NOBARTV NEWS – Pemerintah transisi Burkina Faso mengumumkan bahwa negara telah memperoleh pendapatan sebesar USD 18 miliar dari sektor pertambangan Emas sejak kapten Ibrahim Traoré mengambil alih kekuasaan pada September 2022. Klaim ini menandai keberhasilan awal dari kebijakan Ekonomi yang menitikberatkan pada kedaulatan sumber daya dan perlawanan terhadap dominasi asing di sektor ekstraktif.
Pada Agustus 2024, pemerintahan Traoré mengesahkan revisi Undang-Undang Pertambangan yang meningkatkan porsi kepemilikan negara terhadap seluruh proyek pertambangan emas dari 10% menjadi 15% saham bebas (free-carried interest), tanpa kewajiban modal dari pemerintah. Regulasi ini tidak hanya berlaku untuk proyek baru, tetapi juga terhadap tambang aktif yang sudah berproduksi.
Langkah tersebut diikuti dengan kebijakan nasionalisasi terhadap sejumlah tambang besar yang sebelumnya dikelola perusahaan asing. Pemerintah melalui perusahaan negara SOPAMIB mengambil alih tambang emas Boungou dan Wahgnion, yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan multinasional asal Kanada, Endeavour Mining.
Menurut pernyataan resmi dari Perdana Menteri Burkina Faso, Jean Emmanuel Ouédraogo, proses nasionalisasi akan terus diperluas untuk menjamin bahwa keuntungan dari sumber daya alam negara tidak lagi mengalir ke Luar Negeri, melainkan langsung kepada rakyat Burkina Faso.

Refineri Emas Nasional: Kurangi Ketergantungan Ekspor Mentah
Sebagai bagian dari transformasi sektor pertambangan, pada akhir 2023 pemerintah juga memulai pembangunan refineri emas nasional pertama, yang diperkirakan mampu mengolah 400 kilogram emas per Hari. Fasilitas ini dirancang untuk mengurangi ekspor emas dalam bentuk mentah serta meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Refineri tersebut juga diperkirakan akan membuka ribuan lapangan pekerjaan baru.
Sektor emas menjadi tulang punggung ekonomi Burkina Faso, menyumbang lebih dari 70% nilai ekspor nasional dan sekitar 20% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan reformasi yang tengah dijalankan, pemerintah menargetkan peningkatan royalti dan pajak untuk membiayai pembangunan Infrastruktur, layanan Kesehatan, pendidikan, dan pertahanan nasional.
Klaim pendapatan USD 18 miliar tersebut mencakup hasil dari royalti, pajak, penjualan emas, serta penghematan dari restrukturisasi industri. Meski angka tersebut masih membutuhkan verifikasi independen, pejabat tinggi Burkina Faso menyatakan bahwa pencapaian itu mencerminkan keberhasilan strategi ekonomi berbasis kedaulatan sumber daya.
Tantangan: Ketidakstabilan Keamanan dan Tekanan Investor Asing
Reformasi tambang ini turut memicu kekhawatiran di kalangan Investor global. Sejumlah perusahaan tambang asing melaporkan kerugian nilai saham, sementara beberapa lainnya mempertimbangkan untuk menarik diri dari proyek di wilayah Burkina Faso. Namun pemerintah menegaskan bahwa perusahaan asing tetap bisa beroperasi selama mematuhi Hukum nasional yang baru.
Selain itu, sektor pertambangan juga masih menghadapi ancaman Keamanan akibat aktivitas kelompok bersenjata di wilayah utara dan timur negara tersebut. Serangan terhadap fasilitas tambang dan jalur logistik menjadi tantangan tersendiri bagi stabilitas dan Keberlanjutan produksi emas.
Simbol Kedaulatan Ekonomi Afrika
Kapten Ibrahim Traoré dianggap oleh sebagian analis dan pengamat internasional sebagai tokoh yang mencoba menghidupkan kembali semangat anti-kolonialisme ekonomi ala Thomas Sankara, presiden revolusioner Burkina Faso pada 1980-an. Di bawah kepemimpinannya, negara ini tidak hanya menarik diri dari pengaruh Prancis, tetapi juga mengakhiri hubungan Keuangan dengan IMF dan Bank Dunia, sebagai bagian dari strategi mandiri di sektor fiskal.
Kebijakan ini juga sejalan dengan pembentukan aliansi regional “Alliance of Sahel States” bersama Mali dan Niger, yang bertujuan memperkuat solidaritas militer, ekonomi, dan diplomatik di kawasan tersebut.
Tabel Ringkasan
Aspek | Keterangan |
---|---|
Total Pendapatan Emas | USD 18 miliar sejak 2022 |
Kepemilikan Negara atas Tambang | 15% (dari sebelumnya 10%) saham bebas tanpa Investasi |
Tambang yang Dinasionalisasi | Boungou dan Wahgnion (Eks-Endeavour Mining) |
Refineri Nasional | Kapasitas 400 kg/hari, dibangun sejak akhir 2023 |
Kontribusi terhadap Ekspor | Emas menyumbang >70% nilai ekspor nasional |
Tantangan | Ancaman keamanan, tekanan dari Investor Asing |
Dukungan Ideologis | Kedaulatan ekonomi, warisan Thomas Sankara |
Langkah-langkah ekonomi yang diambil oleh Ibrahim Traoré menjadi sorotan dunia sebagai contoh bagaimana negara berkembang, khususnya di Afrika, dapat merebut kembali kendali atas sumber daya strategis. Meski dibayangi tantangan serius di bidang keamanan dan politik, Burkina Faso kini berada di jalur untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan lebih berdaulat.
Jika reformasi ini berhasil diteruskan secara berkelanjutan dan transparan, Burkina Faso berpotensi menjadi model ekonomi baru bagi negara-negara berkembang yang ingin keluar dari bayang-bayang sistem ekonomi kolonial Modern.