NOBARTV NEWS – TGIPH atau Tim Gabungan Independen Pencari Fakta bentukan presiden RI Joko Widodo menduga ada penyebab kenapa laga Arema FC Vs Persebaya tetap dilangsungkan pada malam hari. Tim independen yang diketuai oleh Menkopolhukam Mahfud MD itu menduga ada kepentingan iklan rokok di balik tayangan pertandingan tersebut.
Salah satu anggota TGIPH Rhenald Kasali mengungkapkan hal itu di kantor Kemenko Polhukam beberapa waktu lalu.
“Kami juga mendengar ada yang mengatakan mungkin itu salah satunya mengakomodir iklan rokok yang baru mulai di jam 21.30 WIB, misal begitu,” ujar Rhenald.
“Misal kenapa jadinya malam itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang punya kekuatan untuk mengatur itu tetap malam hari,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, banyak pihak yang saling lempar tanggung jawab terkait tayangan Liga Indonesia antara Arema Vs Persebaya yang dilangsungkan pada malam hari. PT LIB (Liga Indonesia Bersatu), PSSI, hingga pemilik hak siar Indosiar saling lempar tanggung jawab.
Sebab bagaimana tidak, pertandingan yang dilangsungkan pada malam hari itu sedikit tidak menjadi muasal kenapa tragedi Kanjuruhan tersebut bisa terjadi. Panpel Arema dan Kepolisian setempat pernah meminta agar pertandingan tersebut dimajukan, namun PT LIB menolak dengan alasan penayangan di malam hari itu merupakan permintaan Indosiar. Akan tetapi, Indosiar sendiri mengaku hanya mengikuti perintah dari PT LIB selaku operator liga.
“Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya,” tutup Rhenald.
Indosiar Bantah Tayangan Arema FC Vs Persebaya Pada Malam Hari Demi Kepentingan Iklan Rokok
Direktur Programming Indosiar Harsiwi Achmad dengan tegas membantah bahwa Indosiar ngotot melangsungkan pertandingan Liga Indonesia pada malam hari demi kepentingan iklan rokok. Harsiwi menjelaskan bahwa tidak ada iklan rokok di setiap tayangan Liga Indonesia yang mereka akomodir. Hanya saja, jika tayangan iklan rokok tiba-tiba muncul, maka itu merupakan hal biasa karena ikan tersebut (rokok) memang diperbolehkan tayang ketika pukul 21.30 WIB.
“Saya kemukakan itu tidak benar, karena di dalam Liga 1 itu tidak ada iklan sponsor rokok, kita kerja sama Liga 1 dari 2018 sampai sekarang tidak ada iklan rokok sama sekali,” ujar Harsiwi.
“Itu waktu tertentu di mana rokok itu masuk. Itu jam 21.30 [WIB] kan baru boleh beriklan. Itu dia tidak memilih program apa, tapi rokok tersebut program apa saja terserah yang penting jam 21.30 [WIB] ke atas,” tambah Harsiwi lagi.
“Karena LIB adalah operator yang menjalankan, yang tahu lapangan seperti apa, mengkoordinir semua stakeholder, termasuk kami sehingga kami harus mengikuti apa yang sudah diputuskan LIB,” tutupnya.
Sebat dlu kawan..