NOBARTV NEWS Hubungan PBNU vs PKB mulai menghangat beberapa hari ini. Puncaknya adalah ketika Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, menyampaikan rencana PBNU membuat panitia khusus (pansus) untuk mengambil kembali Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya PKB saat ini sudah jauh menyimpang dan kerap berseberangan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Padahal berdirinya PKB tidak bisa dilepaskan dari peran pengurus NU mulai dari tingkat pusat hingga ranting. Tanpa daya upaya dari kalangan NU struktural tidak akan ada PKB hari ini.
Dilansir dari detik.com, Gus Ipul – sapaan akrab Saifullah Yusuf – berpendapat bahwa PBNU merupakan pemilik sah PKB. Meski demikian, ia merasa banyak elite PKB yang kerap membuat pernyataan yang melenceng dari tujuan awal pembentukan partai yang kini dinahkodai Muhaimin Iskandar tersebut.
“PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris,” ungkap Gus Ipul dalam pernyataan resminya kepada media.
Gus Ipul melanjutkan tim lima atau pansus akan terbentuk jika sudah mendapatkan restu dari 2 pimpinan tertinggi PBNU, yaitu Rais Aam KH. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.
Dalam beberapa waktu terakhir PBNU dan PKB memang kerap tak akur. Tidak jarang pula keduanya berada di posisi berbeda terutama ketika berkaitan dengan politik.
Berikut kami jabarkan setidaknya 5 fakta menarik yang layak diketahui terkait perseteruan PBNU dan PKB
- Mulai memanas ketika PBNU berganti pengurus
Ketua Umum PBNU saat ini dijabat oleh KH. Yahya Cholil Staquf. Ia terpilih dalam Muktamar NU ke-34 yang bertempat di Bandar Lampung. Saat itu Gus Yahya – sapaan akrab KH. Yahya Cholil Staquf – memperoleh 337 suara, sedangkan lawannya KH. Said Aqil Siradj mendapatkan 210 suara.
Sebelumnya Gus Yahya menjadi Ketum PBNU hubungan PKB dengan PBNU cukup akur. Cak Imin memiliki hubungan yang baik dengan KH. Said Aqil Siradj, Ketum PBNU sebelumnya. Bahkan Sekjend PBNU ketika itu, Helmy Faisal Zaini merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PKB.
Semenjak Gus Yahya ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU hubungan dengan PKB memang menjadi panas dingin. Gus Yahya secara tersirat menyatakan NU tak berafiliasi politik ke partai manapun, termasuk PKB.
- Beda pilihan di pilpres 2024
Dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu, PBNU dekat dengan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming. Sedangkan PKB sendiri mendukung Anies Baswedan yang mengambil Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) nya.
Perbedaan pilihan politik ini sempat membuat hubungan PBNU dan PKB kembali tegang. Gus Ipul sempat meminta masyarakat tidak memilih pasangan calon (paslon) yang didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir. Ketika itu Abu Bakar Ba’asyir menyatakan dukungan kepada Anies-Muhaimin.
Menanggapi seruan tersebut Cak Imin langsung memberikan pernyataan menohok melalui akun Twitter nya kala itu.
“Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar,” tulis Cak Imin ketika itu.
- Gus Ipul dan Cak Imin berkeluarga
Meskipun kerap saling serang siapa sangka ternyata Gus Ipul dan Cak Imin masih ada hubungan keluarga. Mereka adalah sepupu jauh yang nasabnya sampai pada salah seorang pendiri NU KH. Bisyri Sansuri.
- Cak Imin kritik kinerja adik Ketum PBNU
Dalam kapasitas sebagai anggota DPR RI belum lama ini Cak Imin menyuarakan kritik dan mendorong untuk dilakukan investigasi pelaksanaan haji tahun ini yang dianggap amburadul. Secara tidak langsung ini jelas menjadi “serangan” untuk Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang merupakan adik kandung Ketum PBNU saat ini.
- PBNU serius ingin ambil alih PKB
Dan baru-baru ini PBNU yang diwakili oleh Sekjend mereka menyatakan akan membuat pansus atau Tim Lima untuk mengembalikan PKB kepada pemiliki sahnya, PBNU.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
