Timur Tengah

Yaman Luncurkan Rudal Hipersonik Serang Bandara Ben Gurion Israel

Pasukan Bersenjata Yaman Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal Hipersonik dan Drone



NOBARTV NEWS – Pasukan Bersenjata Yaman (Yemeni Armed Forces) mengumumkan pelaksanaan operasi militer besar-besaran dengan menargetkan Bandara Lod, yang dikenal sebagai Bandara Ben Gurion, di wilayah pendudukan Jaffa, Israel, pada Minggu (18/5). Serangan ini dilakukan menggunakan dua Rudal Balistik, Salah satunya rudal hipersonik jenis Palestine-2 dan rudal Zulfiqar, serta Drone jenis Yafa. Aksi ini diklaim sebagai bentuk Solidaritas terhadap rakyat Palestina di tengah Konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Berdasarkan pernyataan resmi Pasukan Bersenjata Yaman yang diunggah melalui akun X resmi @Yemenimilitary pada pukul 05:39 UTC (12:39 WIB), operasi tersebut berhasil mencapai targetnya. “Operasi ini sukses mencapai tujuannya, alhamdulillah, dan menyebabkan jutaan Zionis pendudukan bergegas mencari perlindungan, lalu lintas udara di bandara pun terhenti selama sekitar satu jam,” demikian pernyataan tersebut.

Serangan ini melibatkan Teknologi canggih, termasuk rudal hipersonik Palestine-2 yang dikembangkan oleh kelompok Houthi dengan dukungan teknologi rudal Iran. Menurut Army Recognition, rudal ini mampu mencapai kecepatan Mach 16 dan dirancang untuk menembus sistem pertahanan udara canggih, termasuk yang dimiliki Israel. Selain itu, drone Yafa juga dikerahkan untuk mendukung serangan tersebut, menunjukkan kemampuan militer Yaman yang semakin berkembang.

Pasukan Bersenjata Yaman menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons atas “kejahatan Genosida” yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Mereka juga mengecam apa yang disebut sebagai “kegagalan dan ketidakmampuan” umat Muslim global untuk menghentikan agresi tersebut. “Sebagai bangsa Yaman yang terhormat, kami akan terus mendukung, memobilisasi, dan membantu hingga agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut,” tulis pernyataan tersebut.

Konflik ini bukan yang pertama kali melibatkan Yaman dan Israel. Sejak November 2023, kelompok Houthi, yang didukung Iran, telah melancarkan puluhan serangan Rudal Dan Drone terhadap Israel serta kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina, seperti dilansir Wikipedia dalam artikel “Israel–Yemen Relations” (diperbarui 9 Mei 2025).

Operasi ini dilakukan oleh Pasukan Bersenjata Yaman, yang secara de facto dikendalikan oleh kelompok Houthi, sebuah faksi bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman. Serangan ini memicu reaksi beragam di Media sosial. Pengguna X @jamil1ashraf menulis, “Pendudukan berpura-pura kuat, tetapi respons rudal Yaman ini adalah awal dari akhir Penipuan mereka.” Sementara itu, @LDelsoll menyatakan dukungan penuh, “Dukungan penuh untuk Yaman yang berdiri tegak 🇾🇪.”

Namun, serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut. Israel sebelumnya telah membalas serangan serupa dari Yaman. Seperti dilaporkan The Times of Israel, pada Senin malam sebelumnya, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan udara di pelabuhan Hodeidah, Yaman, sebagai respons atas serangan rudal Houthi ke Bandara Ben Gurion pada 4 Mei 2025, yang menyebabkan beberapa orang terluka.

Serangan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan militer Houthi, terutama dengan penggunaan rudal hipersonik Palestine-2, yang dapat menembus sistem pertahanan udara canggih seperti Iron Dome milik Israel. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi Keamanan regional, terutama bagi Israel, yang kini harus menghadapi ancaman asimetris dari jarak jauh.

Namun, serangan ini juga berpotensi memperburuk situasi Kemanusiaan di Yaman. Serangan balasan Israel, seperti yang terjadi di Hodeidah, telah menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan Infrastruktur, sebagaimana dilaporkan Reuters (4 Mei 2025). Ini dapat memperdalam Krisis Kemanusiaan di Yaman, yang sudah menjadi salah satu yang terburuk di dunia.

Dari sisi Geopolitik, keterlibatan Iran dalam pengembangan teknologi rudal Houthi menambah kompleksitas konflik. Dukungan Iran kepada Houthi dapat memicu ketegangan lebih lanjut dengan Amerika Serikat dan sekutunya, yang telah melakukan serangan terhadap Houthi untuk melemahkan kemampuan mereka, sebagaimana perintah Presiden AS Donald Trump pada Maret 2025.

Informasi dalam pernyataan Pasukan Bersenjata Yaman di X telah diverifikasi melalui beberapa sumber terpercaya. Data mengenai rudal Palestine-2 sesuai dengan laporan Army Recognition, yang menyebutkan kemampuan hipersonik dan jangkauan rudal tersebut. Selain itu, serangan sebelumnya ke Bandara Ben Gurion pada 4 Mei 2025, sebagaimana dilaporkan Reuters, memberikan konteks bahwa serangan ini adalah bagian dari pola eskalasi yang berulang.

News Thumbnail