NOBARTV NEWS – Kabar duka terkait Tragedi Kanjuruhan belum selesai. Satu korban kritis akibat tragedi tersebut dinyatakan meninggal sehingga kini total 132 jiwa yang sudah melayang. Terkait tragedi tersebut, TGIPH yang dipimpin oleh Mahfud MD memanggil PSSI untuk memberikan penjelasannya di Kantor Kemenko Polhukam, kemarin.
Kemarin, PSSI yang dipimpin oleh Ketua Umumnya Mochamad Iriawan, Sekjen Yunus Nusi, Ketua tim Investigasi Ahmad Riyadh, dan Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing mendatangi kantor Kemenko Polhukam. Kedatangan tersebut berkenaan dengan Mahfud MD, Menkopolhukam sekaligus ketua TGIPH (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) yang ingin mencari penjelasan dari pihak PSSI sendiri terkait tragedi mematikan tersebut.
Para tokoh besar PSSI itu tiba pada pukul 11.15 WIB. Ketika hendak masuk ke gedung tersebut, Iriawan memisahkan diri dengan rombongan sehingga wartawan hanya bisa mewawancarai Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Sempat istirahat sholat, Iriawan dikerubungi wartawan yang ingin mendapatkan penjelasan terkait pemanggilan tersebut. Hanya saja Iwan Bule melipir sambil berjanji akan memberikan keterangan usai rapat benar-benar selesai.
Namun sayang, hingga pukul 15.00 WIB – ketika pemeriksaan sudah selesai, Iriawan justru kabur meninggalkan wartawan yang telah lama menunggu. Keterangan dari beberapa pihak mengatakan bahwa pria yang biasa disapa Iwan Bule itu meninggalkan kantor melalui pintu belakang.
Jalan keluar Iriawan sama dengan jalan ketika ia hendak istirahat untuk menunaikan sholat Dzuhur sebelumnya.
Tidak hanya PSSI, sebelumnya, TGIPH juga telah memanggil Kompolnas (Komisi Polisi Nasional) dan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) untuk sama-sama dimintai keterangannya.
Dan dalam waktu dekat ini, TGIPH yang juga dibentuk oleh Presiden RI Joko Widodo itu direncanakan akan memanggil PT LIB (Liga Indonesia Bersatu) selaku operator BRI Liga 1 dan pemegang hak siar dalam hal ini stasiun televisi swasta Indosiar.
Tiga Pihak Saling Lempar Tanggung Jawab Soal Jadwal Tayang Liga Indonesia
Pemanggilan PT LIB dan Indosiar sudah bisa dipastikan terkait jadwal jam tayang yang terlalu malam sehingga menyebabkan pertandingan rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk dalam tragedi Kanjuruhan kemarin, klaim dari pihak kepolisan dan Panpel Arema menyebut pernah meminta PT LIB agar jadwal pertandingan dimajukan. Namun dari pihak PT LIB sendiri menolak untuk memajukan jadwal pertandingan tersebut.
Namun saat ini, PSSI, Indosiar, hingga PT LIB saling lempar tanggung jawab terkait waktu pertandingan tersebut. detikNews memuat tiga artikel berita yang menyebut bahwa tiga pihak yang disebutkan tidak satupun yang mengakui bahwa jadwal pertandingan merupakan keinginannya. Berikut tiga artikel yang dimuat oleh detikNews:
1. Indosiar soal Jadwal Tayang Liga 1 Arema Vs Persebaya: Kami Ikuti PT LIB (Dimuat Selasa, 11 Oktober 2022)
2. PT LIB Ngaku Pertandingan Arema Vs Persebaya Malam Hari Permintaan Indosiar (Dimuat Rabu, 12 Oktober 2022)
3. PSSI Klaim Arema Vs Persebaya Digelar Malam karena Ada Rekomendasi Polisi (Dimuat Selasa, 11 Oktober 2022)
Emang lagi lucu lucunya umur segitu
mintak di tabok dari belakang juga tuh bule
Wkwkwkwkw… Beliau lucu sejak ditunjuk.
Bule doang kan? Kaga ada Iwan nya
Bule lokal 😂😂😂