NOBARTV NEWS – Dua klub BRI Liga 1 Persis Solo dan Persebaya Surabaya kompak mendesak PSSI untuk segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan tersebut diambil karena dua bos klub tersebut yaitu Kaesang Pangarep dan Azrul Ananda melihat situasi yang tidak kondusif (BRI Liga 1 dihentikan) saat ini. sehingga mereka berencana untuk menyurati PSSI agar kongres tersebut segera dilakukan.
Diketahui, ajang sepakbola tertinggi di Indonesia BRI Liga 1 resmi ditunda hingga waktu yang belum bisa dipastikan. Ajang tersebut dihentikan untuk sementara buntut dari Tragedi Kanjuruhan. Pada pekan ke-11 BRI Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu, terjadi tragedi mengerikan di markas milik Arema FC itu.
Di Stadion Kanjuruhan, ratusan jiwa melayang akibat berdesakan dan kehabisan nafas usai laga antara Arema Vs Persebaya Surabaya. Hal itu diakibatkan karena para suporter berlarian usai menerima gas air mata dari aparat kepolisian. Mereka saling injak dalam proses penyelamatan diri. Buntut dari kejadian tersebut adalah ditetapkannya beberapa tersangka. Salah satunya adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita. Kemudian tiga oknum kepolisian yang bertugas di Polresta Malang Kota.
Selain ditetapkannya para tersangka tersebut, PSSI selaku induk organisasi tertinggi di Indonesia turut menjadi sasaran pemeriksaan. Tim investigasi yang dibentuk oleh Presiden RI yakni TGIPH juga menyebut PSSI harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Pada salah satu poin investigasi yang diserahkan Ketua TGIPH Mahfud MD kepada presiden, TGIPH merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI beserta jajarannya untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Namun apabila Ketum PSSI beserta jajarannya bersikeras untuk berada di kursi kepempimpinannya, maka satu-satunya cara adalah menggelar Kongres Luar Biasa. Akan tetapi, Kongres Luar Biasa dapat digelar jika mendapat pengajuan permintaan dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI atau dari 2/3 anggota PSSI. Singkatnya, KLB ditujukan untuk mencari pemimpin baru.
Sejauh ini, Persis Solo dan Persebaya Surabaya menjadi dua klub yang terang-terangan menuntut KLB PSSI segera dilakukan. Dua bos klub tersebut, Kaesang Pangarep dan Azrul Ananda mendatangi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka guna mendiskusikan kelanjutan ajang BRI Liga 1. Keduanya lalu sepakat untuk mengirim surat kepada PSSI agar dilakukan KLB PSSI.
“Fokus ke liga bergulir lagi, berharap liga jauh lebih baik,” ujar Kaesang yang juga merupakan anak dari Presiden RI Joko Widodo itu.
“Lha di suratnya tulisannya sampai waktu yang tidak ditentukan, gimana to ini. Ya kalau kita yang masih punya duit ya masih bisa bayar gaji pemain, kalau yang lain? Liga 2 udah pada teriak-teriak,” ujarnya menambahkan.
“Habis ini kita baru ngedraft sama Kevin, klub lain ini bareng Persebaya. Untuk suaranya tanya mereka, bukan kewenangan saya,” tutup anak ke-tiga Presiden RI itu.
Senada dengan Kaesang, Azrul Ananda juga berharap agar sepakbola Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi. Dalam hal ini, Azrul menyebut sepakbola Indonesia harus alami perbaikan.
“Kita sama-sama sepakat ingin ada perbaikan di sepakbola Indonesia. Jadi intinya kita dalam waktu dekat akan sama-sama mengeluarkan surat dan statement tentang concern kita pada masa depan sepakbola, termasuk KLB, dan yang lebih urgent menurut kami adalah kelangsungan liga,” terang Azrul.
Terkait apakah ia mendukung KLB akan segera dilakukan atau tidak, Azrul tidak menjawab dengan gamblang. Namun dari cara ia menjawab, putra Dahlan Iskan itu menyiratkan bahwa ia setuju dengan adanya Kongres Luar Biasa PSSI itu.
“Kita mendukung kebaikan sepak bola Indonesia, kalau itu harus KLB ya KLB,” tutupnya.
Alhamdulillah
Secepat² nya KLB paling maret 2023 mungkin ..
Dua tim pendiri pssi