Timur Tengah

Viral! Video Satir Bongkar “Dosa” Arab Saudi dalam Konflik Israel Palestina

Ledakan, Trump, dan Uang Haji: Sindiran Keras untuk Arab Saudi Viral di Medsos!



NOBARTV NEWS — Sebuah video satir yang beredar luas di Media sosial X (sebelumnya Twitter) telah memicu diskusi intens mengenai hubungan Arab Saudi dengan Konflik Israel-Palestina. Video berdurasi 95,34 detik ini, yang diposting oleh akun @SoftWarNews pada 18 Mei 2025, menampilkan narasi tajam yang mengkritik keras pemerintah Arab Saudi, terutama terkait dugaan keterlibatannya dalam mendukung kebijakan Israel yang kontroversial.

Video tersebut dimulai dengan adegan di gerbang imigrasi, di mana seorang jamaah haji menyerahkan Paspor Arab Saudi kepada petugas. Namun, alur cerita cepat berubah menjadi sarkasme ketika ditampilkan gambar Uang Dolar AS yang diterima oleh petugas imigrasi, diikuti oleh adegan Mesin pencetak uang dan senjata.

Narasi ini seolah-olah menunjukkan bahwa uang dari jamaah haji digunakan untuk membiayai senjata yang kemudian digunakan dalam konflik di Gaza. Adegan Puncak menunjukkan ledakan di kota, diiringi dengan gambar Donald Trump yang membawa tas berisi uang, mengimplikasikan keterlibatan AS dalam skema ini.

Jurnalis Gaza, Abdullah Al-Sharif, yang disebutkan dalam tweet, menegaskan bahwa video ini “benar-benar mempunyai banyak pesan dan membuat marah pemerintah Arab Saudi.” Tweet tersebut juga mencatat bahwa video ini telah menarik perhatian luas, dengan beberapa pengguna media sosial mengekspresikan kemarahan dan dukungan terhadap narasi yang disampaikan.

Informasi dalam video ini, meskipun disajikan dalam bentuk satir, mencerminkan isu-isu yang telah lama menjadi perhatian publik, yaitu hubungan kompleks Arab Saudi dengan Amerika, Israel dan Palestina.

Sebuah laporan dari BBC News Indonesia pada 31 Oktober 2024 menyoroti bahwa banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, telah kehilangan relevansi dalam mendukung Palestina, terutama setelah normalisasi Hubungan Dengan Israel oleh beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun ada simpati dari Masyarakat Arab terhadap Palestina, pemerintah-pemerintah Arab sering kali lebih memilih pendekatan diplomatik yang pragmatis.

Video tersebut muncul dalam konteks di mana hubungan Arab Saudi dengan Israel semakin terbuka, terutama setelah pembicaraan normalisasi yang digagas oleh pemerintahan Trump. Namun, kritik tajam seperti yang ditampilkan dalam video ini menyoroti ketidakpuasan mendalam dari sebagian besar masyarakat Arab, terutama di Palestina, terhadap apa yang mereka anggap sebagai pengkhianatan terhadap Solidaritas umat Islam.

Narasi didalamnya tidak hanya menyerang Arab Saudi, tetapi juga menyoroti peran AS dalam konflik ini, yang sering kali dilihat sebagai pihak yang mendukung Israel secara militér dan finansial.

Isu ini menjadi semakin relevan dengan perkembangan terbaru, seperti laporan dari Portal Islam yang menyebutkan bahwa Arab Saudi menolak secara tegas kejahatan Genosida Israel di Gaza, namun sikap ini sering kali dianggap tidak konsisten dengan tindakan praktis yang diambil.

Kritik juga muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait operasi di Gaza, yang telah menyebabkan korban jiwa massal dan kehancuran besar-besaran.

Video satir ini tidak hanya menjadi medium ekspresi kemarahan terhadap Arab Saudi, tetapi juga mengangkat isu-isu struktural yang lebih besar mengenai Dinamika Politik di Timur Tengah.

Dengan demikian penting untuk memahami bahwa meskipun video ini bersifat provokatif, ia mencerminkan sentimen yang telah lama ada dan semakin diperkuat oleh perkembangan terkini. Hubungan Arab Saudi dengan Amerika, Israel dan Palestina tetap menjadi topik sensitif yang memerlukan pendekatan diplomatik yang hati-hati dan transparan.

News Thumbnail