NOBARTV NEWS – Nasib kelanjutan kompetisi BRI Liga 1 sudah menemui titik terang. Direncanakan, ajang sepak bola tertinggi di Indonesia ini akan dilangsungkan pada bulan Desember mendatang. Namun sayang, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mendesak agar pihak kepolisian untuk tidak memberikan izin terkait bergulirnya even tersebut.
Diketahui, BRI Liga 1 telah dihentikan dalam waktu yang cukup lama. Bahkan tidak hanya divisi pertama saja, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia juga ikut terkena imbasnya.
Sepak bola di Indonesia vakum selama lebih dari satu bulan akibat tragedi mematikan yang membuat ratusan jiwa melayang. Diketahui, di salah satu pertandingan BRI Liga 1 yang mempertemukan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, ratusan jiwa melayang akibat berdesakan dan menghirup gas air mata. Gas tersebut ditembakkan aparat keamanan akibat beberapa oknum suporter yang melakukan tindak anarkis. Sayang, suporter lain (yang tak melakukan tindak kekerasan atau kerusuhan) ikut terkena imbasnya.
Sejak kejadian tersebut, banyak hal yang berubah. Sejauh ini telah ditetapkan 6 tersangka akibat Tragedi Kanjuruhan itu. Selain itu, PT LIB selaku operator liga juga telah mengalami pergantian kepemimpinan. Ferry Paulus yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Olahraga Persija Jakarta naik menjadi Dirut PT LIB. Dengan terpilihnya Ferry Paulus, barulah ada kesepakatan terkait kelanjutan kompetisi tersebut.
Dikabarkan, BRI Liga 1 akan kembali dilanjutkan pada bulan Desember mendatang. Selain itu, format kompetisi akan sedikit berubah yakni menggunakan sistem bubble. Sistem bubble adalah memusatkan seluruh pertandingan di satu tempat yang berdekatan. Dalam hal ini, PT LIB berencana untuk melanjutkan sisa pertandingan BRI Liga 1 dengan memusatkan pertandingan di DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Namun sayang seribu sayang, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso justru bisa menjadi batu sandungan selanjutnya terkait kelanjutan kompetisi tersebut. Sugeng dalam keterangannya meminta pihak kepolisian agar tidak memberikan izin pelaksanaan ajang tersebut sampai Kongres Luar Biasa ( KLB) dilakukan. Untuk diketahui, KLB akan digelar pada tahun depan. Jika demikian, apakah kelanjutan kompetisi ini akan kembali ngaret lebih lama lagi?
“Indonesia Police Watch (IPW) mengimbau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mengeluarkan izin pertandingan kompetisi liga 1 sebelum digelarnya kongres luar biasa (KLB) yang sudah dicetuskan oleh FIFA pada 16 Februari 2023 untuk memilih ketua umum yang baru,” papar Sugeng kemarin.
Lebih lanjut, Sugeng meminta PSSI serta PT LIB harus menghormati tim gabungan fakta yang dikenal dengan nama TGIPH sebelum berencana untuk melanjutkan kompetisi tersebut. TGIPH merupakan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dibentuk oleh Presiden RI dalam kasus Tragedi Kanjuruhan. Dalam beberapa poin yang diberikan TGIPH kepada Presiden, tim tersebut merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI dan jajarannya untuk mundur dari kursi jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Namun, dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, di mana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang,” ujar Sugeng menambahkan.
“Di samping itu, dengan keluarnya Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga yang ditandatangani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pimpinan tertinggi di kepolisian tersebut harus konsisten untuk menerapkannya. Sebab, peraturan ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan atas terselenggaranya kompetisi olahraga sesuai Pasal 2.”
“Maka IPW menilai bahwa pelaksanaan kompetisi liga 1 akan dilaksanakan pada 2 Desember mendatang adalah mimpi di siang bolong. Sementara, kalau Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan ijin bergulirnya kompetisi liga 1 pada 2 Desember 2022 maka Kapolri telah melakukan pelanggaran atas Perpol yang dikeluarkannya sendiri,” tutupnya.
Makin kacau
Akan membunuh sepakbola