Timur Tengah

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang: Pasien Terluka, Operasi Terhenti Akibat Tembakan Israel

Rumah Sakit Indonesia Dikepung Pasukan Israel: Pasien dan Tenaga Medis Dalam Bahaya



NOBARTV NEWS – Situasi mencekam melanda Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada Minggu dini Hari, 18 Mei 2025. Direktur Rumah Sakit, Dr. Marwan Al-Sultan, melaporkan bahwa pasukan Israel telah mengepung fasilitas medis tersebut dengan Drone dan menembaki siapa saja yang bergerak di sekitar area tersebut.

Serangan ini menyebabkan satu pasien terluka akibat tembakan, unit Perawatan intensif (ICU) menjadi sasaran langsung, dan sebuah operasi terpaksa dihentikan karena kondisi berbahaya yang ditimbulkan.

Menurut laporan yang diunggah oleh akun X @gazanotice pada pukul 12:56 WIB, serangan ini merupakan bagian dari eskalasi Kekerasan di wilayah tersebut. Dr. Marwan Al-Sultan menjelaskan bahwa drone Israel terus berpatroli di sekitar rumah sakit, menciptakan suasana teror bagi staf medis dan pasien. “Kami tidak bisa melanjutkan operasi karena situasi sangat berbahaya. Pasien di ICU sangat rentan, dan tembakan langsung ke unit tersebut membahayakan nyawa mereka,” ungkapnya, seperti dikutip dari unggahan tersebut.

Seorang pasien yang tidak disebutkan namanya dilaporkan terluka akibat tembakan di sekitar rumah sakit, sementara staf medis berjuang untuk memberikan perawatan di tengah ancaman konstan. Gambar yang menyertai unggahan menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur dengan latar belakang langit merah menyala, menggambarkan situasi krisis yang tengah berlangsung.

Informasi ini diverifikasi melalui unggahan resmi akun @gazanotice, yang dikenal sebagai sumber terpercaya untuk pembaruan langsung dari Gaza. Selain itu, laporan serupa tentang serangan terhadap fasilitas medis di Gaza juga telah didokumentasikan oleh organisasi Hak Asasi Manusia seperti Al-Haq.

Dalam investigasinya, Al-Haq mencatat bahwa Rumah Sakit Indonesia telah menjadi Salah satu target berulang sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, dengan pola serangan yang mencakup penghancuran Infrastruktur medis dan evakuasi paksa.

Kondisi ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak. Seorang pengguna X, @habib9800, menyebut Israel sebagai “negara teroris” dalam tanggapannya terhadap unggahan tersebut. Sementara itu, pengguna lain, @mrouqa, menyoroti kebungkaman dunia internasional dengan menandai Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (@AlboMP) dan Menteri Luar Negeri Penny Wong (@SenatorWong), mempertanyakan sikap mereka terhadap penghancuran rumah sakit dan pembunuhan tenaga medis.

Dr. Ahmad Yasin, seorang analis Konflik Timur Tengah dari Universitas Al-Quds, menyatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit merupakan pelanggaran nyata terhadap Hukum internasional. “Konvensi Jenewa dengan jelas melindungi fasilitas medis dan pekerja Kemanusiaan di masa konflik. Tindakan ini tidak hanya membahayakan nyawa pasien, tetapi juga menghancurkan harapan Masyarakat Gaza untuk mendapatkan perawatan medis di tengah Krisis Kemanusiaan,” katanya kepada media.

Serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia bukanlah insiden terisolasi. Berdasarkan data historis, fasilitas medis di Gaza, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa dan Nasser, juga telah menjadi target serangan serupa sejak konflik Israel-Hamas meningkat pada 2023. Laporan Al-Haq menunjukkan bahwa serangan ini mengikuti pola sistematis yang bertujuan melemahkan infrastruktur Kesehatan Gaza, dengan dampak langsung pada ribuan pasien dan pengungsi yang bergantung pada layanan tersebut.

Dampak kemanusiaan dari serangan ini sangat parah. Rumah Sakit Indonesia, yang didirikan sebagai simbol Solidaritas antara Indonesia dan Palestina, kini berada di ambang kehancuran. Dengan operasi terhenti dan pasien dalam bahaya, Krisis Kesehatan di Gaza semakin memburuk. “Ini adalah bencana kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Dunia harus bertindak segera untuk melindungi warga sipil dan fasilitas medis,” ujar Dr. Yasin.

Eskalasi kekerasan di Gaza telah berlangsung sejak Oktober 2023, dengan laporan berulang tentang serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, Sekolah, dan tempat penampungan. Israel mengklaim bahwa serangan mereka menargetkan posisi Hamas, yang menurut mereka menggunakan fasilitas sipil sebagai perisai. Namun, tuduhan ini telah menuai skeptisisme, seperti yang diungkapkan oleh analis Politik Al Jazeera, Marwan Bishara, yang mempertanyakan bukti yang diajukan Israel untuk membenarkan serangan tersebut.

News Thumbnail