NOBARTV NEWS – Beberapa drama terekam pada pekan ke-lima dan ke-enam BRI Liga 1 musim 2022/2023. Dimulai dari insiden perkelahian antar Nadeo dengan Kambuaya hingga momen Marselino Ferdinan berduel dengan sang kakak ketika Persebaya menjamu PSIS Semarang di kandangnya. Semua momen tersebut terekam dalam komplikasi pertandingan yang akan dibahas kali ini. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. Nadeo Argawinata Dijitak Ricky Kambuaya
Kejadian menegangkan tersaji tatkala Persib Bandung menjamu Bali United dalam lanjutan pekan ke-enam BRI Liga 1 musim ini. Di penghujung babak pertama, terjadi sebuah pelanggaran keras antar kedua pemain dari masing-masing tim yang mengakibatkan kedua pemain tersebut tersungkur dan terpental.
Bek Persib, Daisuke Sato yang terlibat dalam aksi tersebut tampak meringis kesakitan. Secara tiba-tiba, Nadeo berlari menghampiri Sato dan mengeluarkan kata-kata ke arah pemain yang tengah meringis tersebut. Hal yang dilakukan Nadeo pun menyulut emosi rekan Sato yang tak lain merupakan pemain Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya.
Kambuaya berlari ke arah Nadeo dan melepaskan jitakan kepada kepala kiper utama Bali United tersebut. Keduanya kemudian terlibat perkelahian hebat sehingga harus dipisahkan oleh teman-temannya.
Atas kejadian tersebut, Nadeo diganjar kartu merah sedangkan Kambuaya hanya kartu kuning.
Kabar baiknya, kedua pemain tersebut kini sudah saling memaafkan. Usai laga, duo pemain Timnas Indonesia andalan Shin Tae-yong itu melakukan video call. Keduanya sama-sama meminta maaf dan meminta agar kejadian di atas lapangan jangan sampai dijadikan contoh kepada para pemain muda lainnya.
2. Duel Adik Kakak ‘Marselino Ferdian’ & ‘Oktafinaus Fernando’
Kedua kakak adik yang masing-masing membela Persebaya dan PSIS Semarang ini dipertemukan dalam ajang BRI Liga 1 pekan ke-enam tepatnya pada tanggal 23 Agustus lalu.
Sebelum laga, dalam sesi konferensi pers, keduanya hadir mewakili klub masing-masing. Sampai di sini, semuanya terasa biasa saja. Namun sangat berbeda ketika keduanya berada di lapangan.
Profesionalisme keduanya dalam membela klubnya tak usah diragukan lagi. Insiden adik kakak dalam laga tersebut tak terelakkan. Keduanya beberapa kali terekam kamera melakukan duel-duel keras.
Dalam salah satu insiden, Marselino tampak menghadang Oktafianus ketika berjalan – yang kemudian membuat eks pemain Persebaya Surabaya itu mendorong sang adik. Aksi tersebut bahkan harus ditengahi oleh Alfeandra Dewangga yang saat itu berada tak jauh dari keduanya.
https://twitter.com/Fandom_ID/status/1562228443529748480?t=qKkMkynlRYQvKVgGi2Y6YQ&s=19
Usai laga, Marselino memberikan konfirmasi bahwa hal itu lumrah dan sering ia lakukan dengan sang kakak. Bahkan saking akrabnya, menurut Marselino, mereka sering berkelahi namun tak lama akrab kembali.
“Sama kakak, malemnya juga sering kontak-kontakan biasa, saking akrabnya sampai berantem, ya biasalah kakak adik,” ujar Marselino dalam kanal youtube Persebaya Surabaya.
3. Aksi Joget Osas Saha Berujung Ultimatum dari Persita Tangerang
Menjelang berakhirnya laga antara Persita Tangerang dengan Persikabo 1973 pada pekan ke-lima kemarin, Osas Saha tampak melakukan tindakan tidak sportif karena berjoget ketika pertandingan masih berlangsung. Saat itu, Persita unggul dengan skor 5 – 3.
Hal itu menyulut emosi para pemain Persikabo sehingga tak jelas – secara tiba-tiba, baju Osas tampak sobek di bagian depan.
Dalam komentarnya, salah satu komentator menyebut tindakan Osas Saha ‘seperti melecehkan’
https://twitter.com/BroadcastBola/status/1560652533349384192?t=qmqF7u7ske6fvsAs3pqEiQ&s=19
Melalui manajernya, Persita bahkan harus turun tangan dan meminta maaf kepada pihak Persikabo atas tindakan yang dilakukan Osas.
“Kami meminta maaf kepada pemain dan staf pelatih Persikabo 1973 atas insiden yang melibatkan Osas Saha. Tentu hal itu tidak kita harapkan terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.
“Kami sudah memberikan teguran keras kepada pemain yang bersangkutan,β ujarnya menambahkan.
Namun nasi sudah menjadi bubur, insiden joget Osas Saha berbuntut hingga ke media sosial. Meski sudah meminta maaf, Osas tetap menjadi bahan pergunjingan di akun media sosial instagram.
Striker Persib Bandung, David da Silva turut mengomentari aksi Osas Saha tersebut. Dalam salah satu komentarnya, David da Silva menulis ‘tidak respect’ yang kemudian dibalas kata-kata tak pantas oleh Osas Saha sendiri.
“Kamu an***g benar, lawan Barito musim lalu bikin apa an***g goblok. Saya sudah minta maaf masih bicara bodoh,” balas Osas kepada David da Silva.
4. Striker Persis Solo Lakukan Tendangan Kungfu ke Arah Pemain, Wasit Tak Bergeming
Aksi tidak terpuji dilakukan oleh Fernando Rodriguez ketika timnya, Persis Solo menjamu Madura United pada pekan ke-6 BRI Liga 1 musim ini.
