NOBARTV NEWS – Sejauh ini, posisi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam kasus Tragedi Kanjuruhan masih sebatas saksi. Pria yang biasa disapa Iwan Bule itu bahkan telah memenuhi panggilan penyidik dari Polda Jatim beberapa waktu lalu. Namun berdasarkan survei yang sudah dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, mayoritas responden ingin Iwan Bule ditetapkan sebagai tersangka.
Sampai saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan enam tersangka terkait tragedi ini. Mereka adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Media Officer Suko Sutrisno, dan Panpel Arema Abdul Haris. Tiga tersangka lainnya berasal dari unsur kepolisian yang dianggap paling bertanggung jawab banyak terhadap peristiwa yang terjadi di dalam lapangan itu.
Sejak kejadian itu, banyak pihak – terutama netizen meminta PSSI ikut diperiksa. Bahkan tak sedikit yang meminta agar Ketua Umum beserta Exco dan seluruh pimpinannya mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab. Tim investigasi bentukan pemerintah TGIPH juga memberikan rekomendasi agar Ketum PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Nah, baru-baru ini, sebuah lembaga survei yakni Indikator Politik Indonesia membuat sebuah survei terkait sejauh mana keterlibatan Iriawan dan hal apa yang harus dilakukan kepadanya. Ternyata, hasil survei yang dilakukan sejak 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan responden berjumlah 1120 itu meminta Iriawan untuk ditetapkan sebagai tersangka. 55% setuju Iriawan dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka, 19,0% tidak setuju, dan 25,5% tidak mengambil sikap.
“Yang setuju dengan pernyataan tersebut (polisi tidak perlu ragu menetapkan Iwan Bule tersangka) itu 55,5%,” papar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi kemarin.
Adapun buntut dari Tragedi Kanjuruhan itu adalah dihentikannya seluruh kompetisi Liga 1 hingga Liga 3 di Indonesia sampai batas yang tak diketahui. PSSI sendiri telah meminta pemerintah memberikan lampu hijau agar kompetisi segera kembali bergulir. Beberapa klub juga menuntut agar liga kembali berjalan karena mereka harus segera memenuhi kebutuhan tim – sebab kebutuhan tim serta operasional klub banyak yang bergantung kepada berjalannya liga.
Adapun terkait tuntutan agar mundur sebagai Ketum PSSI itu sudah dijawab oleh pihak PSSI sendiri. Lewat Kongres Luar Biasa yang akan dilakukan tahun depan, Ketum beserta Exco PSSI siap mundur jika memang mereka tidak mendapatkan mandat lagi sebagai pemimpin dalan mengurusi persepak bolaan di Indonesia lagi.
Ketua pasti jadi sasaran, oadahal yg gak pecus bawahannya