Otomotif

Toyota Starlet: Hatchback Legendaris yang Tetap Dicintai



NOBARTV NEWS Toyota Starlet, terutama generasi Starlet Kotak EP70 dan EP71, merupakan salah satu mobil hatchback legendaris yang masih banyak digemari di Indonesia. Meski memiliki desain yang sederhana, Starlet tetap menarik perhatian karena bentuknya yang ikonik dan mudah dikenali. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kelebihan dan kekurangan dari Toyota Starlet ini.

Spesifikasi Toyota Starlet

Toyota Starlet Kotak mengusung desain kotak yang sederhana namun sangat fungsional. Pada konsol tengah, terdapat beberapa komponen dasar seperti AC dengan pengaturan sliding, lighter, tombol hazard, dan head unit single DIN yang hanya memiliki fungsi radio-tape sebagai perangkat standar bawaan mobil. Di antara kursi depan, hanya ada tuas transmisi manual dan tuas hand brake tanpa adanya konsol penyimpanan terbuka di tengah.

Model Starlet yang tersedia di Indonesia dilengkapi dengan mesin Toyota E series, dengan pilihan bervariasi tergantung pada tipenya. Untuk varian Starlet XL (EP80), mesin yang digunakan adalah 1E 4 silinder 1000cc SOHC 12 valve dengan karburator. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 55 Hp pada 6.000 rpm dan torsi 102 Nm pada 3.500 rpm, yang disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 4 percepatan dari Toyota C140 transmission.

Dalam penggunaan sehari-hari di kota, Toyota Starlet Kapsul mencatat konsumsi bahan bakar sebesar 11 km/liter. Sementara itu, untuk perjalanan jarak jauh di luar kota, konsumsi BBM-nya bisa mencapai 15 km/liter.

Desain Ikonik dan Fungsional

Toyota Starlet: Hatchback Legendaris yang Tetap Dicintai
Gambar Mobil Toyota Starlet (Sc: pinimg.com)

Toyota Starlet Kapsul dikenal dengan desain kotaknya yang simpel namun sangat fungsional, menciptakan kesan klasik yang tidak lekang oleh waktu. Desain ini menggabungkan bentuk yang bersih dan geometris dengan fungsi praktis, menjadikannya salah satu hatchback ikonik dari dekade 90-an.

Bentuk kotaknya memberikan tampilan retro yang khas sekaligus efisiensi dalam penggunaan ruang. Dengan dimensi kompaknya—panjang 3.720 mm, lebar 1.754 mm, dan tinggi 1.380 mm, serta jarak sumbu roda 2.300 mm—Starlet Kapsul sangat mudah dikemudikan di lingkungan perkotaan yang padat. Ukuran ini memudahkan manuver dalam lalu lintas yang sibuk dan membuat parkir di ruang sempit menjadi lebih mudah.

Desain yang tidak hanya estetik tetapi juga praktis ini mencerminkan filosofi desain Toyota yang mengutamakan kesederhanaan dan fungsi, menjadikan Starlet Kapsul sebuah kendaraan yang tetap relevan hingga saat ini.

Performa Mesin yang Tangguh dan Efisien

Mesin 1.3L 4E-FE yang diusung oleh Toyota Starlet Kapsul dikenal sebagai salah satu mesin yang tangguh, responsif, dan sangat efisien dalam hal konsumsi bahan bakar. Dengan kapasitas 1.3 liter dan konfigurasi 4 silinder, mesin ini menawarkan kombinasi tenaga yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk penggunaan di dalam kota maupun perjalanan jarak jauh.

Mesin 4E-FE terkenal karena kemampuannya memberikan performa yang stabil dan responsif, memberikan akselerasi yang cukup untuk berbagai situasi berkendara, sambil tetap menjaga efisiensi bahan bakar yang sangat baik.

Terdapat dua opsi mesin yang bisa dipilih: mesin karburator yang dikenal lebih mudah dalam perawatan dan lebih sederhana dalam struktur teknisnya, serta mesin injeksi yang menawarkan performa yang lebih bertenaga dan responsif berkat teknologi pengaturan bahan bakar yang lebih canggih.

Kedua pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi pemilik Starlet Kapsul untuk memilih mesin sesuai kebutuhan dan preferensi mereka, baik untuk efisiensi biaya perawatan atau peningkatan performa berkendara.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Toyota Starlet: Hatchback Legendaris yang Tetap Dicintai yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

LINK LIVE STREAMING BOLA HARI INI

Hadi Kurniawan

Meskipun terkesan introvert, saya sebenarnya senang diajak ngobrol. Halo, nama saya Hadi.