NOBARTV NEWS – Klub kasta tertinggi Liga Georgia Locomotive Tbilisi menantang Persis Solo untuk melakukan laga uji coba. Namun manajemen Laskar Sambernyawa memilih cuek dengan tawaran tersebut.
Diketahui, kompetisi BRI Liga 1 tengah dihentikan sampai waktu yang belum bisa dipastikan. Beberapa klub masih bertahan di tengah ketidakpastian kompetisi. Beberapa tim juga terpaksa membubarkan skuadnya untuk sementara.
Kemarin, Persis Solo melakukan pemusatan latihan dan juga uji coba melawan klub raksasa Johor Darul Takzim. JDT secara khusus mengundang Persis untuk datang sekaligus bermain di stadion kebanggaan mereka Sultan Ibrahim Stadium, Johor, Malaysia. Selain melawan klub Malaysia itu, Persis juga berkesempatan melawan klub Singapura Tanjong Pagar United FC dalam laga uji coba. Melawan JDT, Persis ditahan imbang 1-1. Sedangkan di laga melawan Tanjong Pagar, Samsul Arif dkk menang dengan skor telak 5-2.
Dan kini, Persis kembali mendapatkan tawaran untuk melakukan uji coba. Tawaran tersebut datang dari klub kasta tertinggi Liga Georgia Locomotive Tbilisi. Ternyata, tidak hanya Persis saja, klub berjuluk The Railroaders itu juga mengundang tiga tim lainnya yakni Bali United, Arema FC, dan PSIS Semarang.
Pelatih Bali, Stefano Cugurra menyambut baik tawaran itu. Hanya saja, ia dan manajemen belum berkomunikasi lebih lanjut apakah Bali United akan memenuhi undangan tersebut atau tidak.
“Kabar bagus Bali United mendapat tawaran uji coba ke luar negeri. Hanya, kami harus ada komunikasi lebih lanjut dengan manajemen untuk melihat situasi saat ini apakah bisa berangkat atau tidak ke Georgia,” ujar Cugurra.
“Saya sudah pernah kerja sama dengan pemain orang Georgia. Tapi belum pernah lihat pertandingan dari liga mereka,” tambahnya lagi.
Berbeda dengan Bali United, manajemen Persis Solo justru menolak tawaran tersebut. Bahkan, mereka terkesan cuek dengan undangan yang mereka terima.
Media Officer Persis Solo Bryan Barcelona mengatakan pihaknya tidak menanggapi serius undangan tersebut. Menurutnya, surat undangan itu bersifat random dan sporadis.
“Kami juga dapat, tapi saya rasa undangan itu lebih bersifat random dan sporadis karena ada ratusan email yang ikut dikirim dan terpampang,” ujarnya.
“Undangan itu tidak kami tanggapi serius,” tambahnya lagi.
Untuk diketahui, Locomotive Tbilisi tengah terseok-seok di dasar klasemen Liga Georgia atau Crystalbet Erovnuli Liga. Mereka terancam terdegradasi karena sejauh ini baru mengumpulkan 8 poin dari 34 pertandingan yang sudah dijalaninya. Dari total 10 kontestan Crystalbet Erovnuli Liga, klub yang bermarkas di Mikheil Meskhi Stadium II itu berada di posisi 10 alias di dasar klasemen.
Georgia bukan negara kuat sepakbola
Sombong amit cuek
Georgia sering menjadi lumbung gol negara-negara kuat eropa
Harusan mah coba aja dari pada gak tanding2 liga juga ga jalan
Nah setuju
Hahaha lawak 😂
Klub Georgia sepertinya tidak ada yg main di eropa, bahkan di UECL sekalipun
Padahal jarang-jarang menghadapi klub eropa meskipun cuma sekelas Georgia