NOBARTV NEWS Indonesia butuh striker, Ole Romeny menjadi sosok yang Amat diidolakan saat ini. Ia merupakan andalan dalam dua laga terakhir Timnas Indonesia. Kendati demikian, Legenda Persita Tangerang asal Chili menyebut Indonesia masih butuh striker Naturalisasi yang lain.
Dua laga baru saja dimainkan Timnas Indonesia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga grup C. Dari dua laga tersebut, skuad Garuda meraih hasil yang berbeda. Dalam laga melawan Australia, anak asuh Patrick Kluivert itu dipermalukan dengan skor telak 5-1. Sedangkan untuk laga kontra Bahrain di GBK, Ivar Jenner dkk menang dengan skor tipis 1-0.
Menariknya, dua gol terakhir dari dua laga tersebut dicetak oleh Ole Romeny. Hal yang paling menakjubkan lagi adalah dua laga tersebut merupakan dua caps yang dimainkannya bersama Timnas Indonesia. Jadi, Ole debut di laga melawan Australia. Di laga itu ia berhasil mencetak gol. Dan di laga kontra Bahrain ia kembali menunjukkan bukti kalau dirinya layak dinaturalisasi.
Oleh karena itu, sejauh ini – Ole bisa dianggap sebagai jawaban dari tumpulnya lini depan Skuad Garuda. Sebab sebelumnya, Indonesia kerap kesulitan menemukan barisan depan yang mumpuni. Dan pada sosok Ole, harapan besar itu ditanamkan. Terlebih, di waktu dekat – tepatnya pada Juni mendatang, skuad Garuda akan berhadapan dengan dua tim kuat yaitu Timnas Jepang dan China. Laga ini juga bertajuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang di mana – merupakan laga terakhir mereka di even tersebut.

Akan tetapi, walaupun Ole Romeny sudah dianggap solusi bagi lini depan Timnas Indonesia, Salah satu legenda Persita Tangerang asal Chili Christian “Spiderman” Carrasco menyebut PSSI masih harus mencari pemain lain. Hal itu disampaikannya dalam via kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali.
“Kita masih butuh striker. Ole mungkin baru 70 persen. Masih butuh striker yang bisa jadi tembok, bisa heading, dan punya kecepatan,” kata Carrasco.
“Indonesia butuh striker-striker seperti Budi Sudarsono, Boaz Solossa, atau Kurniawan Dwi Yulianto yang punya kecepatan luar biasa,” ujar Carrasco menambahkan.
Bahkan, kata Carrasco, Ole disebut belum memenuhi standar. Ia mengatakan Ole terlalu percaya diri dan terlalu lama menguasai bola.
“Dia masih belum memenuhi standar. Terkadang, dia terlalu percaya diri dan terlalu lama pegang bola. Dia harus bermain lebih simpel. Kita butuh striker tinggi supaya bisa jadi tembok di kotak Penalti. Kita tidak bisa main crossing karena kita tidak punya striker tinggi.”
“Sananta sebenarnya bagus karena dia tinggi. Dia main sebentar lawan Bahrain, tapi berani main satu lawan satu. Tinggal percaya diri dan kasih dia menit bermain lebih banyak. Hokky dan Bagaskara bisa saja masuk lineup. Mereka masuk Timnas Indonesia karena punya kualitas. Mereka harus dikasih menit supaya bisa percaya diri dan main bagus pada masa depan,” pungkas Carrasco.