indonesia tidak akan bertemu kecuali jika nanti usai fase grup, kedua tim sama-sama finis di peringkat dua besar. Maka peluang itu bisa terwujud. Namun apabila salah satu di antaranya gagal lolos, maka pertemuan itu tidak akan pernah ada. Namun untuk diketahui, pertemuan kedua tim ini sangat dinanti-nanti dengan berbagai alasan. Alasan utamanya adalah bertemunya dua pelatih asal Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Adapun di pemusatan latihan jelang Piala AFF 2022 ini, STY telah memanggil 28 pemain. Di antara 28 nama tersebut terdapat empat pemain naturalisasi yakni Marc Klok, Ilija Spasojevic, Sandy Walsh, dan Jordi Amat.
Dua nama terakhir merupakan pemain baru Timnas Indonesia – yang tidak lama ini resmi menyandang status sebagai WNI. Dan untuk pertama kalinya, mereka mendapatkan kesempatan untuk turun membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Selain para pemain naturalisasi tadi, STY juga turut memanggil para pemain abroad. Seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam Bahar, Pratama Arhan, Elkan Baggott, hingga Saddil Ramdani.
Dari daftar pemain yang dipanggil Shin tersebut, jelas terlihat bahwa komposisi pemain yang dibawa kali ini jauh lebih mumpuni dari edisi sebelumnya (Piala AFF 2020). Bahkan, media Malaysia Harimau Malaya menyebut skuad Timnas Indonesia saat ini jauh lebih berbisa.
“Jika melihat daftar awal 28 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF, bisa dikatakan lebih berbisa dan meningkat dari tahun lalu, ketika mereka menjadi runner-up,” tulis Harimau Malaya.
“Berdasarkan reputasi dan daftar skuat saat ini, timnas Indonesia dipandang sebagai salah satu pesaing utama di turnamen tersebut selain Vietnam dan juara bertahan, Thailand,” lanjutnya.
Di sisi Timnas Malaysia sendiri, sang pelatih Kim Pan-gon tengah dipusingkan. Hal itu dikarenakan 12 pemain Malaysia menyatakan mundur dari pemusatan latihan. Alasan pengunduran diri tersebut bermacam-macam. Dari cidera hingga alasan pribadi.
Kejadian tersebut membuat Kim Pan-gon pasrah. Meski demikian, Kim masih berpikiran positif dengan kondisi skuadnya saat ini.
“Ya, sepanjang karier saya, ini kali pertama [melihat banyak pemain mundur]. Saya harus berpikir positif, setidaknya saat ini saya bisa melihat lebih banyak pemain yang sudah kami pantau dan saya bisa melihat mereka secara langsung dan membantu,” ujar eks Direktur Teknik Timnas Korea Selatan itu.
Semoga begitu..
Pujian musuh adalah racun
Semoga Timnas tidak terbuai dengan pujian pelatih Malaysia
Mayoritas pemain Malaysia yg tidak memenuhi panggilan timnas adalah pemain JDT
Karena bukan ajang resmi FIFA salah satu alasan mereka menolak panggilan timnas
JDT klub impian pemain Malaysia
Ketika klub(JDT) sudah lebih besar dari Timnas
Ini bukan pertama kali hal semacam ini terjadi di Malaysia
Tahuj 2016 pernah kejadian serupa, bahkan saat itu Malaysia tampil di AFF dengan pemain yg terbatas
Tahun 2016 titik nadhir sepakbola Malaysia