Dalam salah satu video momen yang terekam, sang striker melepaskan tendangan kungfu kepada bek Madura, Novan Setya Sasongko.
Hal itu bermula ketika Novan melakukan tekel sehingga mengakibatkan Rodriguez terjatuh. Namun kejadian tak terduga berikutnya adalah Rodriguez melepaskan tendangan tepat ke arah kepada Novan – yang beruntungnya tidak mengakibatkan sang pemain cidera parah.
Namun yang lebih aneh lagi, wasit tidak melihat aksi tersebut sehingga mengabaikannya begitu saja.
Wasit yang memimpin match Persis Solo vs Madura United , MOTM = WASIT pic.twitter.com/rQKA3RpaMq
— K-CONK MANIA LOMBOK (@kconk_lombok) August 24, 2022
Dirut PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ulhaq sangat menyesalkan kejadian tersebut.
“Kami menyayangkan perilaku tidak sportif dan disengaja menendang kepala pemain, apalagi dilakukan oleh pemain asing yang didatangkan untuk ikut meningkatkan profesionalisme sepakbola Indonesia,” ujar sang direktur.
“Komdis (Komisi Disiplin) harus melihat rekaman (ulang) itu, dan kami menunggu penilaian mereka,” ujarnya lagi.
5. Sikutan Arthur Bonai Berujung Pendarahan pada Bek Asing Persija, Ondrej Kudela
Aksi tidak terpuji dilakukan oleh gelandang Rans Nusantara FC, Arthur Bonai. Hal itu bermula ketika Rans mendapatkan hadiah tendangan bebas.
Edo Febriansyah melakukan umpan ke arah kotak penalti yang di mana di sana terdapat beberapa pemain dari kedua tim. Dalam tayangan ulang, Arthur Bonai tampak melakukan sikutan kepada bek Timnas Ceko itu yang membuatnya terjatuh hingga tersungkur.
Ketika terbangun, mulut sang bek sudah berlumuran darah segar akibat sikutan yang dilakukan Bonai.
Sikut Arthur Bonai terhadap Ondrej Kudela hingga berdarah hanya diganjar kartu kuning. Apakah akan ada sanksi tambahan dari komdis? Entahlah.
Pelanggaran seperti ini saja hanya sapat kartu kuning, jadi kaget kalau tampil di turnamen internasional wasit lebih tegas. pic.twitter.com/dfBzCENtU6
— ππΏπ (@indosupporter) August 21, 2022
Ondrej Kudela sempat melakukan protes – yang anehnya, Bonai ‘hanya’ diganjar kartu kuning.
6. Tekel Keras Kei Hiroshi Buat Koko Ari Langsung Ditandu Keluar
Ketika menjamu Persebaya dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-lima kemarin, gelandang Borneo FC, Kei Hiroshi melakukan pelanggaran keras kepada bek muda Persebaya, Koko Ari.
Pelanggaran tersebut membuat sang pemain harus ditandu keluar. Anehnya, sang pengadil hanya memberikan kartu kuning kepada pemain kewarganegaraan Jepang itu.
Dua kejadian hari ini:
– Challenge horor Kei Hirose kpd Koko Ari, cuma KK.
– Tackle dr belakang gratis oleh Duarte kpd DDS.Bukti bahwa wasit kita msh ttp soft sama tim tuan rumah. Penyakit lama yg (kyy) blm sembuh jg. Jrg bgt wasit berani tegas ke tim kandang. π€·ββοΈπ€¦ββοΈ pic.twitter.com/zrJBd0PrLC
— ibam hariri (@ibamhariri) August 19, 2022
Usai laga, kedua pemain dikabarkan telah bertemu – dan Kei sendiri sudah meminta maaf kepada Koko Ari. Namun tindakan tidak sportif yang dilakukannya membuat pelatih Persebaya angkat suara.
“Sebenarnya saya mengomentari pertandingan tidak ada masalah, di dalam sepak bola bisa kalah bisa menang. Yang saya sayangkan adalah kenapa wasit tidak tegas mengambil keputusan, terutama Kei Hiroshi,” ujar Aji Santoso saat itu.
7. Tak Becus Pimpin Pertandingan, 18 Wasit Disanksi PSSI
PSSI memutuskan untuk mengistirahatkan beberapa pengadil lapangan buntut dari kinerja mereka selama memimpin pertandingan yang disebut tak layak. Beberapa keputusan kontoversial yang dilakukan ke-18 wasit ini membuat mereka mendapatkan hukuman berupa pengistirahatan memimpin pertandingan.
Hukuman mereka bervariasi dari ringan hingga berat. Bagi wasit yang kinerjanya sangat buruk, maka hukuman larangan memimpin pertandingan lebih lama dari hukuman wasit lainnya.
Berikut 18 wasit yang mendapatkan hukuman:
1. Fariq Hitaba
2. Yeni Kristanto
3. Abdullah
4. Yudi Nurcahya
5. Mustofa Umarella
6. Tabrani
7. Ami Jerimias Tepal
8. Hamim Tohari
9. Pipin Indra Pratama
10. Darma Santoso
11. Hotlan Nainggolan
12. Hari Cristana
13. Mansyur
14. Sudarmono
15. Dwi Purba
16. Gidion Napaherang
17. Totok Fitrianto
18. Sance Lawita
Lucu sekali wasit kita
Banyak derama yg terjadi
Gak paham rwgulasi
Namanya wasit liga dagelan
Mau heran tapi liga negeri sendiri
Liga terbaik di dunia πΏ
Herannya masih rame yg nonton π€£
Wasitnya mahal doang kualitas tidak sesuai
*regulasi