NOBARTV NEWS – Meski BRI Liga 1 tengah ditunda buntut Tragedi Kanjuruhan, namun ternyata ajang paling bergengsi di Indonesia ini menjadi salah satu kompetisi dengan rataan penduduk terbanyak di Liga Asia. Bahkan, untuk wilayah Asia Tenggara, BRI Liga 1 menjadi pertandingan yang paling banyak ditonton melewati Liga Vietnam dan Liga Malaysia.
Baru-baru ini, media asal Thailand Main Stand memuat daftar 10 Liga di benua Asia dengan jumlah rataan penonton terbanyak. Dalam daftar 10 liga tersebut, empat di antaranya merupakan liga asal Asia Tenggara.
Berbagai faktor bisa menjadi alasan utama mengapa penonton rela datang ke stadion hanya demi menonton tim kebanggaannya. Salah satunya adalah adanya pemain bintang yang turut menyemarakkan liga. Sama halnya ketika Liga Indonesia beberapa waktu lalu banyak mendatangkan pemain kelas dunia seperti Michael Essien, Peter Odemwingie, hingga Julien Faubert.
Kedatangan para pemain bintang tersebut terbukti sukses mendatangkan para penonton untuk datang ke stadion.
Berikut daftar liga beserta rataan penonton terbanyak di benua Asia:
1. Indian Super League
Indian Super League menjadi liga dengan jumlah rataan penonton terbanyak di Asia. Kehadiran beberapa pemain bintang seperti Florentin Pogba menjadi salah satu alasan utama penonton datang ke stadion lebih banyak dari biasanya.
Jumlah rataan penonton di Indian Super League mencapai 17.177 orang.
2. J1 League
Penonton kasta tertinggi Liga Jepang memiliki jumlah rataan penonton terbanyak kedua di Asia. Jumlah penonton di kompetisi tertinggi Jepang ini mencapai 14.109 orang.
3. Persian Gulf Pro League
Liga Iran atau dikenal dengan nama Persian Gulf Pro League memiliki jumlah rata-rata penonton 11.393 orang.
4. A-League Men
Negara Asia rasa Eropa yakni Liga Australia menempati peringkat keempat dengan jumlah rata-rata penonton terbanyak di Asia. Jumlah tersebut mencapai 10.193 orang.
5. BRI Liga 1
BRI Liga 1 Indonesia menjadi jumlah penonton terbanyak di Liga Asia Tenggara atau terbanyak kelima di Asia. Jumlah hadirin yang hadir di laga BRI Liga 1 rata-rata 10.120 orang.
6. Saudi Pro League
Liga asal Timur Tengah ini menempati posisi keenam namun yang paling tinggi di wilayah Arab sebagai liga dengan jumlah rata-rata penonton terbanyak. Jumlah penonton yang kerap hadir di Saudi Pro League mencapai 8.051 orang.
7. V.League 1
Liga Vietnam menjadi yang kedua di Asia Tenggara di bawah Indonesia. Liga ini rata-rata ditonton oleh 6.444 orang.
8. Liga Super Malaysia
Liga Super Malaysia berada di urutan kedelapan dengan jumlah rata-rata penonton mencapai angka 4.722 orang.
9. Thai League
Liga Thailand memiliki rata-rata penonton sebanyak 4.604. Meski berada di peringkat kesembilan benua Asia, namun Thailand mengungguli Liga Korea Selatan dan Qatar.
10. K League 1
Liga Korea Selatan menempati peringkat kesepuluh dengan jumlah rata-rata penonton sebanyak 4.555 orang.
Dari daftar di atas, sudah jelas meski liga Asia Tenggara tidak jauh lebih baik dari liga asal timur tengah atau Asia Timur, namun dari segi penonton, liga asal Asia Tenggara jauh lebih unggul. Itulah mengapa di wilayah Asia Tenggara ini kerap diselenggarakan turnamen antar tim senior hingga junior. Sebut saja seperti Piala AFF antar kelompok umur hingga SEA Games.
Sudah bisa dijamin, penonton yang hadir di turnamen ini, meski bersekala kecil namun akan dihadiri oleh banyak orang. Jumlah kehadiran tersebut tidak jauh berbeda dengan kompetisi domestik di negaranya.
Andai BCS gak boikot semua pertandingan September mungkin angkanya lbh banyak lagi
Dan andai performa persib diawal musim bagus mungkin bakal lbh rame lagi
Indonesia memiliki basis supporter yg sangat besar
Meskipun banyak, supporter Indonesia kebanyakan fanatik buta
Mereka membela klub favorit seperti membela agama dan negara
Supporter Indonesia pengennya menang terus
Pas kalah langsung barbar, minimal menyerang pemain lawan
Meskipun jadi basis supporter terbanyak, tapi masih banyak yg harus dibenahi, terutama Kelakuan primitif supporter
iya bang, fanatik kita kadang berlebihan
Betul, tapi ambil positifnya aja, buang jauh² hal negatif