NOBARTV NEWS PSSI ogah tiru Vietnam, Penampilan apik ditunjukkan oleh pemain naturalisasi Vietnam Nguyen Xuan Son. Kendati demikian, proses naturalisasi yang dilakukan Vietnam kepada Son tidak membuat PSSI ingin mengikuti jejaknya.
Naturalisasi kini diikuti oleh negara tetangga Vietnam. Sebelumnya, Timnas Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara di ASEAN yang kerap melakukan cara tersebut.
Sejauh ini, di skuad Garuda saja, terdapat lebih dari 10 pemain naturalisasi yang masih aktif dan selalu mendapat panggilan. Mereka adalah Mees Hilgers, Eliano Reijnders, Kevin Diks, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, hingga Maarten Paes.
Sayangnya, untuk sektor depannya, Timnas Indonesia masih kesulitan untuk mendapatkan pemain naturalisasi berkualitas. Oleh karena itu, terbaru, PSSI akan segera merampungkan proses naturalisasi salah satu bomber FC Utrecht Ole Romeny.
Lucunya, Vietnam yang baru-baru ini merampungkan proses naturalisasi kepada Nguyen Xuan Son justru berbanding terbalik dengan skuad Garuda. Walaupun masih baru, namun Son sudah menjadi predator bagi skuad The Golden Stars Warriors itu. Bahkan Son menjadi top skor sementara di ajang Piala AFF 2024 saat ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan skuad Garuda yang telah melakukan proses naturalisasi sejak awal namun belum juga menemukan pemain yang tepat.
Bedanya, proses naturalisasi yang dilakukan oleh Vietnam dan Indonesia berbeda. Son tidak memiliki darah campuran Vietnam namun ia akhirnya dinaturalisasi. Sedangkan para pemain naturalisasi Timnas Indonesia dinaturalisasi karena mereka mempunyai darah Indonesia.
Cara yang dilakukan Vietnam ini sendiri tidak disukai oleh PSSI. Oleh sebab itu, PSSI – dalam hal ini Erick Thohir mengaku tidak akan melakukan cara Vietnam dalam melakukan proses (naturalisasi) tersebut.
Aturan FIFA menjelaskan setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain. Kita bisa melihat tim nasional Belanda sendiri, itu banyak keturunan Suriname,” kata Erick pada 2024 tahun lalu.
Hal serupa pernah dikatakan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali beberapa waktu lalu.
“Jadi kalau kami sih akan terus [mencari pemain keturunan] sepanjang memang kualifikasinya kan. Sejak saya disini kan saya bilang, harus darah [Indonesia]. Saya enggak mau kayak yang sebelumnya tidak darah kan. Harus permintaan pelatih dan kemudian datanya dia ada darah [Indonesia],” kata Amali.
“Kalau enggak ada darah, memang ada pasal sih yang 5 tahun bermain [di Indonesia dan bisa dinaturalisasi], kayak Malaysia. Kan Malaysia kan gitu kan, bukan menetap. Kan pasalnya gitu ya? Bukan cuma menetap, harus main dan tidak keluar dari Indonesia selama 5 tahun, tapi kalau keluar masuk 10 tahun. Nah kita enggak mau ambil [pemain yang tidak punya darah keturunan] itu karena bagaimanapun rasa memilikinya pasti berbeda dengan orang yang neneknya kakeknya berdarah Indonesia,” ucapnya memungkasi.
