Ekonomi & Bisnis

UAE Janjikan Investasi Rp 22.000 Triliun di AS, Trump: “Investasi Terbesar dalam Sejarah”

Dibalik Investasi $10 Triliun UAE ke AS: Peluang Emas atau Ancaman Teknologi?



NOBARTV NEWS – Akun resmi The White House di Platform X (@WhiteHouse) mengumumkan bahwa Presiden Donald J. Trump telah mencapai kesepakatan besar dengan Uni Emirat Arab (UAE) untuk Investasi sebesar lebih dari 10 triliun Dolar AS, dengan tambahan 1,4 triliun dolar AS dalam kerangka kerja investasi selama 10 tahun.

Kesepakatan ini mencakup pembelian semikonduktor AI canggih dari Perusahaan Amerika, yang diharapkan menghasilkan miliaran dolar dalam Bisnis dan mempercepat rencana UAE dalam teknologi AI.

Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan antara penasihat Keamanan nasional UAE dengan delegasi tinggi, termasuk pemimpin dana Kekayaan sovereign UAE. Investasi tersebut akan difokuskan pada Infrastruktur AI, semikonduktor, energi, dan Manufaktur Amerika. Sebagai bagian dari kerangka kerja, UAE juga akan membeli semikonduktor AI mutakhir dari perusahaan seperti Nvidia dan AMD, yang bertujuan untuk membangun Salah satu pusat data terbesar di dunia.

Menurut postingan The White House, Presiden Trump menegaskan bahwa ini adalah investasi terbesar yang pernah dilakukan UAE di AS, dan kesepakatan ini mencerminkan hubungan bilateral yang kuat antara kedua negara.

Kami sekarang memiliki… lebih dari 10 triliun dolar investasi. Ketika saya menambahkan 1,4 triliun dolar, kami dengan mudah melewati angka itu. Itulah investasi terbesar… Kami juga setuju untuk menciptakan jalur bagi UAE untuk membeli beberapa semikonduktor AI paling canggih di dunia dari perusahaan Amerika,” ujar Trump.

Informasi ini telah divalidasi melalui sumber resmi seperti situs web Kedutaan Besar AS di UAE, yang mengkonfirmasi komitmen UAE untuk kerangka kerja investasi 10 tahun senilai 1,4 triliun dolar AS.

Selain itu, laporan dari The New York Times pada 16 Mei 2025 juga menyebutkan bahwa kesepakatan serupa telah dicapai dengan Arab Saudi, meskipun ada perdebatan internal di pemerintah AS tentang implikasi ekspor teknologi AI canggih ke Luar Negeri.

Meskipun angka investasi yang disebutkan tampak mengesankan, beberapa analis meragukan feasibility dari komitmen 1,4 triliun dolar AS. Menurut laporan Bloomberg pada Mei 2024, investasi sebesar itu mewakili lebih dari seperempat PDB UAE, yang menimbulkan pertanyaan tentang Keberlanjutan finansial. Selain itu, beberapa proyek yang disebutkan mungkin sudah diumumkan sebelumnya, sehingga ada kemungkinan angka tersebut termasuk komitmen lama yang dihitung ulang.

Namun, kesepakatan ini tetap signifikan karena menunjukkan minat UAE untuk menjadi pusat teknologi AI global, dengan dukungan dari AS. Kolaborasi ini juga dapat memperkuat posisi AS dalam rantai pasokan semikonduktor global, meskipun ada kekhawatiran tentang Keamanan Nasional dan dominasi teknologi AS di luar negeri.

Dr. Ahmed Al Mansoori, Ekonom senior di Universitas UAE, menyatakan, “Investasi ini adalah langkah strategis untuk UAE dalam membangun ekosistem teknologi masa depan. Namun, tantangan utamanya adalah memastikan bahwa proyek-proyek ini tidak hanya tetap di atas kertas, tetapi juga memberikan manfaat Ekonomi jangka panjang bagi kedua negara.”

Sementara itu, John Smith, analis kebijakan teknologi di Institut Studi Strategis AS, menambahkan, “Kesepakatan ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump berfokus pada Diplomasi ekonomi untuk memperkuat hubungan dengan sekutu, tetapi kita harus waspada terhadap risiko kehilangan Keunggulan teknologi AS jika tidak dikelola dengan cermat.”

Implikasi dan Prospek Masa Depan

Kesepakatan ini tidak hanya berdampak pada hubungan ekonomi bilateral, tetapi juga pada dinamika Geopolitik di Timur Tengah. Dengan meningkatnya investasi di AS, UAE berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam teknologi AI global. Di sisi lain, AS harus menyeimbangkan antara manfaat ekonomi dan risiko keamanan nasional.

Sebagai bagian dari kerangka kerja, UAE juga telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan seperti BlackRock, Microsoft, dan NVIDIA untuk membangun infrastruktur data center senilai hingga 100 miliar dolar AS. Proyek ini diharapkan akan mendukung Kepemimpinan AS dalam AI, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang distribusi teknologi sensitif.

Dengan Investasi Triliunan Dolar ini, hubungan antara AS dan UAE berada di ambang babak baru, meskipun tantangan besar masih Menanti untuk mewujudkan janji-janji tersebut. Apakah ini akan menjadi tonggak sejarah dalam diplomasi ekonomi, atau hanya hype Politik yang sulit diwujudkan? Hanya waktu yang akan menjawab.

News Thumbnail