NOBARTV NEWS Erick Thohir tetap bangga, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku tetap bangga dengan pencapaian skuad Garuda Asia di Piala Asia U17 2025. Padahal, anak asuh Nova Arianto itu baru saja terhenti di babak perempatfinal.
Timnas Indonesia sudah pulang kampung dari Piala Asia U17 2025 yang kini sedang digelar di Arab Saudi. Dalam even sepak bola akbar yang digelar AFC itu, skuad Garuda Asia menjadi satu dari 16 kontestan yang ikut berlaga. Pada mulanya, skuad Garuda berhasil lolos sebagai juara grup.
Sepanjang perjalanannya di fase grup, Zahaby Gholy dkk sukses menyapu bersih seluruh pertandingan dengan Kemenangan. Salah satu kemenangan yang patut dibanggakan adalah mereka berhasil mengalahkan tim terkuat di Grup C yaitu Korea Selatan. Kendati saat itu mereka cuma menang dengan skor tipis 1-0, namun hasil tersebut tetap penting. Sebab dengan kemenangan atas Korea Selatan, dua laga lainnya menjadi lebih nyaman untuk dijalani. Hal itu terbukti dari hasil laga kontra Yaman yang berakhir 5-2 serta kemenangan 0-2 atas Afghanistan.
Namun sayangnya, hasil sempurna sepanjang fase grup itu tidak berbuah manis ketika mereka menjalani laga perempatfinal melawan Korea Utara. Di hadapan Korea Utara, Mathew Baker dkk kalah telak. Gawang skuad Garuda dibantai enam gol tanpa balas. Hasil itu membuat mereka tersingkir dan angkat kaki dari Piala Asia U17 2025.
Akan tetapi, Ketua umum PSSI Erick Thohir mengaku tetap bangga dengan hasil yang sudah dicapai skuad Garuda. Pencapaian skuad Garuda di Piala Asia U17 ini, kata Erick Thohir merupakan sebuah penanda kalau program PSSI berjalan baik.
“Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan Rumah, kini mengulangi lewat Kualifikasi. Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan, sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan Lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunia U-17 dengan prestasi jauh Lebih baik lagi,” ucap Erick dalam keterangan resmi.
Erick juga mengaku kalau laga di perempatfinal tidak lah mudah.

“Harus diakui babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melali adu Penalti. Lalu kemunculan kekuatan baru, seperti Uzbekistan yang konsisten permainannya, baik yunior dan senior serta bisa mengalahkan kekuatan Asia lainnya,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
“Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa seperti Jepang, Korsel, dan kini Uzbekistan,” ujar Erick lagi.
Erick lantas meminta semua pihak untuk tidak memberi hukuman kepada mereka. Karena pada dasarnya, perjalanan skuad Garuda Asia yang tergabung dalam Timnas Indonesia U17 ini masih panjang. Mereka masih berpeluang untuk mencatatkan sejarah di masa mendatang.
“Jangan Hukum mereka karena kalah. Mereka anak-Anak Muda dan Jalan mereka masih panjang. Terlebih mereka mencetak prestasi bagus. Luar biasa! Dan harus dihargai sebagai pencapaian pribadi yang tinggi,” kata Erick lagi.
“Apalagi beberapa pemain berasal dari Keluarga yang sederhana dan menjalani hidup yang pas-pasan. Ini perjuangan besar mereka sebagai pribadi dan orang tuanya agar bisa menjadi pemain nasional,” ucap Erick memungkasi.