Nonton Live Streaming TV Sports
Advertorial

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai: Pintu Gerbang Utama Bali dengan Layanan Penerbangan Global



Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (IATA: DPS, ICAO: WADD) yang terletak di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia, adalah salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Bandara ini berfungsi sebagai pintu gerbang penerbangan internasional yang menghubungkan Bali dengan berbagai kota besar di dunia, serta sebagai titik transit utama bagi wisatawan yang mengunjungi Pulau Dewata. Berjarak sekitar 13 km dari Kota Denpasar, Bandara Ngurah Rai menduduki posisi sebagai bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.

Sejarah dan Perkembangan Bandara

Bandar Udara Ngurah Rai dibangun pada tahun 1930 oleh Departement voor Verkeer- en Waterstaat, pendahulu Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Pada awalnya, bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 700 meter yang terbuat dari rumput dan berada di tengah ladang serta pekuburan di Desa Tuban. Pada tahun 1935, fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan telegraf, dan maskapai Koninklijk Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) mulai melayani rute penerbangan ke Bali.

Pada masa Perang Dunia II, bandara ini dibom oleh Tentara Jepang pada tahun 1942, tetapi setelah perbaikan, panjang landas pacu diperpanjang menjadi 1,2 km. Setelah kemerdekaan Indonesia, I Gusti Ngurah Rai International Airport berkembang pesat, dan pada tahun 1966, layanan penerbangan internasional mulai beroperasi di Bandara Tuban, yang kemudian berubah nama menjadi Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada 1 Agustus 1969.

Pembangunan fasilitas bandara terus berlangsung, dengan perluasan terminal dan peningkatan kapasitas landas pacu. Pada tahun 1975–1978, pemerintah Indonesia membangun terminal internasional baru dan mengalihkan terminal lama menjadi terminal domestik. Selain itu, berbagai proyek pengembangan lebih lanjut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas bandara seiring dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang pesat.

Fasilitas dan Terminal

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai memiliki dua terminal utama: terminal domestik dan terminal internasional. Terminal domestik saat ini menempati area yang sebelumnya digunakan untuk terminal internasional lama. Terminal ini dilengkapi dengan 8 gerbang keberangkatan dan 4 pengambilan bagasi di area kedatangan.

Sementara itu, terminal internasional yang telah direnovasi sepenuhnya memiliki 14 gerbang keberangkatan, dilengkapi dengan fasilitas garbarata (aviobridge) untuk kenyamanan penumpang. Area kedatangan internasional dilengkapi dengan 7 pengambilan bagasi dan berbagai fasilitas seperti Visa on Arrival (VOA), imigrasi, serta bea cukai.

Maskapai dan Destinasi

Bandar Udara Ngurah Rai melayani penerbangan dari dan ke berbagai destinasi internasional dan domestik. Berikut adalah contoh beberapa maskapai yang beroperasi di bandara ini:

MaskapaiTujuan Internasional
EmiratesDubai
Garuda IndonesiaMelbourne, Sydney, Tokyo
Qatar AirwaysDoha
Cathay PacificHong Kong
Singapore AirlinesSingapura
Turkish AirlinesIstanbul
AirAsiaKuala Lumpur
China AirlinesTaipei–Taoyuan
Vietnam AirlinesHanoi, Ho Chi Minh

Selain penerbangan internasional, Bandara Ngurah Rai juga melayani penerbangan domestik dengan tujuan utama ke Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. Maskapai seperti Lion Air, Citilink, dan Garuda Indonesia adalah beberapa operator utama untuk rute domestik.

Statistik Penumpang

Pada tahun 2019, Bandara Ngurah Rai mencapai puncak jumlah penumpang dengan total sebanyak 24,1 juta penumpang. Dari total tersebut, penumpang internasional mencapai 57,45%, sementara 42,55% adalah penumpang domestik. Bandara ini menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki proporsi penumpang internasional yang lebih besar dibandingkan penumpang domestik.

TahunJumlah Penumpang DomestikJumlah Penumpang InternasionalTotal Penumpang
201910,25 juta13,85 juta24,1 juta
20203,52 juta2,41 juta5,93 juta
20214,11 juta1,56 juta5,67 juta

Pengembangan dan Rencana Masa Depan

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang pesat, Bandara Ngurah Rai diperkirakan akan mencapai kapasitas penuhnya pada tahun 2025, dengan estimasi jumlah penumpang mencapai 25 juta per tahun. Untuk mengatasi keterbatasan ruang dan kapasitas, pemerintah Indonesia telah merencanakan pembangunan bandara internasional baru di Kabupaten Buleleng, Bali Utara, yang akan dilengkapi dengan dua landas pacu dan fasilitas terminal yang lebih besar.

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah bandara vital bagi Bali dan Indonesia, menghubungkan wisatawan internasional dengan berbagai destinasi domestik dan internasional. Dengan sejarah panjang dan berbagai pengembangan fasilitas, bandara ini terus menjadi salah satu pusat penerbangan utama di Asia Tenggara, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Bali.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai: Pintu Gerbang Utama Bali dengan Layanan Penerbangan Global yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

NOBARTV SPESIAL MENU : Write for UsNonton MotoGPNonton FilmVideo GolAplikasi Airdrop KriptoLowongan Kerja PenulisBerita Terkini [ Follow Nobartv.co.id di Google NewsWhatsApp Channel ]

Nonton Live Streaming TV Sports