NOBARTV NEWS – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disambut dengan tarian tradisional Ayyala selama kunjungan resminya ke Uni Emirat Arab (UAE) pada 15 Mei 2025.
Penampilan Budaya ini, yang juga melibatkan tarian rambut Naa’shaat oleh gadis-gadis Emirat, menjadi sorotan dunia karena keunikan dan makna mendalamnya.
Tarian ini digelar sebagai bagian dari upacara penyambutan kenegaraan, mencerminkan nilai-nilai keramahan dan persatuan Masyarakat Emirat.
Apa Itu Tarian Ayyala dan Naa’shaat?
Tarian Ayyala adalah Warisan Budaya takbenda yang diakui UNESCO, sering ditampilkan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, perayaan Idulfitri, Hari Nasional UAE, dan penyambutan tamu negara.
Dalam penampilan ini, sekelompok pria membentuk dua baris berhadapan, memegang tongkat bambu tipis yang melambangkan pedang atau tombak, diiringi irama drum dan nyanyian puitis tentang keberanian dan warisan leluhur.
Sementara itu, tarian Naa’shaat, yang dilakukan oleh gadis-gadis muda Emirat, menampilkan gerakan rambut panjang mereka secara ritmis, melambangkan kecantikan tradisional dan kegembiraan.
Menurut informasi yang dibagikan oleh Hassan Sajwani melalui akun X-nya (@HSajwanization) pada 16 Mei 2025, tarian ini merupakan “ekspresi kuat dari identitas dan nilai budaya UAE.”
Penampilan ini juga melibatkan gadis-gadis Emirat yang menari dengan gerakan rambut mereka, yang disebut sebagai bagian dari tradisi Naa’shaat, menambah keindahan visual dan makna budaya dalam acara tersebut.
Tarian Ayyala Dan Naa’shaat ditampilkan pada 15 Mei 2025 di Abu Dhabi, sebagai bagian dari penyambutan resmi Presiden Trump dalam kunjungan kenegaraannya ke UAE.
Kunjungan ini merupakan bagian dari tur Timur Tengah Trump yang juga mencakup Arab Saudi dan Qatar. Berdasarkan laporan NPR, Trump tiba di Abu Dhabi pada hari itu dan juga mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed, menjadikannya Presiden AS pertama yang mengunjungi masjid selama masa jabatannya.
Penyambutan dengan tarian Ayyala bukan sekadar hiburan, melainkan simbol penghormatan dan keramahan Emirat terhadap tamu negara. Ahmed Bel Jafflah, Presenter Senior di Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU), menjelaskan kepada Gulf News bahwa tarian ini melambangkan “persatuan, kebanggaan, dan warisan budaya” UAE.
Dalam konteks kunjungan Trump, tarian ini dipilih untuk menunjukkan penghargaan UAE terhadap hubungan diplomatik dengan AS, sekaligus memperkenalkan Kekayaan budaya Emirat kepada dunia.
Kunjungan Trump ke UAE sendiri memiliki makna diplomatik penting. Berdasarkan pernyataan resmi dari Gedung Putih melalui akun X @PressSec pada 16 Mei 2025, Trump berhasil menandatangani kesepakatan komersial senilai lebih dari 200 miliar Dolar AS dengan UAE, sebagai bagian dari total Investasi 2 triliun dolar AS yang dicapai selama tur Timur Tengahnya. Penyambutan budaya ini menjadi gestur simbolis untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Tarian ini menarik perhatian dunia, khususnya di Media sosial. Banyak pengguna X, seperti @Wyntre999, menyatakan kekaguman mereka terhadap keindahan gerakan dan rambut panjang para penari, sekaligus antusiasme untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya Emirat.
Namun, beberapa reaksi juga menunjukkan ketidakpahaman terhadap tradisi ini, yang memicu Hassan Sajwani untuk menjelaskan makna budaya di balik penampilan tersebut melalui utasnya di X.