NOBARTV NEWS Rahasia pimpin PSSI, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan rahasianya dalam memimpin federasi sepakbola Indonesia. Sebelumnya, Erick banyak malang melintang di dunia sepakbola internasional.
Siapa yang tak kenal Erick Thohir? Jauh sebelum maju dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum PSSI, Erick sudah lebih dulu dikenal oleh penikmat sepakbola tanah air.
Sebelumnya, Erick pernah menjadi Presiden Inter Milan. Nama Erick sejak saat itu dikenal luas bahkan oleh penikmat sepakbola internasional. Ia kala itu menyelematkan Inter dari jurang kebangkrutan. Selain itu, Erick sampai saat ini tercatat sebagai salah satu pemegang saham untuk klub divisi kedua Liga Inggris (EFL Championship) Oxford United FC.
Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya itu, tak heran jika Erick mempunyai banyak inovasi ketika memimpin PSSI. Hal itulah yang saat ini ia tuangkan selama menjabat sebagai orang nomor satu di persepakbolaan tanah air itu. Inovasi-inovasi tersebut – walaupun belum dikatakan sempurna namun sudah memberikan efek yang cukup positif. Hal itu terbukti dari perkembangan Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur yang saat ini berhasil mentas di level Asia. Bahkan, untuk Timnas Indonesia senior, skuad asuhan Shin Tae-yong kini masih memiliki peluang besar untuk tampil di Piala Dunia 2026. Mereka juga dipastikan lolos ke Piala Asia edisi berikutnya.
Dalam sebuah wawancara terbarunya bersama media Korea Selatan, Best Eleven, Erick membeberkan rahasianya dalam memimpin PSSI.
“Di interview Best Eleven, salah satu majalah bulanan tertua di Korea Selatan. Saya berbagi tentang transformasi sepak bola yang sudah dilakukan PSSI hampir dua tahun terakhir,” tulis Erick Thohir dalam akun media sosialnya.
Kata Erick, PSSI terus berupaya untuk membangun sepak bola yang profesional sekaligus transparan. Dengan demikian, tujuan utama yaitu menciptakan sepak bola yang berprestasi akan lebih mudah dicapai.
“Di PSSI, kami bertekad untuk membangun sepak bola Indonesia yang transparan, dan profesional. Atas dukungan dan kepercayaan FIFA dan pemerintah, kami di PSSI mulai bertransformasi untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi,” katanya menambahkan.
Erick juga memaparkan beberapa kendala yang dialami oleh PSSI era sebelumnya. Kata Erick, berbagai permasalahan seperti manajemen yang tidak terbuka, tidak transparan, hingga praktek korupsi menjadi salah satu kendala dalam era sebelumnya.
“Untuk mencapai semua itu dibutuhkan kerja keras tim, bekerja dengan hati dan percaya dengan mimpi yang dibangun bersama-sama. Salah satu kelemahan [era sebelumnya] adalah manajemen terkadang tidak terbuka, korupsi, tidak transparan, tidak profesional jadi ini sesuatu yang harus diubah,” kata Erick lagi.
“Dalam manajemen kamu butuh dua hal. Yang pertama kepemimpinan, sebagai pemimpin saya cinta dengan apa yang saya lakukan, itu penting. Kamu tidak akan sukses jika tidak bekerja dengan hati. Diri saya selalu berambisi dengan target. Dua hal ini tidak akan terjadi jika tidak ada tim yang membantumu,” ucapnya memungkasi.